KREDONEWS.COM, JERMAN– Bosch, raksasa industri Jerman yang bergantung pada sektor otomotif yang tengah lesu, menghadapi tekanan besar dengan rencana baru pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga 10.000 karyawan.
Laman Fortune melansir, Jumat, 13 Desember 2024, Frank Sell, anggota dewan pengawas Bosch sekaligus wakil ketua dewan kerja grup di divisi Layanan Mobilitas, mengungkapkan kepada Reuters bahwa kebijakan tersebut telah menciptakan suasana kerja yang kurang nyaman.

Menurut Sell, keputusan ini diperkirakan akan berdampak pada 8.000 hingga 10.000 posisi, sehingga semakin memperkeruh situasi di dalam perusahaan.
Pada November lalu, Bosch memperingatkan bahwa perubahan besar-besaran pada pasar otomotif telah memaksanya mengambil langkah penghematan biaya yang sulit.
Penurunan permintaan mobil, lambatnya adopsi kendaraan listrik, serta persaingan yang semakin sengit dari produsen Cina telah memberikan tekanan signifikan terhadap permintaan produk Bosch, termasuk rem dan busi.
Kondisi ini turut mencerminkan kesulitan ekonomi yang melanda Jerman, yang sejumlah perusahaan besar lainnya, seperti Thyssenkrupp, juga mengumumkan rencana PHK.
Thyssenkrupp bahkan berencana memangkas 11.000 pekerja pada divisi baja, setara dengan 40 persen karyawannya, akibat meningkatnya kompetisi dari Cina.**