Penulis: Jacbus E. Lato | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, INGGERIS- Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris bertemu dengan Perdana Menteri Sir Keir Starmer pada pertengahan September 2025.
Dalam kunjungan ini, kedua negara secara resmi menyepakati sebuah perjanjian besar bernama “Tech Prosperity Deal” senilai sekitar 42 miliar dolar AS (setara Rp689 triliun).
Kesepakatan tersebut mencakup kolaborasi di bidang teknologi tinggi seperti kecerdasan buatan (AI), komputasi kuantum, dan energi nuklir sipil.
Perusahaan teknologi besar AS, seperti Microsoft, Nvidia, Google, dan OpenAI, ikut berkontribusi dalam investasi ini, dengan Microsoft memimpin investasi sebesar 30 miliar dolar AS untuk pengembangan infrastruktur AI termasuk pembangunan superkomputer terbesar di Inggris.
Kesepakatan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, penelitian ilmiah, penciptaan lapangan kerja, dan ketahanan energi di kedua negara.
Agenda kunjungan kenegaraan ini juga termasuk prosesi kenegaraan di Kastil Windsor dengan Raja Charles dan keluarga kerajaan sebagai tuan rumah, serta pembahasan isu perdagangan dan tarif impor produk Inggris ke AS.
Kunjungan ini menandai momentum penting dan memperkuat hubungan bilateral antara Inggris dan AS yang sudah terjalin selama 250 tahun, dengan harapan menarik investasi hingga memperkuat posisi teknologi Inggris di panggung global.
Tech Prosperity Deal adalah sebuah kesepakatan kemakmuran ekonomi antara Amerika Serikat dan Inggris yang diumumkan tahun 2025. Kesepakatan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama kedua negara dalam bidang teknologi dan perdagangan dengan fokus:
- Mengurangi atau menghapus tarif impor-ekspor tertentu (misalnya mobil, baja, aluminium) untuk mempermudah perdagangan bilateral.
- Mendorong kolaborasi teknologi canggih, khususnya kecerdasan buatan, komputasi kuantum, dan energi nuklir sipil.
- Mempercepat inovasi dan investasi teknologi melalui keterlibatan perusahaan teknologi besar dari kedua negara.
- Meningkatkan daya saing ekonomi, keamanan rantai pasok, dan menciptakan lapangan kerja baru.
- Menegosiasikan ketentuan perdagangan digital yang ambisius, termasuk integrasi layanan keuangan.
- Memberikan kepercayaan dan kepastian kepada pelaku usaha agar dapat memperluas akses pasar dengan bea masuk yang lebih ringan dan proses bea cukai yang dipermudah.
Secara garis besar, Tech Prosperity Deal bertujuan memajukan kemakmuran ekonomi dan teknologi kedua negara di tengah perkembangan global, serta menangani isu perdagangan yang belum selesai pasca-Brexit. Kesepakatan ini juga berfungsi sebagai simbol hubungan istimewa dan kemitraan strategis antara Inggris dan AS. **