KREDONEWS.COM, JAKARTA-Kilau harga emas di tahun 2024, diperkirakan akan meredup di tahun 2025. Di akhir pekan ini, harga emas turun cukup signifikan dari USD2.660 per troy ons menjadi USD2.640 dolar per troy ons.
“Dalam perdagangan minggu besok, harga emas dunia kemungkinan besar masih akan mengalami koreksi. Koreksinya pun kemungkinan cukup signifikan,” kata Analis Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya, Minggu (5/1/2025).
Menurutnya, emas dunia akan ditransaksikan di level support USD2.560 per troy ons. Kalau seandainya menguat, harganya di kisaran USD2.667 per troy ons.
Ibrahim mengatakan, perkembangan di Amerika Serikat menjadi faktor dominan yang mempengaruhi harga emas dunia. Diantaranya, rilis data ekonomi Amerika Serikat yang menguat.
“Kemungkinan pertumbuhan ekonomi di AS pasca Trump dilantik akan terus mengalami penguatan. Sehingga bank sentral AS (The Fed) tidak akan menurunkan suku bunga terlalu banyak,” ucap Ibrahim.
Perkiraan The Fed memangkas suku bunganya di tahun ini tidak sesuai ekspektasi yang semula diperkirakan empat kali. Tapi kemungkinan pemangkasan suku bunga hanya dua kali, itupun kalau inflasinya terus menurun.
Kebijakan Presiden terpilih AS Donald Trump yang memicu perang dagang juga akan mempengaruhi harga emas. Trump juga mengancam negara anggota BRICS yang tidak menggunakan mata uang dolar dalam perdagangan internasional, dengan sanksi denda.
“Kebijakan Trump tersebut membuat indeks dolar terus menguat ke level 109,5 yang menjadi level tertinggi di bulan Januari. Di tahun 2025 ini, indeks dolar AS kemungkinan akan tembus 114 seperti pernah terjadi sebelumnya di level 114,8,” ujar Ibrahim.
Selain dolar AS, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun diprediksi juga akan melejit. Di sisi lain, setelah Trump dilantik tanggal 20 Januari nanti, konflik Ukraina-Rusia juga diperkirakan akan mereda.
“Begitu pula dengan konflik di Timur Tengah. Sehingga geopolitik tidak lagi dijadikan alasan bagi pelaku pasar untuk melakukan pembelian emas sebagai aset save heaven,” kata Ibrahim.
Begitu pula saat dolar makin kuat, aset berupa emas akan ditinggalkan. Hal inilah yang membuat harga emas kemungkinan tak lagi berkilau di tahun 2025.***