Penulis: Jacobus E Lato | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, JAKARTA-Di usia 71 tahun, Jackie Chan kembali hadir di layar lebar lewat Karate Kid: Legends, sebuah film yang mempertemukannya dengan Ralph Macchio dari Karate Kid klasik.

Bagi Jackie Chan, proyek ini bukan sekadar film aksi biasa—ini adalah perjalanan penuh makna yang mengingatkannya pada masa-masa awal kariernya di dunia seni bela diri.
Di lokasi syuting di Montreal, Kanada, Jackie Chan tetap menjadi sosok yang memikat semua mata.
“Begitu Jackie datang, semua kru langsung teriak, ‘Jackie di sini! Jackie di sini!’” cerita Ben Wang, aktor muda yang memerankan Li Fong dalam film ini, seperti dilansir Independent, Jumat (30/5/2025).
Film Karate Kid: Legends mengisahkan dua mentor legendaris, Mr. Han (Jackie Chan) dan Daniel LaRusso (Ralph Macchio), yang bersatu untuk membimbing generasi baru.
Jackie Chan menyebut kolaborasi ini sebagai “mimpi yang menjadi kenyataan” setelah sekian lama berkarya di dunia film.
Namun, Jackie Chan juga jujur soal batasan fisiknya di usia 71.
Dikenal sebagai aktor yang selalu melakukan aksi laga tanpa pemeran pengganti, kini Jackie Chan mengaku tak semua adegan bisa ia lakukan sendiri.
“Kalau harus melompat dari gedung, maaf, sekarang saya butuh stuntman,” kata Jackie Chan dengan senyum khasnya.
Meski begitu, untuk adegan perkelahian, Jackie Chan memastikan tetap turun tangan langsung.
“Kalau berkelahi, masih bisa,” ujar Jackie Chan santai.
Ben Wang, yang terpilih dari 10.000 kandidat untuk memerankan Li Fong, merasa terinspirasi dengan dedikasi Jackie di lokasi syuting.
“Kalau ada satu hal yang saya pelajari dari Jackie, itu adalah selalu bekerja lebih keras dan lebih peduli,” ungkap Ben Wang.
Karate Kid: Legends hadir dengan formula klasik: cerita tentang anak baru yang belajar bela diri, cinta pertama, musuh bebuyutan, hingga puncaknya di turnamen karate.
Meski kisahnya terkesan repetitif, film ini menjadi penghormatan terhadap semangat seni bela diri Asia yang membumi.
Jackie Chan juga tak lupa menyuntikkan gaya khasnya di film ini—adegan laga dengan sentuhan komedi. “Saya tidak mau kekerasan semata,” kata Jackie.
Saya ingin adegan aksi seperti tarian, dengan komedi yang bikin penonton senyum.”