Penulis: Gandung Kardiyono | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS COM, KOTA MOJOKERTO – Pemerintah Kota Mojokerto terus bekerja untuk membantu keluarga dalam hal ekonomi.
Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), yang diorganisir oleh Pokja 2 TP. PKK.
Acara ini dimulai dengan bantuan dan dukungan yang diadakan di Ruang Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto, Senin (7/10/2025).
Saat membuka acara tersebut, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, menyatakan bahwa wanita yang menjadi kepala keluarga harus menjadi fokus dari program UP2K ini.
“Menurut data, saat ini ada 170 kepala keluarga perempuan di Kota Mojokerto dari total 142.000 penduduk.
Meskipun jumlahnya kecil, perhatian kita harus besar. Karena jika seorang ibu menjadi kepala keluarga dan memiliki anak, masa depan anak-anak itu tergantung padanya.
Jika kita tidak memberikan bantuan ekonomi, hal itu bisa berpengaruh pada masa depan mereka dan pencapaian Indonesia Emas,” kata Ning Ita, yang merupakan sapaan akrab wali kota.
Ia juga menjelaskan bahwa UP2K bukan hanya program utama TP PKK, tetapi juga berkaitan erat dengan tujuan ketiga Panca Cita Kota Mojokerto, yaitu meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan sosial ekonomi keluarga.
“Di PKK, terutama di Pokja II, program ini adalah yang terpenting.
Sementara itu, di level Pemerintah Kota Mojokerto, UP2K memiliki peran penting dalam membantu mencapai tujuan ketiga Panca Cita Kota Mojokerto.
Jadi, ada korelasi yang sangat kuat antara program PKK dan keberhasilan program pemerintah,” ujar Ning Ita.
Ning Ita juga menambahkan, dalam memperkuat ekonomi, Pemerintah Kota Mojokerto tidak hanya mempedulikan keluarga yang miskin,
tetapi juga memastikan ketahanan ekonomi keluarga dari kelompok 1 hingga kelompok 10 melalui berbagai program sosial dan ekonomi, termasuk bantuan dari Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan.
“Karena Kota ini kecil, sedikit saja gangguan ekonomi, langsung terasa dampaknya. Oleh karena itu, kita benar-benar menjaga ketahanan ekonomi keluarga dari kelompok 1 sampai 10 dengan berbagai program pemerintah,” katanya. **