Penulis: Arief Hendro Soesatyo | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, JOMBANG- Pemkab Jombang, Jawa Timur, mempunyai progarm dialog interaktif antara Bupati dengan warga masyarakat, disebut Dialog Interaktif Warung Pojok Kebon Rojo. Kali ini, acara kolaborasi yang diadakan di Lapangan Sambong Duran, Desa Jombang, Kecamatan Jombang, pada Rabu, 16 Juli 2025.

Acara yang dikemas dalam program Dialog Interaktif Warung Pojok Kebon Rojo ini disiarkan langsung
LIVE STREAMING DI YOUTUBE JOMBANGKAB TV DAN RADIO SUARA JOMBANG 104.1 FM. Dialog interaktif, bagian dari upaya untuk memperkuat:
* program Adiwiyata (sekolah unggulan)
* pengelolaan air minum
* jaminan tenaga kerja
Sebagai narasumber cara itu melibat langsung Bupati Jombang, H Warsubi, wakil bupati jombang, KH Salmanuddin Yazid, S.Ag, M.Pd, ketua tim penggerak PKK Yuliati Nugrahani, dan wakil ketua 1 tim H. Ema Erfina, sekretaris daerah Agus Purnomo, staf ahli, asisten, kepala perangkat daerah; direktur perumdam tirta kencana; kepala kantor bpjs ketenagakerjaan cabang jombang; kepala sekolah dan madrasah yang hadir secara langsung maupun secara daring.
Dalam kata sambutan, Warsubi menegaskan bahwa berdasarkan pasal 28h ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945, bahwa setiap orang berhak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Dalam hal ini, menurut menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menerbitkan Permen LHK Nomor P.52 tahun 2019 tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS).
Gerakan ini adalah aksi kolektif, dilakukan secara sadar, sukarela, dan berkelanjutan untuk menanamkan perilaku ramah lingkungan di sekolah.
Warsubi mengungkap bahwa di kabupaten Jombang saat, jumlah sekolah dan madrasah ada 1.291 (seribu dua ratus sembilan puluh satu), terdiri dari 773 sekolah dan 518 madrasah.
“Tapi yang sudah adiwiyata baru sekitar 243 sekolah atau 12,65 persen. Artinya, masih banyak yang harus kita dorong. karena itu, saya berharap lewat sarasehan ini, kesadaran lingkungan makin tumbuhn dan terus ditingkatkan,” tuturnya.
Melalui edukasi pengelolaan sampah lewat sekolah/madrasah adiwiyata dan eco-pesantren, kita menargetkan 95 sekolah dan madrasah untuk periode 2025–2026. “Saya sangat mengapresiasi kerja keras dan dedikasi sekolah yang sudah ikut berpartisipasi dalam program ini,” kata dia.
“Saya juga mengucapkan selamat kepada sekolah-sekolah yang menerima penghargaan adiwiyata. saya berharap, penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan sekolah, serta menjadikan sekolah sebagai contoh penerapan pelestarian lingkungan dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Kerja Sama
Dalam momentum ini dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama pengembangan dan pengelolaan air minum antara pemerintah desa Jombang dengan Perumdam Tirta Kencana kabupaten Jombang.
Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari pemanfaatan hasil pekerjaan dana alokasi khusus program penanganan kawasan kumuh terpadu (dak ppkt) tahun 2023, khususnya sarana dan prasarana sistem penyediaan air minum (SPAM) yang telah dibangun dan diserahkan sebagai aset desa Jombang.
Karena pengelolaannya membutuhkan teknologi dan manajemen khusus, maka dilakukan kerja sama dengan Perumdam Tirta Kencana agar fasilitas ini dapat berfungsi optimal dan berkelanjutan.
Warsubi menegaskan bahwa kerja sama ini juga merupakan bagian dari upaya keberlanjutan program, yang meliputi pemanfaatan ruang terbuka hijau (RTH) “Taman Taruna” untuk kegiatan sosial, dan peningkatan ekonomi masyarakat sekitar melalui aktivitas umkm serta pengembangan air siap minum secara konsumtif.
“Saya berharap, kerja sama ini menjadi contoh sinergi yang saling menguntungkan antara pemerintah desa jombang dan perumdam tirta kencana, serta mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih di wilayah utara perkotaan Jombang,” tutur orang nomor satu di Jombang itu.
Selain itu, tambah Warsubi, pembangunan RTH “Taman Taruna” ini juga merupakan langkah awal dari program asta cita bupati dan wakil bupati jombang, di mana ke depan, akan kita bangun ruang terbuka hijau di 8 dapil, sehingga dapat menjadi magnet ekonomi berbasis umkm dan ruang interaksi warga.
Terakhir, agenda hari ini juga terdapat penyerahan santunan dari BPJS Ketenagakerjaan. Ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa perlindungan bagi tenaga kerja adalah hal yang sangat penting.
“Saat ini, Universal Jamsostek Coverage (UJC) di kabupaten Jombang masih rendah. Artinya, masih banyak pekerja kita yang belum terlindungi jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian.” kata Warsubi.
Padahal, jaminan ini sangat penting untuk memberi rasa aman bagi pekerja dan keluarganya. karena itu, saya minta dukungan semua pihak, mulai dari pemerintah desa, perusahaan, hingga masyarakat, untuk meningkatkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan agar seluruh pekerja di Jombang terlindungi. **