Menu

Mode Gelap

Headline

Gerindra Tolak Maaf Bupati Subandi, Namun Tidak Ada Niat Pemakzulan

badge-check


					Bupati Subandi, Dok IG Pribadi Perbesar

Bupati Subandi, Dok IG Pribadi

Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga

KREDONEWS COM, SIDOARJO-Ketegangan politik di DPRD Sidoarjo terus memanas setelah pernyataan kontroversial Bupati H. Subandi beredar di media sosial TikTok.

Dalam video berdurasi 22 detik itu, Bupati Subandi menyebut sebagian besar kegiatan DPRD hanya menghamburkan uang, dan menyatakan bahwa program pokok pikiran (Pokir) yang diajukan dewan rawan korupsi.

Fraksi Gerindra menjadi pihak yang paling tegas menolak permintaan maaf Bupati, meski Gerindra merupakan partai pengusung pasangan Subandi-Mimik Idayana di Pilkada lalu.

Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Sidoarjo, Supriyono SH, MH, menegaskan sikap politik partainya tidak lagi terkait kepentingan dukung-mendukung Pilkada 2024.

“Memang, dia menjadi bupati karena kami usung sebagai partai terbesar. Namun, sejauh ini tindakan Bupati Subandi tidak mencerminkan itu,” ujarnya, Rabu (18/6/2025).

Menurut Supriyano, yang akrab disapa Cak Pri, ada kesan Bupati Subandi sudah tidak lagi menganggap Gerindra bagian dari pemerintahan Sidoarjo.

Supriyono

“Gerindra seolah ditinggalkan. Tidak lagi dianggap bagian dari pemerintah, padahal kami partai pengusung terbesar,” katanya.

Ia menegaskan, sikap Fraksi Gerindra bertujuan menjaga marwah DPRD sebagai lembaga legislatif yang setara dengan eksekutif.

“Keputusan fraksi ini sejalan dengan kebijakan partai. Semua langkah politik kami sudah dikonsultasikan dan direstui pimpinan partai,” jelasnya.

Cak Pri menilai permintaan maaf Bupati tidak menyentuh substansi persoalan. Oleh karena itu, Fraksi Gerindra tetap menolak.

“Kalau paham persoalannya, mestinya tak cukup hanya minta maaf. Bupati harus menjelaskan pernyataannya soal DPRD menghamburkan uang dan isu Pokir rawan korupsi,” ujarnya.

Ia menambahkan, tuduhan DPRD menghamburkan uang jelas mendiskreditkan lembaga legislatif. Padahal, alokasi dana Pokir hanya sekitar Rp 200 miliar atau 3 persen dari total APBD Sidoarjo yang mencapai Rp 5,6 triliun.

“Dengan hanya 3 persen, kok disebut menghamburkan uang,” sindirnya.

Terkait tudingan Pokir tidak sesuai visi-misi bupati yang disebut rawan korupsi, Cak Pri menilai itu upaya mereduksi peran DPRD.

“Kalau bupati paham, tentu tidak akan berkata demikian. Kami di DPRD juga punya tanggung jawab terhadap konstituen yang merupakan bagian dari visi-misi partai,” paparnya.

Ia menegaskan, sikap Fraksi Gerindra murni demi menjaga marwah DPRD, bukan untuk menggulirkan wacana pemakzulan Bupati Subandi.

“Tidak ada niatan lain, apalagi untuk memuluskan pemakzulan agar Bu Mimik menggantikan bupati. Kami hanya berjuang menjaga marwah DPRD,” pungkasnya.***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pameran Jogja Paradise 2025, Stand UMKM Pemkab Jombang Raih Juara 2 Nasional

15 September 2025 - 14:59 WIB

Tujuh ASN Inspektorat Jombang Ikuti Pelatihan 120 Jam Analis Standar Belanja

15 September 2025 - 14:18 WIB

100 Warga Gresik Ikuti Edukasi Keamanan Umum dari PT PGN, Arief Nurrachman: Jangan Segan Melapor

15 September 2025 - 13:51 WIB

56 ASN di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto menerima SK Kenaikan Pangkat

15 September 2025 - 13:03 WIB

Viral Aksi Demo Siswa SMK 1 Kampak Trenggalek: Urusan Uang tak Pernah Selesai!

15 September 2025 - 03:09 WIB

Delapan Tewas, Bus Wisata Angkut 52 Penumpang Alami Rem Blong di Jalur Bromo

15 September 2025 - 02:43 WIB

Investasi Rp 7,5 T, Satelit Komunikasi N5 Jamin Internet Lebih Cepat dan Lebih Luas

14 September 2025 - 20:16 WIB

Bupati Warsubi Meletakkan Batu Pertama Pembangunan SD Ar-Rahman Green School

14 September 2025 - 18:13 WIB

Harga Rp 150/Kg, DKPP Jombang Beri Bimtek 30 Warga Budidaya Losbter Air Tawar

14 September 2025 - 14:10 WIB

Trending di Headline