Penulis: Jacobus E Lato | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, JAKARTA-Pesohor Cinta Laura menunjukkan dedikasi mendalam di bidang pendidikan. Bersama keluarganya dari pihak ibu, ia mendirikan Soekarseno Foundation dan sejak 2006 telah berkontribusi nyata membangun dan merenovasi sejumlah sekolah di daerah pelosok.

“Sudah sejak tahun 2006, keluarga aku dari pihak mama punya yayasan, sudah merenovasi 10 SD di kabupaten Bogor, di kaki Gunung Salak, dan juga 1 SMP,” ungkap Cinta, Selasa (22/4).
Cinta menjelaskan bahwa proyek pendidikan tersebut lahir dari keprihatinan atas kondisi anak-anak di wilayah tersebut yang kerap putus sekolah usai lulus SD.
Faktor ekonomi dan akses yang terbatas menjadi penghalang utama bagi mereka untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya.
“Karena enggak punya dana yang cukup buat ke kota melanjutkan pendidikan,” katanya.
Melalui Soekarseno Foundation, keluarga Cinta Laura berhasil membuka peluang baru bagi para siswa. Kini, banyak dari mereka yang dapat melanjutkan pendidikan hingga SMA, bahkan perguruan tinggi.
Salah satu cerita yang membanggakan datang dari seorang alumni SMP binaan mereka.
“Bahkan ada satu anak kita dari SMP yang sekarang lagi S2 di Jerman,” ujar Cinta penuh semangat, dikutip dari Kapan Lagi.
Pencapaian itu menurut Cinta merupakan bukti nyata bahwa siapa pun bisa meraih kesuksesan selama ada kemauan dan didukung oleh fasilitas yang memadai.
“Menunjukkan dari mana pun asal usul kita… kalau ada kemauan dan juga kita dibekali dengan fasilitas agar bisa belajar kita mampu mencapai yang kita inginkan dan menjadi seseorang,” jelasnya.
Meski menjadi inisiator dari proyek besar ini, Cinta mengakui bahwa dirinya tidak mengambil peran sebagai guru secara langsung. Ia merasa bahwa menjadi pendidik bukanlah panggilan jiwanya.
“Aku pribadi bukan seorang pengajar. Aku percaya bahwa terkadang kita mungkin dibekali oleh Tuhan dengan otak yang cukup kritis bukan berarti kita semua mampu menjadi pengajar yang efektif,” katanya.
Namun, bukan berarti ia berdiam diri. Cinta tetap berkontribusi lewat kapasitasnya sebagai figur publik.
Ia menggunakan platformnya untuk menyuarakan pentingnya keadilan dan akses pendidikan yang setara bagi seluruh anak bangsa.
“Hati aku tidak mengajar, aku menggunakan platform aku dan bangun komunitas dengan ketidakadilan yang ada agar terus berjuang,” ujar Cinta.
Ia menegaskan, “Melalui itulah kita membuka hati dan pikiran orang agar terus berjuang untuk keadilan.”
Dengan aksi nyata yang telah berlangsung hampir dua dekade, Cinta Laura membuktikan bahwa selebritas pun mampu menciptakan perubahan signifikan, terutama dalam mendorong pemerataan pendidikan dan membuka jalan bagi masa depan anak-anak dari pelosok negeri.***