Penulis: Jacobus E Lato | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, JAKARTA-Seorang gadis berusia 18 tahun di Vietnam dilarikan ke rumah sakit larut malam dengan rasa sakit yang parah, hanya untuk kemudian dokter menemukan ginjalnya hampir “berubah menjadi batu.”
Remaja tersebut tiba di Rumah Sakit E dengan nyeri punggung bawah yang hebat dan mual. Hasil pemindaian menunjukkan adanya peradangan ginjal yang parah dan beberapa batu menyumbat ureternya, sehingga urin tidak dapat mengalir keluar. Ginjalnya mengalami pengapuran sehingga hampir mengeras sepenuhnya.

Dokter Mai Van Luc dari Departemen Urologi rumah sakit tersebut mengatakan pada hari Senin bahwa gadis itu tidak memiliki kondisi kesehatan sebelumnya tetapi hidup dengan mi instan hampir setiap hari, sering minum teh susu dan hampir tidak minum air.
Mi instan mengandung banyak garam, bahan pengawet, dan zat aditif yang membebani ginjal. Teh susu mengandung banyak gula, lemak trans, dan perasa buatan, yang memaksa ginjal bekerja ekstra keras untuk menyaring limbah. Minum terlalu sedikit air memperburuk keadaan dengan mengurangi penyaringan ginjal, yang menyebabkan mineral menumpuk menjadi batu seiring waktu.
Pasien menjalani operasi darurat untuk mengangkat batu dan sekarang menjalani pengobatan dengan perubahan gaya hidup yang ketat.
Dokter memperingatkan bahwa batu ginjal dan masalah saluran kencing lainnya semakin umum terjadi di kalangan anak muda. Pola makan yang tidak sehat, sering mengonsumsi makanan cepat saji dan minuman manis, kurang olahraga, dan asupan air yang tidak mencukupi merupakan penyebab utamanya. Batu ginjal dulunya jarang terjadi pada remaja, tetapi kini anak-anak pun mulai terdiagnosis.
Untuk melindungi kesehatan ginjal, dokter menghimbau kaum muda untuk minum setidaknya dua liter air setiap hari, membatasi mi instan dan makanan cepat saji, mengurangi teh susu dan minuman ringan, serta tetap aktif dengan gaya hidup seimbang.***