Penulis: Mulawarman | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM-Jika dunia punya Alice Walton sebagai wanita terkaya, di Indonesia ada nama Arini Subianto yang menempati posisi sebagai wanita terkaya.

Mengutip Forbes, Arini Saraswaty Subianto dan keluarga memiliki kekayaan sebesar US$2 miliar, atau setara dengan Rp32,68 triliun.
Arini berhasil mengumpulkan kekayaan dari berbagai sektor usaha, mulai dari keuangan, agribisnis, energi, sampai bidang kesehatan.
Selain menjadi wanita terkaya di Indonesia, dari kekayaan tersebut juga menempatkan Arini sebagai orang terkaya ke-24 di Indonesia.
Profil Arini Subianto
Menaungi berbagai usaha, Arini Subianto adalah anak dari mendiang pengusaha Benny Subianto, yang merupakan pengusaha batubara ternama yakni PT Persada Capital Investama.
Tak berlatar belakang bisnis yang sekarang dia geluti, Arini merupakan lulusan Bachelor of Fine Arts degree in Fashion Design di Parsons School of Design, Amerika Serikat pada 1994.
Namun, dia kemudian mendapatkan ilmu bisnisnya setelah melanjutkan pendidikan Master of Business Administration di Fordham University Graduate School of Business Administration, AS dan segera kembali ke Indonesia setelah lulus.
Sebelum berkecimpung di dunia usaha, pada 1998 Arini sempat merintis usaha toko aksesoris dan kado di Jakartabersama teman di masa sekolah SMP, Winfred Hutabarat. Usaha ini yang kemudian menjadi cikal bakal toko buku Aksara pada 1998.
Seiring berjalannya waktu, Aksara berubah menjadi toko buku, hingga punya beberapa cabang di mal dan kawasan premium, seperti Cilandak Town Square (Citos), Pacific Place (PP), dan Kemang.
Sepak terjang perempuan perempuan kelahiran 20 Desember 1970 peraih Master of Business Administration dari Fordham University Graduate School of Business Administration, New York, Amerika Serikat, ini dalam diversifikasi bisnis tak perlu diragukan lagi. Dia juga menjadi satu pendiri Union Group, perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman (F&B) di Jakarta.
Kemudian, dia memperluas portofolionya ke layanan kesehatan dengan mendirikan Rumah Sakit Persada di Malang, Jawa Timur, sekaligus menjabat sebagai komisaris di Adaro Energy. Selain itu, Arini pun menjadi komisaris PT Adaro Strategic Investment (Desember 2016 – sekarang), komisaris PT Adaro Strategic Lestari (Desember 2016 – sekarang), dan Komisaris PT. Adaro Strategic Capital (Desember 2016 – sekarang).
Kemitraan strategis pun dilakukan pada Agustus 2023, antara Yayasan Benny Subianto dan Universitas Pignatelli Triputra (Upitra). Melalui penandatanganan MoU mengukuhkan komitmen untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa dan para pendidik anggota fakultas yang berprestasi untuk mengejar pendidikan lebih tinggi.***