Penulis: Jacobus E Lato | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDINEWS.COM, BANGKOK-Sebanyak 64.671 kg durian yang ditolak oleh China karena terkontaminasi pewarna kuning telah dibuang dengan cara dikubur, Departemen Pertanian melaporkan pada 6 Februari .

Direktur Jenderal Departemen Pertanian, Tn. Rapeepat Chansriwong, menyatakan bahwa departemennya telah menguji sampel durian yang ditolak, dan mengonfirmasi bahwa buah tersebut terkontaminasi dengan Basic Yellow 2 (BY2) – zat yang disebut oleh Tiongkok sebagai alasan penolakan pengiriman.
BY2 adalah pewarna yang akhir-akhir ini menarik perhatian karena penggunaannya dalam meningkatkan warna buah durian secara artifisial, khususnya untuk ekspor. Diduga beberapa eksportir mencelupkan durian ke dalam pewarna tersebut agar warnanya tampak lebih kuning.
Tn. Rapeepat mengatakan durian yang terkontaminasi telah dikubur oleh pejabat departemen di kantor karantina tanaman di pelabuhan laut dalam Laem Chabang dan di pos pemeriksaan perbatasan Aranyaprathet.
Setelah mendeteksi adanya kontaminasi, Tiongkok telah memperkenalkan peraturan baru yang mengharuskan semua durian yang diekspor dari Thailand untuk menjalani pengujian laboratorium terhadap pewarna.
Tn. Rapeepat juga mengumumkan bahwa departemennya telah menangguhkan izin ekspor 26 pedagang grosir durian yang bertanggung jawab atas pengiriman durian yang terkontaminasi ke China.
Penyebab pasti kontaminasi masih dalam penyelidikan.
Sementara itu, Departemen Pertanian, di bawah Kementerian Pertanian, akan merevisi manual ekspor durian untuk mencegah insiden lebih lanjut, imbuhnya.**