Penulis: Arief Hendro Spesatyo | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, MOJOKERTO- Tim SAR gabungan, termasuk Basarnas, bersama BPBD Kabupaten Mojokerto masih terus melakukan pencarian korban yang menceburkan diri di Dam Rolak Songo, Mojokerto Rabu 2 Juli 2025. Hingga Kamis pagi, 3 Juli 2025, korban belum berhasil ditemukan.

Korban diketahui bernama Sieyusafa Romahdhona biasa dipanggil Yusafat, pria berusia 20 tahun asal Karangnongko karangpuri Wonoayu, Sidoarjo. Dia nekat menceburkan dirinya di arus deras Dam Rolak Songo Dusun Banjarmlati, Desa Lengkong, Mojoanyar, Mojokerto, Rabu, 2 Juli 2025 sore sekitar pukul 15.15 WIB.
Seorang pria dilaporkan menceburkan diri ke Sungai Brantas di Jembatan Rolak 9, Mojokerto pada Rabu, 2 Juli 2025, sekitar pukul 15.15 WIB. Korban diketahui bernama Sieyusafa Romadhona (20 tahun), warga Desa Karangnongko, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo.
Sebelum kejadian, korban sempat menitipkan sepeda motor Honda Beat merah miliknya kepada seorang petugas parkir (supeltas) di sekitar lokasi. Setelah itu, korban berjalan ke arah jembatan dan langsung menceburkan diri ke sungai. Aksi tersebut sempat menghebohkan warga sekitar dan keluarga korban yang kemudian datang ke lokasi setelah mengetahui kejadian dari foto dan video yang beredar di media sosial.
Hingga laporan terakhir, suasana di lokasi dipenuhi rasa haru dan duka dari keluarga korban yang memastikan identitas korban melalui sepeda motor dan ciri-ciri yang dikenali. Kejadian ini diduga kuat merupakan aksi bunuh diri.
Kapolsek Mojoanyar IPTU Rizal Arisman, memberikan reaksi serius atas kejadian pria yang menceburkan diri di Rolak Songo, Mojokerto. Pihaknya telah meminta keterangan dari saksi-saksi yang melihat langsung kejadian tersebut untuk proses penyelidikan.
Selain itu, polisi juga berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Mojokerto dan Tim SAR Basarnas untuk melakukan pencarian korban secara cepat dan maksimal. Peralatan pencarian sudah disiapkan di lokasi untuk mempercepat proses evakuasi korban yang hanyut terbawa arus Sungai Brantas.
Selain itu, dari keterangan keluarga yang didapat polisi, korban diduga mengalami depresi dan sedang menjalani perawatan rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Menur, Surabaya. Polisi tampak menanggapi kasus ini sebagai peristiwa bunuh diri yang memerlukan penanganan cepat dan koordinasi lintas instansi demi menemukan korban
Siti Robiyatin (43), kakak ipar korban, mengaku mengetahui kejadian itu dari ibu mertuanya yang melihat video peristiwa di media sosial. Ia pun langsung bergegas menuju lokasi.
Menurutnya, sang adik ipar sempat menjalani perawatan kejiwaan di Rumah Sakit Manur, Surabaya, dan diberikan obat penenang untuk terapi jalan. Namun kondisinya kerap kambuh jika mengingat sang mantan kekasih yang disebut berasal dari kawasan Seketi, Sidoarjo.
Korban merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara. Keluarga menyebut, sejak putus cinta, korban mengalami perubahan perilaku yang cukup drastis dan sering ngomel sendiri. Hingga berita ini diturunkan, proses pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.**