Penulis: Satwiko Rumekso | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, SURABAYABiasanya, umat Muslim berpuasa selama belasan jam, tergantung pada panjangnya siang di suatu wilayah.

Namun, ada satu kota di dunia di mana durasi puasa sangat singkat, yaitu Murmansk, Rusia. Di kota ini, umat Muslim hanya berpuasa sekitar satu jam saja!
Fenomena ini terjadi karena letak geografis Murmansk yang berada di dekat Kutub Utara.
Pada musim dingin, kota ini mengalami malam kutub (polar night), di mana matahari tidak terbit sama sekali selama sebulan penuh.
Sebaliknya, di musim panas, matahari hampir tidak pernah tenggelam, menyebabkan siang hari berlangsung hingga 24 jam.
Biasanya, durasi puasa di Rusia hampir sama dengan di Indonesia, sekitar 15 jam. Namun, kondisi ekstrem di Murmansk membuat waktu siang sangat pendek.
Pada bulan Desember, selisih antara waktu salat Zuhur dan Asar hanya sekitar 10 menit.
Bahkan, hanya satu menit setelah Asar, waktu Magrib sudah tiba. Artinya, umat Muslim di sana hanya berpuasa sekitar satu jam!
Seorang pemandu wisata asal Indonesia, Lalu Satria Malaca, membagikan pengalamannya berpuasa di Murmansk melalui akun Instagram @lalusatriamalaca.
“Hari ini saya lagi berpuasa, tapi bukan mau pamer puasanya, ya. Saya mau pamer saya puasa cuma satu jam-an saja, jadi tadi saya sahur satu jam yang lalu, sekarang sudah berbuka,” ujarnya.
Satria juga sering mendampingi turis Indonesia yang ingin merasakan pengalaman unik berpuasa singkat di Murmansk.
Sedangkan untuk kewajiban ibadah puasa tahun ini, umat Muslim di Murnmansk mengikuti waktu puasa selama 12-13 jam , sebagai bayangan berikut merupakan jadwal waktu salat di Mursmansk untuk hari ini
Banyak yang bertanya mengapa durasi puasa berbeda di berbagai belahan dunia. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhinya:
Fenomena Alam
Puasa dimulai sejak fajar hingga matahari terbenam. Oleh karena itu, panjang waktu siang dan malam di suatu wilayah sangat berpengaruh pada durasi puasa.
Rotasi dan Revolusi Bumi
Rotasi Bumi (perputaran bumi pada porosnya) menyebabkan pergantian siang dan malam.
Revolusi Bumi (pergerakan bumi mengelilingi matahari) memengaruhi panjang siang dan malam di berbagai belahan dunia, terutama di daerah kutub.
Sebagai contoh, negara-negara di sekitar garis khatulistiwa seperti Indonesia memiliki durasi puasa yang relatif stabil, sekitar 12-14 jam. Sementara itu, negara-negara di wilayah ekstrem seperti Islandia atau Norwegia bisa mengalami puasa hingga 20 jam atau lebih.***