Menu

Mode Gelap

Headline

Zohran Mamdani Ancam Tangkap Netanyahu Jika Terpilih Jadi Walikota New York, Sontak Politik Amerika Panas

badge-check


					Zohran Mamdani (Foto: legalinsurrection.com) Perbesar

Zohran Mamdani (Foto: legalinsurrection.com)

Penulis: Tanasyafira Libas Tirani | Editor: Hadi S Purwanto

KREDONEWS.COM, NEW YORK – Zohran Mamdani, calon Wali Kota New York dari Partai Demokrat, menjadi sorotan internasional setelah secara terbuka berjanji akan menangkap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, jika ia terpilih menjadi Walikota New York dan Netanyahu berkunjung ke New York.

Pernyataan ini ia sampaikan dalam wawancara dengan jurnalis Mehdi Hasan pada Desember 2024, dan kembali ramai diberitakan setelah Mamdani memenangkan pemilihan pendahuluan Demokrat, mengalahkan Andrew Cuomo, mantan Gubernur New York.

“Sebagai wali kota, saya akan menangkap Netanyahu jika datang ke New York. Ini adalah nilai kota yang selaras dengan hukum internasional,” tegas Mamdani, merujuk pada surat perintah penangkapan yang telah dikeluarkan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) terhadap Netanyahu atas dugaan kejahatan perang terkait agresi Israel di Gaza sejak Oktober 2023.

Ia menilai bahwa New York harus menunjukkan kepemimpinan dalam penegakan hukum internasional, sesuatu yang menurutnya kurang dilakukan oleh pemerintah federal AS.

Mamdani dikenal sebagai politikus progresif yang menentang agresi Israel ke Palestina, menyebut tindakan Israel sebagai genosida, serta mendukung gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) terhadap entitas yang berafiliasi dengan Israel.

Janji Mamdani ini menuai kontroversi dan perhatian luas, baik di Amerika Serikat maupun dunia internasional.

Presiden Donald Trump secara terbuka mengecam Mamdani, menyebutnya sebagai “komunis gila” dan menolak gagasan bahwa New York dipimpin oleh wali kota Muslim pertama yang progresif.

Miliarder Bill Ackman bahkan mengajak masyarakat mencari kandidat penantang Mamdani yang lebih sentris.

Sikap Mamdani juga memperkuat citranya sebagai simbol perubahan ideologi di kota multikultural seperti New York, terutama di kalangan pemuda dan komunitas minoritas.

Meskipun Mahkamah Pidana Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu, Amerika Serikat bukan negara anggota ICC, sehingga pelaksanaan penangkapan di wilayah AS sangat kecil kemungkinannya terjadi secara legal.

Namun, pernyataan Mamdani lebih dimaknai sebagai sikap politik dan moral untuk menegakkan nilai-nilai keadilan internasional.

Pernyataan Zohran Mamdani untuk menangkap Netanyahu jika berkunjung ke New York merupakan janji politik yang didasarkan pada surat perintah penangkapan ICC, sekaligus bentuk kritik terhadap kebijakan luar negeri dan penegakan hukum pemerintah AS.

Sikap ini menegaskan posisi Mamdani sebagai politikus progresif pro-Palestina dan menambah polarisasi dalam politik Amerika, khususnya di New York.

Pernyataan ini bukan sekadar retorika kampanye, melainkan janji yang berulang kali ia sampaikan dalam berbagai wawancara dan forum publik sejak Desember 2024.

Mamdani juga menyampaikan bahwa jika terpilih, ia akan mendorong kerja sama dengan Jaksa Agung untuk menyusun kerangka hukum yang memungkinkan penangkapan atau penolakan kedatangan tokoh yang menyampaikan hukum internasional.

Ia menilai New York tidak boleh menjadi tempat aman bagi pelaku kejahatan perang, terlepas dari jabatan atau pengaruh mereka.

Namun, perlu dicatat bahwa secara hukum, implementasi janji ini sangat sulit karena Amerika Serikat bukan anggota ICC, sehingga tidak berkewajiban secara hukum untuk mengeksekusi surat perintah penangkapan ICC.

Meski demikian, Mamdani tetap berkomitmen pada sikapnya sebagai bentuk tekanan moral dan politik, serta sebagai simbol penegakan nilai-nilai keadilan internasional di tingkat kota.

Singkatnya, Mamdani benar-benar berencana menangkap Netanyahu jika terpilih sebagai wali kota, meskipun realisasi janji tersebut akan menghadapi tantangan hukum dan politik yang sangat besar di Amerika Serikat.

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dugaan Lahan LP2B untuk Pabrik Karet di Segodorejo, Soehartono: Saya Tunggu Hasil Penyidikan Polres Jombang

1 Juli 2025 - 20:32 WIB

Wiwin Sumrambah Turun ke Bareng: Janji Upayakan Sumur Bor untuk Warga Wonosari Jombang

1 Juli 2025 - 14:15 WIB

HUT ke 79 Bhayangkara, Warsubi Beri Apresiasi Tinggi untuk Jajaran Polres Jombang

1 Juli 2025 - 13:46 WIB

Perwira AL India Atase Pertahanan Kedubes India di Jakarta Jelaskan Mengapa India Kehilangan Jet Tempurnya saat Menyerang Pakistan

1 Juli 2025 - 11:18 WIB

Warsubi: Selamat Datang Letkol Kav. Dicky Prasojo, Mantan Paspamres Jadi Dandim Jombang

1 Juli 2025 - 10:46 WIB

Penyelidik Menyelidiki Teori Sabotase atas Air India

30 Juni 2025 - 20:32 WIB

Bos Yakuza Mencoba Menyelundupkan Plutonium Tingkat Senjata Nuklir, Berkait Iran

30 Juni 2025 - 20:03 WIB

Khofifah Buka Permata CAI ke 46 di Winosalam, Warsubi: Teknologi Jangan Pisahkan Kita dari Interaksi Sosial

30 Juni 2025 - 19:35 WIB

Warga Ploso Sudah Temukan 5 Arsip Otentik: Yakin Bung Karno Lahir 6 Juni 1902 di Gang Buntu Rejoagung

30 Juni 2025 - 10:30 WIB

(Kanan ke Kiri)): Narasumber sekaliogus inisiator Titik Nol Bung Karno, Binhad Nurrochmat, Abdul Rosyid Al Amin (Penelusur Sejarah Sidoarjo Masa Kuno, M Faisol (Pegiat Kompas Jombang), dengan moderator: RM Kusuma Hartana (Persada Sukarno Kediri). Di area bekas Sekolah Titik Ongko 2 , Losari, Jombang. Foto: tangkap layar video Youtube@udang indonesia
Trending di Headline