Penulis: Satwiko Rumekso | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, SURABAYA-Ubi jalar merupakan makanan bergizi tinggi, sangat cocok untuk dikonsumsi secara teratur. Ubi jalar kaya akan serat, vitamin C, kalium, dan beta-karoten. Nutrisi ini sangat baik untuk kesehatan pencernaan, kesehatan kardiovaskular, dan sistem kekebalan tubuh.
Menurut ahli gizi, tingginya jumlah serat dalam ubi jalar membantu meningkatkan pergerakan usus, membantu buang air besar dan menstabilkan kadar gula darah.
Meskipun ubi jalar sangat bergizi, Anda perlu memakannya dengan benar dan menggabungkannya dengan makanan yang tepat.
Faktanya, ubi jalar mengandung pati yang cukup tinggi. Jika tidak dikombinasikan dengan benar, pati dapat dengan mudah meningkatkan beban pencernaan atau memengaruhi kemampuan penyerapan nutrisi. Makanan yang sebaiknya dihindari bersama ubi jalar antara lain:
Makanan kaya protein
Jenis makanan pertama yang tidak boleh dimakan bersama ubi jalar adalah makanan kaya protein, terutama kacang-kacangan atau produk kedelai. Satu hal yang sering diabaikan adalah ubi jalar mengandung beberapa zat antinutrisi, seperti tanin dan asam fitat, yang memengaruhi pencernaan dan penyerapan protein.
Faktanya, banyak orang sering memasak ubi jalar dengan susu kedelai atau bubur ubi jalar karena mereka percaya hal itu akan meningkatkan nutrisi hidangan. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa mengonsumsi ubi jalar dan kacang-kacangan secara bersamaan dalam jangka waktu lama dapat mengurangi kemampuan mencerna protein sebesar 10% hingga 15%. Meskipun angka ini mungkin tampak tidak signifikan, hal ini dapat berbahaya jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Khususnya bagi para lansia atau orang yang memiliki gangguan pencernaan, mudah kembung, diare, bahkan gangguan pencernaan atau perut lemah, apabila rutin mengonsumsi makanan seperti ini dapat menambah beban pada saluran pencernaan.
Ini bukan berarti ubi jalar tidak bisa dimakan dengan makanan lain, tetapi penting untuk mengombinasikannya dengan tepat. Misalnya, mengonsumsi ubi jalar dengan sayuran, buah-buahan, dan protein dalam jumlah sedang (ikan, telur, dan sedikit daging tanpa lemak) merupakan pilihan yang baik.
Makanan tinggi gula dan lemak
Anda mungkin berpikir ubi jalar, karena rasa manisnya alami, cocok dipadukan dengan hidangan penutup, gorengan, atau makanan berlemak. Namun, kombinasi ini dapat dengan cepat meningkatkan gula darah dan menekan lambung.
Penelitian menunjukkan bahwa indeks glikemik ubi jalar jika dimakan begitu saja adalah sekitar 55, yang merupakan nilai rata-rata. Namun, jika dimakan bersama makanan tinggi gula, indeks glikemiknya bisa melonjak hingga 70 atau bahkan lebih tinggi, yang sangat berbahaya bagi penderita diabetes.
Lebih jauh lagi, memakan ubi jalar dengan makanan berlemak dapat meningkatkan tekanan pada saluran pencernaan, membuat pemakannya rentan terhadap kembung, diare, dan bahkan gangguan pencernaan.
Selain masalah kombinasi makanan, Anda juga harus memperhatikan untuk menghindari beberapa kesalahan saat menggunakan ubi jalar yang tercantum di bawah ini.
Makan ubi jalar saat perut kosong
Memakan ubi jalar saat perut kosong sebenarnya bukan kebiasaan baik, terutama bagi orang yang gula darahnya mudah naik turun.
Meskipun ubi jalar kaya akan serat, memakannya terlalu banyak sekaligus saat perut kosong tetap dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan gangguan pencernaan.
Ubi jalar paling baik dikonsumsi saat sarapan atau sekitar 1 jam setelah makan, atau dimakan dengan sedikit protein dan sayuran agar proses pencernaan dan penyerapan lebih lancar serta kadar gula darah tidak terlalu berfluktuasi.
Makan terlalu banyak
Meskipun ubi jalar baik, Anda sebaiknya hanya mengonsumsinya dalam jumlah sedang. Banyak orang membeli ubi jalar dalam jumlah besar dan memakannya sebagai makanan pokok sehari-hari. Namun, mereka tidak tahu bahwa ubi jalar mengandung banyak pati. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan jangka panjang, ubi jalar dapat dengan mudah menyebabkan kenaikan berat badan dan peningkatan gula darah, terutama bagi lansia atau penderita diabetes.
Menurut rekomendasi nutrisi, konsumsi ubi jalar harian sebaiknya dibatasi sekitar 200 gram. Hal ini tidak hanya memastikan jumlah serat dan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh, tetapi juga tidak terlalu membebani lambung dan kadar gula darah.
Pemrosesan yang tidak tepat
Cara mengolah ubi jalar juga memengaruhi kesehatan. Banyak orang suka menggoreng atau memanggang ubi jalar. Ubi jalar goreng renyah di luar dan lembut di dalam, yang terlihat lezat, tetapi kandungan lemaknya yang tinggi tidak baik untuk kesehatan jantung.
Khususnya, orang yang mengonsumsi ubi jalar goreng dalam jangka waktu lama rentan terhadap masalah seperti peningkatan kadar lipid darah dan penambahan berat badan. Sebaliknya, mengukus, merebus, dan memanggang (tanpa menggunakan terlalu banyak minyak) lebih baik untuk kesehatan karena nutrisi ubi jalar tetap terjaga tanpa menambah kalori.
Secara umum, ubi jalar sangat bergizi, tetapi poin penting lainnya adalah ubi jalar merupakan makanan bertepung. Jika dikombinasikan dengan karbohidrat berlebih (nasi, mi), akan menyebabkan kita mengonsumsi terlalu banyak kalori, yang lambat laun akan membebani tubuh. Oleh karena itu, jika Anda mengonsumsi ubi jalar, Anda perlu memperhatikan cara mengonsumsinya dan cara memadukannya dengan makanan lain dengan tepat agar tidak memengaruhi kesehatan Anda.***










