Menu

Mode Gelap

Life Style

BBM E10 Lonceng Kematian Motor 2-Tak

badge-check


					Kawasaki Ninja tak cocok untu BBM E10 Perbesar

Kawasaki Ninja tak cocok untu BBM E10

Penulis: Mulawarman | Editor: Yobie Hadiwijaya

KREDONEWS.COM, JAKARTA-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menetapkan kewajiban BBM kandungan etanol 10 persen (E10) di tahun 2026. Apakah BBM etanol 10 persen bisa diterima di motor 2-tak?

Sebenarnya tidak banyak pabrikan motor yang masih menjual motor bermesin 2-tak, sejauh ini hanya terdapat Yamaha dan Kawasaki saja. Itupun motor khusus yang tidak bisa dipakai di jalan raya, alias hanya di sirkuit saja.

Meski sudah tidak dijual untuk motor jalan raya, namun masih banyak pecinta motor 2-tak di Indonesia yang masih merawat kuda besi tua tersebut.

Beberapa model bahkan menjadi barang kolektor, seperti Kawasaki Ninja 150 SS, Kawasaki Ninja 150 RR, Yamaha RX-King, Yamaha 125 Z, Yamaha Force 1, hingga Honda NSR 150 SP.

Ferry Nurul Fajar selaku Service Education Yamaha Indonesia Motor Mfg (YIMM) menyebutkan, saat motor bermesin 2-tak menggunakan BBM etanol 10 persen, dikhawatirkan pelumasan dari oli samping tidak maskimal.

“Yang dikhawatirin motor 2-tak itu oli samping pelumasannya tidak maksimal karena dampak etanol,” ujar Ferry ketika dihubungi Uzone.id.

“Dampak etanol yang ditakutkan di 2-tak adalah pertama menyerap air dan timbul korosi, kedua hasil pembakaran tidak maksimal, ketiga mengurangi kualitas pelumasan oli samping,” lanjutnya.

Seperti diketahui, motor bermesin 2-tak membutuhkan oli samping untuk bercampur dengan bensin sebelum terbakar di dalam mesinnya.

Sehingga jika BBM E10 mengurangi pelumasan oli samping bisa membuat gesekan tinggi dan panas mesin yang berakibat pada kemacetan pada piston.

“Jika bahan bakar E10 mengakibatkan dampak di atas maka (penggunaan BBM E10) tidak disarankan (pada motor 2-tak),” jelasnya.

Sebelumnya Ferry juga mengatakan BBM etanol memiliki kandungan air yang bisa memberikan efek samping pada mesin.

“Oksidasi etanol yang ditakutin itu air, tergantung jumlah kandungan air-nya. Lama-lama pasti ada efek ke mesin,” sebutnya.

Ferry menilai, jika pada motor lama harus memperhatikan nilai oktan pada BBM yang digunakan, karena mesin-mesin jaman dahulu biasanya memiliki kompresi yang rendah.

Perlu diketahui, keputusan Bahlil mengenai implementasi E10 sudah masih menjadi topik hangat selama beberapa pekan ini.

Menteri ESDM itu bahkan mengatakan Presiden Prabowo Subianto menyetujui mandatori campuran etanol 10 persen untuk BBM.

Alasannya, penggunaan etanol 10 persen adalah untuk mengurangi emisi karbon dan ketergantungan terhadap impor BBM.***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Lima Kelompok Orang Disarankan untuk Tidak Mengonsumsi Parasetamol

28 Oktober 2025 - 11:11 WIB

Jika Anda Cemas, Cobalah Menonton Film Horor untuk Meredakannya

27 Oktober 2025 - 19:20 WIB

Ubi Jalar Sangat Bergizi tetapi Cara Makan yang Salah Membahayakan Tubuh Anda

27 Oktober 2025 - 09:01 WIB

Ilmuwan: Jenis Tawa Dapat Mengungkapkan Depresi

26 Oktober 2025 - 20:32 WIB

Raisa Buka Suara: Akan Kompak Asuh Anak Bersama

26 Oktober 2025 - 20:14 WIB

Perdebatan MBG: Makanan Ultra Olahan (UPF) vs Makanan Sehat

26 Oktober 2025 - 20:04 WIB

Cici Cantik Ini Eksperimen Goreng Telur dengan Energi Matahari, Hasilnya Kok Salfok

26 Oktober 2025 - 13:08 WIB

‘Duel Maut’ Abah Warsubi Vs Gus Yazid Menyeduh Coffee Excelsa Wonosalam

25 Oktober 2025 - 18:07 WIB

Kim Kardashian Menderita Aneurisma Otak yang Berpotensi Fatal

25 Oktober 2025 - 06:26 WIB

Trending di Life Style