Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
SURABAYA, KREDONEWS.COM– Seorang admin akun Instagram Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menjadi sorotan publik setelah percakapan internalnya terekam saat siaran langsung kegiatan lapangan wali kota.
Candaan dalam percakapan tersebut dianggap tidak pantas dan menimbulkan persepsi negatif bahwa kunjungan lapangan dapat direkayasa hanya untuk kepentingan konten media sosial.
Insiden terjadi ketika siaran langsung dijeda, namun mikrofon masih aktif sehingga percakapan admin dengan rekannya tetap terdengar oleh penonton live.
Publik kemudian menilai bahwa rekaman tersebut dapat mencoreng kredibilitas komunikasi pemerintahan di mata warga.
Video tersebut viral di berbagai platform dan memicu kritik warganet yang menilai bahwa kegiatan pemerintahan seharusnya tidak boleh direkayasa.
Beberapa dari mereka bahkan mengaitkan kejadian ini dengan menurunnya kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah.
Tak lama setelah polemik mencuat, admin yang bersangkutan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka serta mengajukan pengunduran diri dari posisinya sebagai pengelola konten media sosial wali kota.
Ia membuka pernyataannya dengan “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh”, kemudian menjelaskan bahwa seluruh kesalahan adalah murni tindakannya sendiri.
Ia menegaskan bahwa Wali Kota Surabaya tidak terlibat dalam pengunggahan konten ke media sosial, melainkan mempercayakan hal tersebut sepenuhnya kepada dirinya sebagai admin.
“Sebenarnya beliau tidak pernah terlibat langsung dalam pengunggahan konten beliau di media sosial,” kata admin dalam klarifikasinya.
Sebagai bentuk tanggung jawab moral dan profesional, ia mengajukan pengunduran diri untuk menjaga integritas komunikasi publik dan menghindari dampak lebih besar pada citra Pemerintah Kota Surabaya.
Meski demikian, ia tetap berharap penerimaan maaf dari wali kota. “Besar harapan saya Pak Wali Kota dapat memaafkan saya,” ujarnya sebelum menutup pernyataan dengan salam penutup.***








