Penulis: Arief Hendro Soesantyo | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM., JOMBANG– Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jombang bekerja sama dengan Paguyuban Elektro Jatim (PEJ) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) mengenai Peran Penting Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing (MEP) pada Bangunan Gedung, Rabu 26 Nove,ber 2025.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan kompetensi para pemangku kepentingan dalam penerapan MEP guna menjamin keberfungsian serta keselamatan bangunan gedung.
Acara tersebut dihadiri oleh Tim Pembina Jasa Konstruksi, perangkat daerah seperti Inspektorat, Dinas PUPR, Dinas Perumahan dan Permukiman, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Kesehatan, Bagian Pengadaan Barang dan Jasa, Bagian Umum, serta perwakilan akademisi, rumah sakit, asosiasi, Badan Usaha Jasa Konsultansi Konstruksi (konsultan), dan Badan Usaha Pekerjaan Konstruksi (kontraktor). Sebanyak sekitar 240 peserta mengikuti kegiatan ini.
Dalam sambutannya, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten Jombang, Bambang Suntowo, S.E., M.Si., menyampaikan apresiasi kepada Universitas Darul Ulum (Unipdu) Jombang yang berperan aktif dalam mencerdaskan masyarakat dan menyediakan sumber daya manusia berkualitas.
“Terima kasih kepada Universitas Darul Ulum Jombang yang sejak lama ikut mewarnai perjalanan Kabupaten Jombang dengan mendidik putra-putri daerah menjadi insan berpendidikan dan berkompeten. Sinergi antar empat stakeholder — pemerintah, praktisi, akademisi, dan principal — diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan jasa konstruksi di wilayah ini,” ujarnya.
Bambang juga menegaskan bahwa Kabupaten Jombang terus mengalami pertumbuhan pesat, didukung oleh karakteristik masyarakat serta semakin berkembangnya pembangunan infrastruktur bangunan gedung.
Saat ini Kabupaten Jombang memiliki sekitar 4.000 bangunan gedung negara, yang meliputi gedung perkantoran, bangunan pelayanan publik, bangunan sekolah, serta puskesmas. Selain itu, terdapat pula sejumlah perusahaan besar berskala nasional maupun internasional, serta rumah sakit pemerintah dan swasta yang jumlahnya terus bertambah setiap tahun.
Namun demikian, Bambang menyoroti fakta bahwa masih banyak bangunan gedung yang belum dinyatakan layak fungsi. Ia menekankan bahwa kelayakan bangunan gedung harus memenuhi empat aspek penting, yaitu:
- Keselamatan
- Kesehatan
- Kenyamanan
- Kemudahan
Namun, Bambang mengingatkan masih banyak bangunan yang belum memenuhi kriteria layak fungsi. Menurutnya, kelayakan bangunan harus memenuhi empat aspek utama: keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan.
“Satu fenomena umum adalah, meskipun jumlah bangunan gedung sangat banyak, masih sedikit yang memenuhi standar layak fungsi. Kelayakan bangunan hanya dapat dicapai dengan terpenuhinya keempat aspek tersebut,” jelasnya.
Setelah sambutan, Bambang secara resmi membuka Bimbingan Teknis MEP ini. Kegiatan ini diharapkan meningkatkan kompetensi pelaku jasa konstruksi serta memperkuat kolaborasi antarinstansi dalam mewujudkan pembangunan gedung yang aman, fungsional, dan berkualitas di Kabupaten Jombang. **







