Menu

Mode Gelap

News

Donald Trump Menghendaki Terusan Panama Dikembalikan Amerika Serikat

badge-check


					Inilah terusan panama yang sangat strategis menghubungkan antara Samudra Atlantik dan Pasifik. Manfaat keekonimiannya sangat besar berada di negara Panama, Amerikan Selatan. Instagram@idx_channel Perbesar

Inilah terusan panama yang sangat strategis menghubungkan antara Samudra Atlantik dan Pasifik. Manfaat keekonimiannya sangat besar berada di negara Panama, Amerikan Selatan. Instagram@idx_channel

Penulis: Jacobus E. Lato | Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, WASHINGTON-  Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengecam biaya tinggi yang harus dibayar kapal-kapal AS jika ingin melewati Terusan Panama.

Dilansir dari AFP pada Minggu, 22 Desember 2024,  Trump ingin kendali atas terusan yang menghubungkan samudra Atlantik dan Pasifik tersebut dikembalikan ke AS.

Terusan Panama dibangun AS pada awal abad ke-20. Kendali atas kanal tersebut beralih dari AS ke Panama pada 1999.

“Angkatan Laut dan perdagangan kita telah diperlakukan dengan cara yang sangat tidak adil dan tidak bijaksana. Biaya-biaya yang dibebankan oleh Panama sungguh menggelikan,” kata Trump di platform media sosial Truth Social.

“Penipuan total terhadap negara kita ini akan segera dihentikan,” katanya. Trump menuduh Terusan Panama secara diam-diam dikendalikan China. Oleh karena itu, AS harus mengambil kembali kendali atas infrastruktur penting itu agar tidak jatuh ke tangan yang salah.

Pembangunan Terusan Panama adalah proyek monumental yang melibatkan beberapa tokoh dan negara sepanjang sejarahnya. Gagasan untuk membangun terusan di tanah genting Panama pertama kali dicetuskan oleh Raja Charles V dari Spanyol pada tahun 1524.

Tujuannya adalah untuk mempermudah pelayaran, terutama untuk transportasi emas dari wilayah Amerika. Namun, rencana ini tidak dapat direalisasikan pada waktu itu karena keterbatasan teknologi dan kondisi politik di Eropa.

Pada akhir abad ke-19, setelah keberhasilan pembangunan Terusan Suez, Ferdinand de Lesseps, yang juga merupakan insinyur di balik Terusan Suez, memimpin upaya pembangunan Terusan Panama oleh Prancis mulai tahun 1881. Namun, proyek ini mengalami banyak kendala, termasuk penyakit seperti malaria dan demam kuning yang menewaskan banyak pekerja, serta masalah finansial yang akhirnya menyebabkan kebangkrutan perusahaan Prancis pada tahun 1889.

Setelah beberapa tahun terhenti, pembangunan terusan dilanjutkan oleh Amerika Serikat pada tahun 1904. Proses ini dimulai setelah AS membantu Panama merdeka dari Kolombia. Presiden Theodore Roosevelt memainkan peran kunci dalam mendukung proyek ini

Pembangunan dimulai pada 4 Mei 1904 dan dipimpin oleh Letnan Kolonel George Washington Goethals, yang diangkat sebagai kepala insinyur proyek setelah beberapa pemimpin sebelumnya mengundurkan diri akibat berbagai tantangan.
Setelah melalui berbagai kesulitan, termasuk penggalian besar-besaran dan pembangunan sistem kunci untuk mengangkat kapal, Terusan Panama akhirnya dibuka pada 15 Agustus 1914, ditandai dengan lewatnya kapal Ancon.

Proyek ini menelan biaya sekitar 639 juta dolar AS dan menjadi salah satu proyek konstruksi paling ambisius pada masanya.

Secara keseluruhan, pembangunan Terusan Panama merupakan hasil kolaborasi antara berbagai pihak sepanjang sejarahnya, mulai dari ide awal Raja Charles V hingga eksekusi oleh Ferdinand de Lesseps dan akhirnya penyelesaian oleh Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Theodore Roosevelt dan George Washington Goethals. **

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Polisi Kendal Ringkus Warga Jombang, Jual Video Porno Gunakan Aplikasi Deepfake

7 Juni 2025 - 21:51 WIB

Kemarau Basah Bukan Fenomena Sesaat, Tapi Iklim Baru

7 Juni 2025 - 20:01 WIB

Menteri Bahlil Sempatkan Kunjungi Pulau Gag, Melihat Pertambangan Nikel yang Kontroversial

7 Juni 2025 - 17:37 WIB

UEA Membangun Casino Pertama dan Terbesar di Dunia, Investasi Rp 65,5 Triliun

7 Juni 2025 - 15:26 WIB

Kerugian Rp 319 Miliar, Hakim Vonis 3 Tahun Penjara Budi Sylvana Mark Up Alkes Covid-19

7 Juni 2025 - 15:08 WIB

Kabar Duka, setelah Berjalan 7 Km KH Syafi’i Misbah dari Sidoarjo Wafat di Mina

7 Juni 2025 - 14:41 WIB

Presiden Prabowo: Kita Sudah Menuju ke Kedaulatan Pangan, Jangan Takut dengan Bangsa Lain

7 Juni 2025 - 14:37 WIB

Polres Jombang Bagikan Puluhan Ekor Hewan Kurban

7 Juni 2025 - 14:37 WIB

Timwas Haji Kecewa Pelaksanaan Haji Tak Sesuai Paparan Menteri, Banyak Jemaah Terlantar dan Tak Kebagian Tenda

7 Juni 2025 - 14:10 WIB

Trending di Headline