Menu

Mode Gelap

News

Hadirkan Narasumber dari Universitas Brawijaya, 84,97 Persen Desa di Wilayah Jombang Berstatus Tahan Pangan

badge-check


					Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo memimpin rapat koordinasi ketahanan pangan menghadirkan narasumber ahli pertanian dan pangan dari Universitas Barijaya dan Bulog, Selasa 21 Januari 2025. Foto: jombangkab.go,id Perbesar

Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo memimpin rapat koordinasi ketahanan pangan menghadirkan narasumber ahli pertanian dan pangan dari Universitas Barijaya dan Bulog, Selasa 21 Januari 2025. Foto: jombangkab.go,id

Penulis: Wibisoro  | Editor: Priyo Suwarno

KREDNEW.COM, JOMBANG– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang  menggelar Rapat Koordinasi Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan dan Paparan Hasil Penyusunan Peta Daerah Rawan Pangan,  Selasa 21 Januari 2025, di  ruang rapat Swagata, pendopo kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Rapat ini diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang  untuk menyinergikan upaya lintas sektor dan mengidentifikasi wilayah-wilayah yang rentan terhadap kerawanan pangan.

Pj Bupati Jombang Dr Drs Teguh Narutomo M.M dihadiri oleh Asisten, Staf Ahli, para Kepala OPD, Camat se-Kabupaten Jombang.

Rapat juga menghadirkan narasumber utama  peneliti dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Prof Dr. Teti Estiasih S.Tp, M.P dari Departemen Ilmu Pangan dan Bioteknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang serta dari Bulog.

Agenda utama rapat adalah membahas langkah-langkah strategis untuk menjaga ketersediaan, distribusi, dan stabilitas harga bahan pokok, serta mengantisipasi potensi kerawanan pangan. Paparan hasil penyusunan peta daerah rawan pangan menjadi fokus utama.

Penyusunan peta daerah rawan pangan ini sangat krusial karena memberikan informasi yang akurat dan berbasis data untuk pengambilan keputusan yang tepat.

Pemkab Jombang dapat mengidentifikasi wilayah-wilayah yang membutuhkan intervensi dan bantuan secara lebih tepat sasaran.

Faktor-faktor seperti kemiskinan, aksesibilitas terhadap pangan, ketersediaan infrastruktur, dan kondisi lingkungan menjadi pertimbangan utama dalam pemetaan.

“Selain paparan peta, rapat koordinasi juga membahas evaluasi program-program ketahanan pangan yang telah berjalan, serta merencanakan program-program ke depan. Diskusi interaktif antar peserta menghasilkan berbagai masukan dan rekomendasi kebijakan untuk penguatan ketahanan pangan dan penanganan kerawanan pangan di Jombang”, tutur Pj Bupati Jombang.

Teguh menyatakan bahwa Filosofi Satgas Ketahanan Pangan bukan hanya sebagai forum rapat, tetapi sebagai wadah untuk bekerja, berkolaborasi, dan mencapai target bersama.

Oleh karena itu, pembagian tugas yang detail, alokasi anggaran yang jelas, serta database terpadu untuk memantau ketersediaan dan harga bahan pokok secara real-time menjadi krusial.

Selain itu, implementasi program makan bergizi gratis juga harus didukung oleh ketersediaan bahan pangan yang memadai, dengan memanfaatkan sumber daya lokal.

“Dengan demikian, diharapkan setiap anggota Satgas memahami perannya masing-masing dan berkontribusi secara efektif dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Jombang”, tandas Pj Bupati Jombang.

Teguh menegaskan bahwa k egiatan ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Jombang dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Melalui koordinasi yang baik dan informasi yang akurat, diharapkan Jombang dapat meminimalisir potensi kerawanan pangan dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup bagi seluruh masyarakat.

“Langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui ketersediaan pangan yang terjamin”, pungkas Pj Bupati Jombang.

Hasil Penelitian Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang bekerja sama dengan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Sebanyak 84,97% desa di Kabupaten Jombang berstatus Tahan Pangan, dan secara umum Kabupaten Jombang dikategorikan Sangat Tahan Pangan. Capaian ini merupakan bukti nyata efektivitas program-program yang telah diimplementasikan.**

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kasus Tewasnya Brigader Nurhadi, Polda Tahan Misri Puspita Anak Yatim Tulang Punggung Keluarga

9 Juli 2025 - 22:29 WIB

Hadiri HUT ke 45 Dekranas di Balikpapan, Yuliati Nugrahani: Perajin Napas Kami, Satu Bergerak untuk Semua

9 Juli 2025 - 20:08 WIB

Arya Daru Diplomat Muda Ditemukan Tewas dengan Seluruh Kepala Dibungkus Plastik dan Lakban

9 Juli 2025 - 17:39 WIB

Mensesneg: Presiden Tak Pernah Perintahkan Gibran Berkantor di Papua

9 Juli 2025 - 17:11 WIB

7-Juli 2025, Lewotobi Laki-laki Erupsi 6 Kali Semburkan Awan 18.000 M

9 Juli 2025 - 16:59 WIB

Kesamben Punya 994 Ha Sawah, 6 Brigade Pangan dan 15 Pemuda Milenial untuk Program Oplah

9 Juli 2025 - 12:29 WIB

Tuduhan Ijazah Jokowi Buatan Pasar Pramuka, Beathor Suryadi Minta Maaf kepada Prof Paiman Raharjo

9 Juli 2025 - 09:35 WIB

The Velvet Sundown yang Tiba-tiba Populer di Spotify, Buatan AI

9 Juli 2025 - 08:09 WIB

Kasus Sambo Terulang di NTB, Birgadir M Nurhadi Dihabisi di Kolam Gili Trawangan

8 Juli 2025 - 22:32 WIB

Trending di Headline