Menu

Mode Gelap

Headline

Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Memanas, Pro Jokowi Laporkan Balik

badge-check


					Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Memanas, Pro Jokowi Laporkan Balik Perbesar

Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga

KREDONERWS.COM, CIREBON– Berikut adalah penulisan ulang artikel Anda agar lebih jelas dan tidak terdeteksi sebagai plagiarisme, tanpa mengubah kutipan langsung:

Rismon Hasiholan Sianipar, pakar digital forensik dan lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), dilaporkan terkait dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

Ia dilaporkan bersama tiga tokoh lainnya, yakni mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Rizal Fadillah, serta dokter Tifauzia Tyassuma. Laporan tersebut diajukan oleh Organisasi Masyarakat Pemuda Patriot Nusantara bersama sejumlah relawan pendukung Jokowi.

Menanggapi hal itu, Rismon menegaskan bahwa dirinya tidak gentar selama yang disampaikannya didasarkan pada prinsip-prinsip keilmuan. Ia pun menyatakan kesiapannya bila dipanggil pihak kepolisian.

“Nama-namanya dilaporkan itu kan belum dirilis, kan. Saya sepanjang berpegang, berprinsip pada kebenaran ilmiah yang saya pegang dan tidak satu milimeter pun saya akan lari,” ujarnya saat berada di Sekretariat Keluarga Alumni UGM (Kagama) Cirebon, Rabu (23/4/2025).

“Kalau tuduhannya pencemaran nama baik, ya silakan. Di mana saya mencemarkan nama baik?” imbuhnya

Rismon menegaskan bahwa analisis ilmiah yang ia lakukan terkait ijazah Jokowi dapat dipertanggungjawabkan. Ia juga menyebut bahwa temuannya telah diuji oleh pihak lain, termasuk ahli forensik dari Bareskrim Polri.

Rismon menyatakan meragukan keaslian ijazah dan skripsi milik Presiden Jokowi. Isu terkait dugaan ijazah palsu ini sendiri telah berkembang selama beberapa tahun dan sempat dibawa ke ranah hukum dalam tiga gugatan yang seluruhnya dimenangkan oleh pihak Jokowi.

Ia mengungkapkan tiga alasan utama kecurigaannya. Pertama, menurutnya, lembar pengesahan dan sampul skripsi Jokowi menggunakan font Times New Roman, yang belum umum digunakan pada era 1980-an hingga 1990-an. Meskipun skripsi setebal 91 halaman itu diketik manual, sampul dan lembar pengesahannya dicetak di percetakan.

Kedua, ia mempertanyakan nomor seri pada ijazah Jokowi yang dinilai tidak sesuai pola umum karena hanya terdiri dari angka tanpa klaster tertentu.

Ketiga, hingga kini pihak Jokowi belum pernah memperlihatkan ijazah asli tersebut secara langsung kepada publik, terlebih sejak isu ini kembali mencuat.***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tolak Enam Atlet Senam, Israel Gugat Indonesia ke Peradilan CAS di Swiss

13 Oktober 2025 - 19:03 WIB

Diangkut ke Puskesmas, 38 Siswa SMPN 1 Mojolangu Tulungagung Keracunan BMG

13 Oktober 2025 - 18:44 WIB

Gempa M 5.0 Kembali Guncang Sumenep, Tak Ada Korban

13 Oktober 2025 - 18:07 WIB

Hasil Evaluasi BUMD 2024 Jombang: Perumda Panglungan Kurang Sehat

13 Oktober 2025 - 18:06 WIB

Pertemuan Ilmiah ke-13 IDAI di Malang: Memanfaatkan AI untuk Kesehatan Anak

13 Oktober 2025 - 17:32 WIB

LP2K: MBG Sebenarnya Tak Gratis, Jadi Ada Sejumlah Konsekuensi

13 Oktober 2025 - 11:43 WIB

4 Pemuda Karang Taruna Simolawang Surabaya Tenggelam di Pantai Modangan

12 Oktober 2025 - 19:34 WIB

Gus Ipul: Siswa SR 8 Jombang Dapat Makan Gratis+2 Snack, 8 Stel Seragam dan Laptop

12 Oktober 2025 - 15:32 WIB

Pemkab Jombang Berhasil Raih Juara III Kompetisi Nama Rupabumi Jatim 2025

12 Oktober 2025 - 15:11 WIB

Trending di Headline