Penulis: Gandung Kardiyono | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, JAKARTA – Mahfud MD menyoroti akar persoalan konflik internal Nahdlatul Ulama (NU) yang belakangan jadi pembicaraan publik.
Menurutnya pertentangan yang terjadi di tubuh PBNU bukan semata disebabkan perbedaan tafsir AD/ART atau isu organisatoris, melainkan berkaitan dengan persoalan proyek dan izin tambang.
Pernyataan tersebut disampaikan Mahfud melalui kanal YouTube pribadinya yang tayang pada Selasa, 2 Desember 2025.
Ia menilai dinamika yang tengah terjadi telah bergeser jauh dari tradisi keulamaan dan perjuangan kultural NU di masa lalu.
Mahfud MD secara tegas menyebut bahwa persoalan tambang menjadi pemicu utama memanasnya hubungan antarpihak di PBNU.
“Ini asal muasal soal tambang. Dulu ketika saya bilang itu kan belum ada yang bilang, nah sekarang mereka semua juga sudah bilanglah bahwa ini memang asal asalnya tambang,” tutur Mahfud.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menegaskan bahwa berbagai gesekan yang mengemuka dalam beberapa waktu terakhir memiliki benang merah dengan kepentingan bisnis dan akses terhadap perizinan usaha.
Mahfud kemudian membandingkan kondisi NU saat ini dengan NU pada masa sebelumnya yang lebih fokus pada peran sosial-keagamaan.
“Saya begini loh, merindukan NU yang taat pada ulama, tidak rebutan proyek. Gak ada itu urusan ngurus perusahaan, ngurus tambang, ngurus itu dulu gak ada,” lanjutnya.
Mahfud menilai keterlibatan sejumlah pihak dalam urusan ekonomi dan proyek bisnis turut menyebabkan ketegangan internal.
Hal ini dianggap memunculkan perubahan karakter organisasi dan melemahkan nilai-nilai yang selama ini dijaga oleh para ulama pendiri.
Ia menggunakan istilah “PTNU” untuk menggambarkan bagaimana dinamika internal mirip dengan sebuah perusahaan yang memiliki pemegang saham dan struktur manajerial.
“Jadi bukan PBNU, PTNU akhirnya. Perusahaan terbatas akhirnya. Antara pemegang saham, betul. Kemudian ada komisaris, ada direksi,” pungkasnya.***







