KREDONEWS, SURABAYA – Universitas Airlangga (UNAIR) resmi menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Komunitas (KKN BBK) di awal Januari 2025. Mahasiswa disebar ke beberapa kabupaten/kota yang telah bekerja sama dengan UNAIR untuk mensukseskan kegiatan KKN BBK tahun ini.
Sejumlah 360 mahasiswa KKN BBK 5 UNAIR resmi diterima di Kabupaten Lamongan pada Selasa, 7 Januari 2025. Pelepasan mahasiswa BBK itu disambut hangat oleh Sekretaris Daerah Drs Mohammad Nalikan MM dan para jajarannya di Kantor Pemerintah Kabupaten Lamongan.

Pada sambutannya, Direktur Pendidikan UNAIR, Prof. Dr. Sukardiman M.S. Apt mengimbau mahasiswa untuk bisa mendarmabaktikan ilmu yg didapat di bangku kuliah untuk bisa membangun masyarakat Kota Lamongan. Tidak hanya itu, mahasiswa juga bisa mengasah kemampuan soft skill dan hard skill serta pengalaman sosial di masyarakat.
“Mahasiswa kami yang berasal dari berbagai bidang baik soshum maupun saintek akan belajar bersama masyarakat dalam meningkatkan soft skill hard skill,” ungkapnya.
Selain itu, Guru Besar Farmasi UNAIR itu mengingatkan kepada mahasiswa untuk tetap menjaga nama baik almamater. “Kita harus menjunjung tinggi harkat dan martabat kita di masyarakat agar mahasiswa UNAIR menjadi mahasiswa unggulan baik regional maupun nasional,” ucapnya.
Ia juga berharap, dari KKN kegiatan dan kerja sama itu bisa terus berkelanjutan dan bahkan bisa menjadi cikal bakal adanya program desa binaan di masa depan spesifikasi produk unggulan di Kabupaten Lamongan.
Dilansir dari unair.ac.id, Sekretaris Daerah Drs Mohammad Nalikan MM berharap kepada mahasiswa untuk dapat menangkap fenomena atau permasalahan di masyarakat. Ia mengajak mahasiswa untuk bergandeng tangan dan bisa fokus pada upaya menjawab isu strategis pembangunan.
Menurutnya, ada enam isu strategis yang bisa menjadi sorotan utama mahasiswa BBK 5 UNAIR dalam menjalankan program kerjanya. Pertama, percepatan penghapusan angka kemiskinan ekstrem dan penurunan angka stunting. Kedua, Pembangunan ekonomi berbasis pemberdayaan. Ketiga, peningkatan kualitas layanan publik berbasis digitalisasi. Keempat, peningkatan kualitas layanan dasar, utamanya kesehatan dan pendidikan. Kelima, optimalisasi sektor pertanian, perikanan dan peternakan. Keenam, pengambangan wisata desa, pengelolaan BUMDes dan pengelolaan lingkungan hidup.
“Berikanlah literasi kepada masyarakat dan pemerintah desa. Jadikanlah momentum ini sebagai sarana mahasiswa untuk menjadi katalisator dalam pembangunan di kabupaten lamongan, utamanya di pedesaan,” paparnya.
Di akhir, ia berharap mahasiswa bisa cepat berbaur dan bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat. “Pahami dan adaptasi dengan budaya setempat. Dimana bumi berpijak disitu langit dijunjung,” tuturnya.