Penulis: Priyo Suwarno | Editor: Ipong D Cahyono
KREDONEWS.COM, JOGJAKARTA– Massa mengatasnamakan Aliansi Santri Jalanan melakukan demo di Titik Nol Jogja menolak dengan tegas pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah dari Utusan Khusus Presiden. Mereka menolak Gus Miftah mundur karena menganggapnya bisa mengayomi orang-orang jalanan dan hal tersebut merupakan kebiasaan Gus Miftah saat berdakwah.

“Kami santri jalanan mendukung Abah (Gus Miftah) karena beliau mengayomi kami orang-orang jalanan. Bahasa terkait ceramah itu memang dari dulu. Intinya kami menolak pengunduran diri abah. Lihat ini sekarang, banyak mantan narapidana, orang bertato, bertindik yang pernah mendengar tausiah beliau. Kami berada di belakang abah untuk berada di pemerintahan. Kami akan tetap di sini hingga pengunduran diri abah ditolak,” ungkap salah satu simpatisan yang enggan disebutkan namanya, Senin, 9 Desember 2024.
Mereka juga meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mempertimbangkan pengunduran diri Gus Miftah. Sebab, mereka mengatakan bahwa Gus Miftah adalah sosok yang tepat untuk mengisi jabatan tersebut.
“Harapan saya Presiden menolak terkait hal itu. Karena apa gimana-gimana beliau juga presiden pernah diwawancara mau melindungi kaum wong cilik. Itu semua karena kesalahan kecil beliau. Wong beliau juga bukan koruptor. Kami ingin Pak Presiden mendengar kami untuk menolak surat pengunduran diri beliau,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan dari berbagai media, aksi yang dimulai pukul 10.30 WIB itu berlangsung damai. Aksi ini hanya berlangsung sekitar 20 menit. Massa meninggalkan lokasi pukul 11.00 WIB dengan tertib.
Senada dengan aksi yang dilakukan oleh Aliansi Santri Jalanan, Sunhaji, penjual es teh juga muncul di media sosial sambil menangis. Dalam video tersebut, ia menyampaikan penolakannya terhadap keputusan Gus Miftah untuk mundur dari posisi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Kendati begitu, video tersebut justru menuai kritikan dari warganet. Beberapa warganet curiga bahwa video tersebut merupakan suruhan dari orang lain.**