Menu

Mode Gelap

News

Bocoran Audit, PBNU Transfer Dana Rp 4,15 Miliar kepada Dua Yayasan di Amerika

badge-check


					Diduga ada bocoran hasil audit keuangan PBNU, terkait gunjang-ganjing kepengurusan. Akun instagram@tenatarnetizen.id, menggunggah dugaan transfer uang senilia Rp 4, 15 miliar kepada dua yayasan di Amerika Serikat. Foto: Instagramtentaranetizen.id Perbesar

Diduga ada bocoran hasil audit keuangan PBNU, terkait gunjang-ganjing kepengurusan. Akun [email protected], menggunggah dugaan transfer uang senilia Rp 4, 15 miliar kepada dua yayasan di Amerika Serikat. Foto: Instagramtentaranetizen.id

Penulis: Yusran Hakim   |   Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, JAKARTA- PBNU melakukan tiga transfer dana ke AS senilai total USD 252.999 (Rp4,15 miliar) pada 2025, memicu sorotan publik akibat dokumen audit internal yang ungkap dugaan lemahnya tata kelola keuangan. Transfer ini terkait program internasional seperti AKN NU melalui CSCV, di tengah konflik internal organisasi.

Dana dikirim dari rekening Bank Mandiri PBNU pada 2 Januari, 25 Maret, dan 19 Agustus 2025, masing-masing USD 84.333. Penerima adalah Home of Divine Grace dan LibForAll Foundation di Winston-Salem, North Carolina, dengan kode anggaran “2570-Penelitian dan Pengembangan”. Dua transfer awal ke Home of Divine Grace dilakukan sebelum Nota Kesepahaman PBNU-CSCV pada 24 April 2025.

Dokumen audit internal 2022 bocor, soroti aliran dana masuk Rp100 miliar dan keluar tak jelas, termasuk dugaan TPPU serta transfer terkait kasus Mardani Maming. Audit oleh KAP Gatot Permadi et al. jadi dasar pertimbangan Syuriyah PBNU untuk evaluasi kepemimpinan. Gus Yahya bantah penyelewengan, sebut dana sebagai sumbangan operasional yang sebagian dikembalikan.

Respons PBNU

Gus Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU, memberikan penjelasan utama terkait transfer dana ke AS melalui surat klarifikasi tanggal 21 Desember 2025. Ia membantah tuduhan penyelewengan dan TPPU, menjelaskan dana sebagai sumbangan operasional untuk program internasional seperti AKN NU via CSCV.

Wakil Sekjen PBNU Nur Hidayat menyampaikan konteks transfer saat Rapat Pleno PBNU pada 9 Desember 2025, soroti kronologi dan keterkaitan dengan Charles Holland Taylor.

Rais Aam KH Miftachul Ahyar copot Charles Holland Taylor sebagai penasihat khusus Gus Yahya per 23 November 2025. Wasekjen PBNU Nur Hidayat klaim Syuriyah selamatkan kaderisasi NU dari pengaruh jejaring asing. Konflik ini libatkan upaya gagal selipkan klausul AKN NU sebagai syarat fungsionaris.

 

Penerima transfer dana PBNU di AS adalah Home of Divine Grace dan LibForAll Foundation, keduanya berlokasi di Winston-Salem, North Carolina. Dua transfer pertama (2 Januari dan 25 Maret 2025) ke Home of Divine Grace, sementara transfer ketiga (19 Agustus 2025) ke LibForAll Foundation, total USD 252.999 untuk program AKN NU.

Organisasi nirlaba ini, juga dikenal sebagai Bayt ar-Rahmah, didirikan oleh Gus Yahya dan Charles Holland Taylor. Berfungsi sebagai basis operasional untuk program internasional NU, termasuk kerjasama dengan CSCV. Transfer ke sini dilakukan sebelum MoU PBNU-CSCV pada April 2025, memicu pertanyaan tata kelola.

Lembaga ini didirikan dan dipimpin oleh Charles Holland Taylor, fokus pada dialog antaragama dan promosi nilai-nilai moderat Islam. Berbagi alamat dengan Home of Divine Grace, dan menerima dana PBNU dengan kode “2570-Penelitian dan Pengembangan”. Taylor, yang dicopot sebagai penasihat khusus Gus Yahya pada November 2025, jadi tokoh kunci jejaring internasional NU.

Keterkaitan CSCV

Kedua organisasi terkait Center for Shared Civilizational Values (CSCV), sekretariat R20 G20 yang ditunjuk PBNU sejak 2022. Dana dimaksudkan biayai konsultan AKN NU hingga 2026, meski program sempat dihentikan.

LibForAll Foundation adalah organisasi nirlaba berbasis di Winston-Salem, North Carolina, AS, yang fokus mempromosikan Islam moderat dan melawan radikalisme. Didirikan pada 2003 oleh mantan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan C. Holland Taylor, lembaga ini beroperasi sebagai yayasan bebas pajak untuk mendukung dialog antaragama dan strategi kontra-ekstremisme.

Yayasan ini mengembangkan program counter-radicalization yang dipuji oleh pakar internasional dan media seperti Wall Street Journal, termasuk buku dan kampanye promosi nilai-nilai toleransi Islam. Berkolaborasi dengan Nahdlatul Ulama (NU) melalui Bayt ar-Rahmah dan Center for Shared Civilizational Values (CSCV), termasuk peran sebagai sekretariat R20 G20.

C. Holland Taylor menjabat sebagai Co-Founder, CEO, dan Chairman, dengan latar belakang ahli Islamisasi Jawa dan tokoh lintas agama yang dekat dengan pimpinan NU. Organisasi ini berbagi visi Humanitarian Islam dan ekspansi global NU. **

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Banjir Bandang Landa Balangan Kalsel, 1.466 Rumah Terendam Air Hingga Seatap

27 Desember 2025 - 21:33 WIB

Konflik Internal OPM, Sebby Sambom Berniat Mundur dari Juru Bicara TPNPB

27 Desember 2025 - 20:46 WIB

Pabrik Fraksionasi Plasma Darah Pertama Dibangun di Karawang Investasi Rp 65,4 T

27 Desember 2025 - 20:15 WIB

Truk Tronton Angkut 58 Ton Keramik Rem Blong: Sopir Selamat 4 Korban Luka Ringan

27 Desember 2025 - 17:45 WIB

57 Kendaraan Tabrakan Beruntun di Tol Kan-etsu: 10 Mobil Terbakar, Nenek 77 Tahun Tewas

27 Desember 2025 - 17:19 WIB

Jatuh di Jurang Merapi, Tim SAR Temukan Jasad Aldo Oktawijaya Jerjepit Batu Besar

27 Desember 2025 - 15:17 WIB

Mella Irawanti Kusuma Asal Tanjung Redeb, Tewas Disambar Petir Saat Mendaki Gunung Merbabu

27 Desember 2025 - 14:42 WIB

237 Guru PAI Alumni PPG di Jombang Ikuti Peningkatan Kompetensi

27 Desember 2025 - 14:13 WIB

TNI Tegaskan Pembubaran Aksi Massa di Lhokseumawe Dilakukan Secara Persuasif

27 Desember 2025 - 13:32 WIB

Trending di Nasional