Menu

Mode Gelap

Headline

Penyakit Mulut dan Kaki Serang Jombang, 19 Sapi Jadi Korban

badge-check


					Plt. Kepala Dinas Peternakan Jombang, Mohammad Shaleh (kanan) saat sidak ke salah satu kandang peternak di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Kamis (9/1/2025). (Foto: KREDONEWS.COM/ Hadi S Purwanto) Perbesar

Plt. Kepala Dinas Peternakan Jombang, Mohammad Shaleh (kanan) saat sidak ke salah satu kandang peternak di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Kamis (9/1/2025). (Foto: KREDONEWS.COM/ Hadi S Purwanto)

Penulis: Hadi S Purwanto | Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, JOMBANG – Sedikitnya 19 ekor sapi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur dilaporkan mati akibat terserang penyakit mulut dan kuku (PMK) dari total 421 kasus.

Plt. Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Jombang, Mohammah Shaleh kepada KREDONEWS.COM (Kredo Media Grup) mengatakan, tim Disnak terus melakukan penyisiran ke berbagai wilayah untuk mendeteksi penyebaran PMK di Jombang.

“Hari ini kami mengecek di beberapa peternak dan pasar hewan. Kami sudah menginstruksikan agar sapi yang sakit dan bergejala dilarang masuk pasar hewan,” kata Shaleh, Kamis (9/1/2025).

Dikatakan, Disnak sudah membentuk team work untuk mengantisipasi penyebaran PMK di Jombang.

Setelah beberapa hari lalu menyisir wilayah Utara Brantas Kamis, 9 Desember 2025 hari ini menginspeksi Pasar Hewan Ngoro untuk monitoring kesehatan hewan, penyemprotan desinfektan dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) terkait PMK.

“Hasil pemeriksaan terhadap hewan yang masuk pasar sapi dan kambing, tidak ada ternak yang menunjukkan gejala PMK. Ada penurunan jumlah sapi yg masuk ke pasar sekitar 75%,” papar Shaleh.

Ditambahkan, Shaleh juga memberi pengarahan kepada staf Dinas Peternakan Wilker Puskeswan (Pusat Kesehatan Hewan) Ngoro (Ngoro, Bareng dan Wonosalam) yang diikuti semua petugas yakni dokter hewan, paramedik, penyuluh dan inseminator dalam upaya terkait peningkatan kinerja serta penekanan tupoksi dan percepatan upaya pengendalian PMK melalui respon cepat dan tepat.

Shaleh mengatakan, Disnak juga mengecek salah satu peternak di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngoro yang memiliki 17 ekor sapi, ternyata ada 3 ekor terdampak PMK dimana satu ekor diantaranya mati.

“Sedangkan dua ekor dalam progres recovery menuju kesembuhan dan dilakukan pengobatan ulang serta bantuan desinfektan dan vitamin. Sisanya 14 ekor sudah dilakukan vaksinasi mandiri oleh dokter hewan mandiri beberapa hari sebelumnya,” papar Shaleh.

Ia mengimbau kepada para peternak dan rumah pemotongan hewan (RPH) agar segera memvaksin hewannya untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Data penanganan PMK di Jombang periode 8 Desember 2024 sampai 8 Januari 2025 tercatat jumlah kasus 421 ekor dengan data perkembangan: mati (19 ekor), potong paksa (61 ekor), sembuh (117 ekor) dan masih sakit (224 ekor).

“Saat ini ada 2 kecamatan yang masuk zona putih (zona nihil kasus aktif) yaitu Tembelang dan Kesamben,” jelas Shaleh.

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Beginilah Ujud Mother Ship, Drone Induk yang Mampu Angkut 100 Anak Drone

21 Juni 2025 - 20:00 WIB

Polda Jabar Ringkus 44 Pejudi Kasino di Pasar Kosambi, Walikota Mengaku Kecolongan

21 Juni 2025 - 19:31 WIB

Dalam Kondisi Perang, Iran Diguncang Gempa 5.2 Magnetudo

21 Juni 2025 - 18:35 WIB

Sekolah Rakyat Jombang Sudah Siapkan 8 Wali Kelas, 17 Wali Asrama serta 84 Tenaga Kebersihan

21 Juni 2025 - 18:07 WIB

Surabaya Terapkan Jam Malam Anak, Orang Tua Diminta Bertanggung Jawab

21 Juni 2025 - 18:03 WIB

Workshop Digital UMKM Naik Kelas Digelar di BSI UMKM Center Surabaya

21 Juni 2025 - 16:20 WIB

Ploso Punya Tradisi Nasional Titik Nol, Camat Tridoyo Purnomo Didapuk Jadi Bung Karno

21 Juni 2025 - 12:48 WIB

Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor, Fadli Zon Dinilai Menghapus Fakta

21 Juni 2025 - 12:11 WIB

Prabowo Bertemu Putin: Tingkatkan Kerjasama Teknologi Nuklir dan Ruang Angkasa

21 Juni 2025 - 11:45 WIB

Trending di Headline