Penulis: Arief Hendro Soesatyo | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, JOMBANG– Untuk memperkuat komitmen terhadap pendidikan yang ramah anak, Wakil Bupati Jombang, Salmanudin, S.Ag., M.Pd, hadir mewakili Bupati Warsubi dalam acara Deklarasi Satuan Pendidikan Ramah Anak (SRA) sekaligus peluncuran Program Fashlun Talenta (Fashta) di MTs Madrasatul Qur’an Tebuireng, Selasa, 4 November 2025.
Kegiatan berlangsung di GOR Madrasatul Qur’an dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jombang Dr. H. Muhajir, S.Pd., M.Ag., serta Pengasuh Pondok Pesantren KH Abdul Hadi Yusuf.
Sebagai alumni Madrasatul Qur’an yang pernah menuntut ilmu di sana selama lebih dari satu dekade, Wakil Bupati Salmanudin mengingatkan para santri akan pentingnya kedisiplinan dan ketaatan terhadap aturan pesantren sebagai kunci keberhasilan belajar yang penuh berkah.

Wakil Bupati Jombang KH Salmanuidn Yazid mendeklarasikan Satuan Pendidikan Ramah Anak (SRA) sekaligus Pembukaan Program Fashlun Talenta (Fashta) di MTs Madrasatul Qur’an (MQ) Tebuireng, Selasa 4 November 2025. Foto: Diskominfo Pemkab Jombang
Deklarasi ini diakui sebagai langkah progresif yang selaras dengan visi Pemerintah Kabupaten Jombang untuk menjadi “Kabupaten Layak Anak”.
Salmanudin menegaskan perlunya lingkungan sekolah yang aman dari kekerasan dan perundungan agar tumbuh kembang anak bisa berlangsung optimal.
Lebih lanjut, Wakil Bupati berharap seluruh siswa dapat merasakan kenyamanan dalam mengembangkan bakat dan potensi mereka, termasuk melalui satuan pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama. Perlindungan hak anak dalam konteks pendidikan berkualitas menjadi hal utama yang harus dijaga bersama.
Selain deklarasi, peluncuran Program Fashlun Talenta (Fashta) juga mendapat apresiasi tinggi. Program ini menyediakan wadah bagi siswa kelas 5 dan 6 SD/MI untuk belajar menghafal Al-Qur’an sekaligus memperdalam ilmu agama, sebagai persiapan masuk MTs. Salmanudin melihat Fashta sebagai inovasi pendidikan yang menyentuh aspek akademik, mental, dan spiritual calon santri secara komprehensif.
Melalui program ini, wali santri dan calon santri dapat mengevaluasi bakat dan minat lebih awal sehingga pendampingan bisa lebih tepat sasaran. Penekanan pada konsistensi moto madrasah yang mengedepankan kualitas dan ramah anak menjadi pesan penting dari pemerintah daerah.
Dalam era digital saat ini, Salmanudin mengingatkan pentingnya perpaduan antara nilai agama yang kuat dan penguasaan teknologi agar santri mampu menjadi individu yang cerdas, matang secara spiritual, dan adaptif dalam perkembangan zaman.
Sebagai penutup, ia mengajak semua elemen pendidikan serta keluarga untuk bersinergi mengawasi dan mendukung pertumbuhan generasi muda demi masa depan Jombang yang lebih baik.
Simbolisasi Deklarasi dan peluncuran Fashta ditandai dengan penandatanganan komitmen Satuan Pendidikan Ramah Anak dan pelepasan burung merpati sebagai lambang harapan dan kedamaian di lingkungan Madrasatul Qur’an Tebuireng. **










