Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
KREDONEWS.COM, SURABAYA– Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan kehormatan Penasihat Presiden Federasi Rusia Nikolai Patrushev di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (5/11), untuk membahas peluang kerja sama strategis di sektor maritim dan pendidikan.
“Kami ingin menyampaikan terima kasih dengan waktu yang sangat pendek di Jatim Delegasi Tinggi Rusia memberikan kesempatan kami untuk mendapatkan berbagai informasi strategis pada pertemuan siang hari ini,” ujar Khofifah dalam keterangan tertulis yang diterima Kamis.
Ia menyebut kerja sama potensial dengan Rusia mencakup investasi dermaga, pembangunan kapal, peningkatan kualitas SDM, hingga penelusuran sejarah hubungan bilateral Indonesia-Rusia.
Khofifah juga menyoroti peran sentral Jawa Timur sebagai simpul logistik nasional, terutama untuk kawasan Indonesia timur. Menurutnya, 80 persen distribusi logistik ke wilayah timur berasal dari Jawa Timur.
“Pemerintah pusat memang menempatkan industri maritim ada di Surabaya dan wilayah lain di Jawa Timur. Dari jalur tol laut secara nasional ada 39 jalur tol laut, 21 di antaranya dari Tanjung Perak Surabaya. Sekarang Jawa Timur sedang bersiap, kita menyebut gerbang baru Nusantara,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa konektivitas antarwilayah di Indonesia timur sangat bergantung pada moda transportasi laut.
“Indonesia bagian timur tidak bisa disambung dengan perjalanan darat seperti kereta api, oleh karena itu untuk konektivitas Indonesia bagian timur memang membutuhkan transportasi laut selain tentu transportasi udara,” katanya.
Di sektor pendidikan, Khofifah menekankan pentingnya penguatan kapasitas SDM di bidang kemaritiman.
“Dari sisi pendidikan kita membutuhkan sumber daya manusia yang bisa menguasai sektor maritim, itu menjadi penting bagi Jawa Timur,” ujarnya.
Ia juga memaparkan kontribusi ekonomi Jawa Timur terhadap logistik nasional, yang ditopang oleh potensi wilayah dan pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Pada Triwulan II 2025, pertumbuhan ekonomi Jatim tercatat 5,23 persen (year on year), melampaui rata-rata nasional 5,12 persen.
“Luasan Jawa Timur dibanding dengan 5 provinsi lain di Jawa ada 36,23 persen, Jawa Timur ini daerah paling luas di antara 6 provinsi di Jawa. Pertumbuhan ekonomi Jatim kalau secara nasional dari 38 provinsi, maka Jawa Timur kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada angka 14,44 persen,” tuturnya.
Selain bidang ekonomi dan maritim, Rusia juga membuka peluang kerja sama dalam penelusuran sejarah diplomatik. Salah satunya melalui rencana pembangunan monumen untuk mengenang dukungan rakyat Rusia terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia.
“Kami optimis, pertemuan hari ini membuka ruang baru bagi penguatan hubungan antara Jawa Timur dengan Federasi Rusia. Melalui dialog yang konstruktif dan kehadiran delegasi tingkat tinggi, kami melihat peluang besar untuk membangun kolaborasi yang lebih strategis,” ujarnya.
Nikolai Patrushev menyampaikan bahwa rakyat Rusia turut mendukung perjuangan rakyat Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan dan melawan penjajahan Belanda.
“Untuk memperingati peristiwa historis ini saya mengusulkan membangun bersama monumen kapal selam Pasopati untuk melestarikan kenangan mengenai kerja sama erat antara kedua negara kita,” kata Patrushev.
Ia juga menegaskan kesiapan Rusia untuk menjalin kerja sama bilateral dengan Jawa Timur dalam berbagai proyek, termasuk pembangunan infrastruktur dan industri perkapalan. Menurutnya, sektor ekonomi maritim memiliki peran penting dalam pertumbuhan provinsi ini.***






