Penulis: Jacobus E Lato | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, JAKARTA-Ubi jalar punya banyak manfaat kesehatan dan punya kandungan pati cukup tinggi. Apakah dengan demikian bisa menggantikan nasi?

Dr. Bui Dac Sang dari Vietnam Academy of Science and Technology – Oriental Traditional Medicine Association of Hanoi menjelaskan.
Ubi jalar mengandung sekitar 25% pati dan hanya 0,1% lemak. Ubi jalar kaya nutrisi, mengandung banyak vitamin dan mineral, dan umumnya bermanfaat bagi kesehatan.
Mengonsumsi ubi jalar rebus dapat membantu meredakan sembelit karena berfungsi sebagai pencahar ringan. Ubi jalar yang manis secara alami menyehatkan tubuh, meningkatkan energi, memperkuat fungsi ginjal, membantu mencegah masuk angin, mendukung penurunan berat badan, memberikan manfaat antioksidan dan antiradang, dan dapat melindungi terhadap berbagai penyakit.
Namun, ubi jalar mengandung serat, kalium, dan vitamin A dalam jumlah tinggi. Orang dengan penyakit ginjal, yang tubuhnya tidak dapat membuang kelebihan kalium secara efisien, harus menghindari porsi besar.
Mereka yang memiliki masalah pencernaan juga dapat mengalami peningkatan asam lambung, mulas, dan gas jika mengonsumsi terlalu banyak ubi jalar. Mengonsumsi ubi jalar di malam hari dapat memicu refluks asam, terutama di antara orang dengan perut sensitif atau orang dewasa yang pencernaannya lebih lambat, sehingga mereka rentan terhadap kembung. Oleh karena itu, ubi jalar tidak dapat sepenuhnya menggantikan nasi.
Ubi jalar menyediakan kandungan karbohidrat yang hampir sama dengan nasi. Jika Anda mengonsumsi ubi jalar sepanjang hari, Anda harus mengurangi asupan nasi untuk menghindari pati yang berlebihan. Jika Anda sudah makan nasi, batasi asupan ubi jalar hingga sekitar 100–200 gram.
Untuk penurunan berat badan yang sehat, fokuslah pada pengendalian asupan kalori secara keseluruhan, keseimbangan nutrisi, dan pemeliharaan aktivitas fisik secara teratur. Selain itu, minumlah air secukupnya dan hanya makan camilan jika disarankan oleh tenaga kesehatan.***