Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
KREDONEWS.COM, SURABAYA- Di tengah persaingan motor bergaya klasik, Royal Enfield Classic 500 tetap tampil sebagai juara, meski dihimpit oleh sederet kompetitor tangguh.
Para Penantang
Beberapa motor yang mencoba merebut hati pecinta motor klasik di antaranya:
Honda H’ness CB350: Hadir dengan desain klasik Inggris yang kuat, motor ini menawarkan mesin halus, handling lincah, serta fitur modern seperti kontrol traksi.
Jawa Forty Two dan Yezdi Roadster: Mengusung desain klasik India dengan sentuhan modern, keduanya menawarkan performa responsif dan harga yang kompetitif.
Benelli Imperiale 400: Motor bergaya klasik Italia ini unggul lewat desain elegan, kualitas rakitan yang solid, dan minim getaran mesin.
Kawasaki W175 dan W250: Dengan gaya retro Jepang, seri W menawarkan motor berbobot ringan, mudah dikendalikan, dan membawa reputasi keandalan khas Kawasaki.
Mengapa Royal Enfield Classic 500 Tetap Unggul?
Meski para pesaing tampil mengesankan, Royal Enfield Classic 500 punya sejumlah keunggulan yang sulit ditandingi:
Mesin Lebih Besar: Berbekal mesin 499cc satu silinder, Classic 500 menawarkan tenaga dan torsi lebih besar dibanding kebanyakan rivalnya yang berada di kelas 250-350cc.
Karakter Mesin Khas: Suara “ketukan” ikonik dari mesin UCE 500cc dan getaran khas Royal Enfield menciptakan pengalaman berkendara yang emosional dan otentik.
Tampilan Klasik Sejati: Tidak sekadar bergaya retro, Classic 500 mempertahankan desain murni era pasca-Perang Dunia, menjadikannya sebuah karya timeless.
Sejarah dan Warisan Merek: Royal Enfield bukan sekadar motor, melainkan simbol warisan panjang di dunia otomotif, terutama di India.
Komunitas Solid: Basis penggemar Classic 500 yang besar dan aktif menambah nilai lebih, dari berbagi informasi, suku cadang, hingga aktivitas touring bersama.
Meskipun produksinya telah dihentikan, pesona Royal Enfield Classic 500 tak pernah pudar. Kombinasi kapasitas mesin besar, karakter unik, desain otentik, dan ikatan emosional dengan sejarah membuatnya tetap menjadi motor klasik yang dihormati dan diburu kolektor hingga kini.***