Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
KREDONEWS.COM, SINGAPURA- Aktris Meriam Bellina, yang populer sejak tahun 1980-an hingga kini, ramai dibicarakan di media sosial setelah menjalani prosedur pemasangan ring jantung. Banyak warganet mempertanyakan mengapa Meriam, yang dikenal menjalani gaya hidup sehat—termasuk rutin berolahraga dan mendaki gunung—masih bisa terkena penyakit jantung.

Meriam sendiri mengaku tidak menyangka harus menjalani prosedur tersebut.
Kasus seperti ini ternyata bukan yang pertama. Pada ajang Euro 2020, gelandang Denmark Christian Eriksen tiba-tiba kolaps di tengah lapangan. Ia mengalami serangan jantung di usia 29 tahun, meski tampak sangat bugar.
Contoh lain, pada 2021, Sergio Aguero—pemain sepak bola asal Argentina—terpaksa pensiun dini setelah mengalami nyeri dada saat bertanding. Ia didiagnosis mengidap aritmia jantung. Sementara itu, Iker Casillas, mantan kapten tim nasional Spanyol, juga pernah mengalami serangan jantung saat latihan pada 2019.
Jangan Lewatkan
Baca juga: Percakapan Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Bocor, Ada yang Janggal
Baca juga: Meskipun Priguna Bawa Kondom, Dua Sampel Sperma Berhasil Ditemukan
Kenapa Atlet Bisa Kena Penyakit Jantung?
Meski terlihat sehat dan bugar, atlet juga bisa mengalami penyakit jantung. Menurut dr. Reginald Liew, kardiolog dari Mount Elizabeth Hospitals, beberapa orang—termasuk atlet profesional—mungkin memiliki kondisi jantung tersembunyi yang berbahaya dan bisa muncul tiba-tiba saat berolahraga.
Beberapa penyebab medis yang bisa menjelaskan hal ini antara lain:
– Kondisi genetik seperti sindrom Long QT, sindrom Brugada, dan kardiomiopati (penebalan atau kelemahan otot jantung).
– Miokarditis: infeksi atau peradangan jantung.
– Penyakit arteri koroner: penyumbatan atau pecahnya plak di pembuluh darah jantung.
– Kelainan anatomi pembuluh darah jantung.
– Masalah katup jantung seperti stenosis aorta.
Namun dr. Liew menyorot bahwa untuk penyakit arteri koroner lebih sering menyerang atlet dewasa, terutama jika mereka memiliki faktor risiko seperti kolesterol tinggi, hipertensi, atau diabetes.
Apakah Terlalu Banyak Olahraga Berbahaya?
Dr. Liew menjelaskan bahwa berolahraga secara berlebihan dalam waktu singkat — tanpa persiapan dan peningkatan bertahap — bisa berisiko. Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah dan detak jantung melonjak tajam, memicu serangan jantung atau aritmia, terutama jika ada kondisi jantung yang tersembunyi.
Latihan ketahanan ekstrem seperti maraton atau triatlon juga bisa memberi tekanan besar pada jantung, yang dalam jangka panjang berpotensi menyebabkan pembesaran jantung dan gangguan irama jantung.
Kesimpulannya, gaya hidup sehat memang penting, tapi bukan jaminan bebas dari risiko jantung. Faktor genetik, kondisi medis tersembunyi, dan pola olahraga ekstrem tetap harus diwaspadai — bahkan oleh mereka yang terlihat sangat bugar.***