Menu

Mode Gelap

News

KDM Merespon Kritik YLKI Sopir Angkot Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Dasarnya!

badge-check


					Gubernur Jawa barat, Dedi mulyadi merespon kritik dari YLKI, soak kebijaksanaan melibaurkan angkot, becak dan delam selama libur Natal dan Tahun Baru. Foto: Instagram@dedimulyadi71 Perbesar

Gubernur Jawa barat, Dedi mulyadi merespon kritik dari YLKI, soak kebijaksanaan melibaurkan angkot, becak dan delam selama libur Natal dan Tahun Baru. Foto: Instagram@dedimulyadi71

Penulis: Mayang Kresnaya Mahardhika |    Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, BANDUNG- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengkritik kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) untuk meliburkan operasional angkot di Bandung saat libur Natal dan Tahun Baru. Organisasi ini menilai kebijakan tersebut mengabaikan lonjakan permintaan transportasi publik, berpotensi menyulitkan masyarakat yang bergantung pada angkot.

Usulan KDM menghentikan operasi angkot, delman, dan becak pada tanggal-tanggal tertentu seperti 24-25 Desember dan 30-31 Desember 2025, untuk mengurangi kemacetan akibat wisatawan. Pengemudi dapatkan kompensasi Rp500.000 per hari, dengan pengawasan di tujuh titik rawan macet.

Sekretaris Eksekutif YLKI Rio Priambodo mendesak agar layanan angkot justru ditingkatkan saat musim libur puncak, demi hak konsumen. Ia menekankan kompensasi adalah tanggung jawab pemerintah, tapi layanan transportasi tidak boleh dihentikan.

Dalam akun medsos pribadinya, Instagram@dedimulyaid71, menjawab: “Terima kasih atas kritik saranya (YLKI). mari kita lidungi seluruh masyarakat konsumen Indonesia, agar mereka mendapatkan suasana yang enak saat berlibur!”

Tentunya, kata KDM, selama libura tahun baru Gubernur Jabar memberikan kompensasi senilai Rp 500.000 bagi para sopir. Tujuannya apa? Kita fajham bahwa tujuan orang berwisata itu, ingin menikmati suasana secara rileks dan riang gembira.

“Kemacetan sering terjadi, karena angkot ngetem di sembarang tempat, atau jalannya pelan atau mogok!” kata dia. Hal ini menimbulkan problem yang luars. “Mereka yang berlibur adalah mereka yang mengunjungi tempat-tempat wisata, juga mengunjungi tempat-tempat belanja. Mereka semua adalah konsumen yang harus dilindungi. Agar makna berliburnya bisa dinikmati,” tuturnya.

Selanjutnya, kebijakan ini bukan baru, “Dulu saya pernah memberlakukan. Bahkan sampai hari ini, mereka yang berada di Puncak mengalami macet horor, ternyata setelah kebijakan ini dilaksanakan dimana angkutan kota, angkutan antar kecamatan, angkutan antar kelurahan dan desa diliburkan, maka macet horornya sudah bisa terurai!” tegasnya.

Arinya, tambah KDM, banyak konsumen kepariwisataan itu mendapat pelayanan yang sangat baik. Untuk itu, Dedi Mulyadi mengucapkan terima kasih.

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mendukung ide ini untuk membebaskan ruang jalan bagi kendaraan pribadi, sementara pakar transportasi Djoko Setijowarno menyerukan kebijakan berkelanjutan karena infrastruktur transportasi publik Jawa Barat masih tertinggal. **

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bupati Mojokerto Pastikan Siltap 2026 Terpenuhi

26 Desember 2025 - 14:15 WIB

Wali Kota Mojokerto: Kita Harus Berani Menolak Bullying

26 Desember 2025 - 14:13 WIB

Bantah Rumor! Maarten Paes Tegaskan Bertahan di FC Dallas

26 Desember 2025 - 14:06 WIB

Jasad Mahasiswi ULM Dalam Selokan, Polisi Banjarmasin Meringkus Brigda M Saeli

26 Desember 2025 - 13:24 WIB

Tradisi Dusun Negeri Awan, Warga Thekelan Memelihara Silatuhami Antar Pemeluk Agama

26 Desember 2025 - 11:45 WIB

Jl. Basuki Rahmad Jombang Ditutup 3 Hari, Begini Rekayasa Perubahan Lalu Lintas

26 Desember 2025 - 10:51 WIB

TNI Bubarkan Aksi Unjuk Rasa Sekompok Warga Lhokseumawe Bawa Bandera GAM

26 Desember 2025 - 00:53 WIB

Setelah Menahan Gus Yazid, Kajati Jateng segera Memeriksa Mantan Pangdam Diponegoro

26 Desember 2025 - 00:25 WIB

Armuji Temui Samuel: Tindakan Sampeyan Ini Brutal, Dikecam Orang se-Surabaya!

25 Desember 2025 - 23:44 WIB

Trending di Headline