Penulis: Yusran Hakim | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, JAKARTA– Sekadar mengingatkan bahwa masih ada sosok polisi jujur dan nasionalis yang berani melawan kebijakan institusi yang sewenang-wenang, dialah Komjen Dharma Pongrekun.

Narasi itu muncul pada sebuah unggahan berupa video wawacara dengan Komjen (Purn) Dharma Pongrekun, dalam akun instagram@purefact.id, Sabtu dinihari, 22 Februari 2025. Ternyata kariernya dihabisi ketika mulai merebak COVID-19, gegara menolak pemakaian masker. Dia tegas menyatakan bahwa COVID-19 adalah permainan.
Hebatnya pula, orang yang menghabisi karier Dharma Pongrekun adalah Irjen Ferdy Sambo saat itu menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri. Tak lain terpidana peristiwa penembakan Brigade Nofriansyah Yosua Hutabarat yang terjadi pada 8 Juli 2022 di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
“Memang saya pada akhirnya diparkir,” kata Pongrekun
Gara-gara apa diparkir?
“Gara-gara masker!” jawab Pongrekun. Lalu muncul cuplikan video pidato Ferdy Sambo: “Mendukung dan mengamankan kebijakan pemerintah, ada lagi ada anggota yang bilang saya nggak bolehlah! Jangan pakai masker…. Eeee sikat!” begitu narasi Ferdy Sambo.
“Kalau masih mau jadi polisi, ya sudah ikuti aturan internal. Ikuti aturan kepolisian. Ikuti pemerintah, nggak ada lagi yang nglawan-nglawan kebijaksanaan pemerintah. Itu namanya penghianat!” ujar Ferdi Sambo.
“Waktu saya menjabat sebagai wakil kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Mungkin waktu itu saya dianggap menjegal kebijaksaan soal masker. Ya merugikan bisnis masker. Padahal, masud saya bukan itu,” kata pria kelahiran Palu, Sulawesi Tengah itu.
Pongrekun mengatakan tujuanya waktu itu ingin mengembalikan bawa kita ini ciptaaan Tuhan, “Percayalah sama Tuhan. jangan percaya kepada hasil manusia. Sebab manusia yang menyuruh kita percaya itu dia sendiri tidak bisa menentukan dirinya. Tidak bisa menolong dirinya sendiri, dan bukti sudah ada,” kata Pongrekun.
“Banyak orang-orang yang menyuruh, sudah pergi mendahului kita! Jadi kembalilah, percaya kepada Tuhan. Dia berdaulat. Dia yang menghadirkan kita, dan hanya dia yang akan memanggil kita pulang. ” tambahnya.
Jadi, kata Pongrekun, konsep science membuat kita memiliki mindset, inletegensia itu terekayasa, ter-engineering. Oleh karena itu, dia mengajak setiap insan kembali kepada Tuhan, sang Pencipta.
Komjen Dharma Pongrekun dipecat dari jabatannya sebagai Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada tanggal 9 Oktober 2021. Posisinya digantikan oleh Irjen Sutanto. Menurut BSSN, pergantian ini adalah bagian dari penyegaran organisasi dan pembinaan karier di lingkungan TNI dan Polri, di mana Dharma Pongrekun telah menjabat selama 3,5 tahun,
Kepala BSSN, Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian, menyatakan pergantian tersebut adalah hal biasa dalam birokrasi. Setelah pemecatannya, Dharma Pongrekun dikembalikan ke Markas Besar Polri (Mabes Polri), meskipun posisi barunya di Polri belum diumumkan secara resmi.
Sebelum pemecatan ini, Dharma Pongrekun sempat menjadi sorotan publik karena beberapa kontroversi, terutama terkait pandangannya mengenai Covid-19 yang dianggap tidak biasa.
Ia pernah mengklaim bahwa Covid-19 merupakan hasil dari rencana yang telah ada sejak 2010 dan menyebut vaksin sebagai “berhala” yang tidak ingin ia gunakan. Kontroversi ini berkontribusi pada citranya di masyarakat dan mungkin mempengaruhi keputusan untuk menggantinya dari posisi strategis di BSSN.
Setelah pensiun dari kepolisian pada tahun 2024, Dharma mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta melalui jalur independen pada pemilihan gubernur 2024, berpasangan dengan Kun Wardana Abyoto. Mereka berhasil mengumpulkan dukungan melebihi ambang batas yang diperlukan untuk mencalonkan diri.
Data Pribadi:
Nama Lengkap: Dharma Pongrekun
Tanggal Lahir: 12 Januari 1966
Tempat Lahir: Palu, Sulawesi Tengah
Kebangsaan: Indonesia
Pendidikan:
- Akademi Kepolisian (Akpol): Lulus tahun 1988
- Master Ilmu Kepolisian: Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, 1995
- Master Manajemen: Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, 2002
- Master Hukum: Universitas Gadjah Mada, 2006
- Doktor Kehormatan (H.C.): MBC University, Depok, 2023
Karier:
Jabatan Terakhir: Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri (2021-2024)
Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN): 2019 – 2021
Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi BSSN: Sejak Mei 2018
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri
Karorenmin Bareskrim Polri. **