Penulis: Yoli Andi Soesatyo | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, LUMAJANG- Aktivitas banjir lahar kembali terjadi di kawasan Gunung Semeru. Informasi awal diterima pada Minggu, 21 Desember 2025, sekitar pukul 14.21 WIB, berdasarkan laporan yang masuk melalui grup WhatsApp Relawan Siaga Utara (RESITA)
Banjir lahar kembali melanda kawasan Gunung Semeru pada Minggu, 21 Desember 2025, pukul 14.21 WIB, berdasarkan laporan awal dari grup WhatsApp Relawan Siaga Utara (RESITA). Aktivitas ini dipicu oleh hujan deras yang memicu aliran lahar panas melewati jalur sungai, sesuai video terbaru yang beredar.
Gunung Semeru mengalami erupsi signifikan pada pukul 00.26 WIB dan 05.46 WIB hari yang sama, dengan kolom abu mencapai 500-1.200 meter di atas puncak. Tingkat aktivitas gunung tetap Level III (Siaga), dengan 40 gempa letusan tercatat hingga pukul 23.59 WIB.
Warga diimbau menjauhi zona berbahaya seperti sungai Besuk Kobokan, Bang, Kembar, dan Sat, mengingat potensi lahar sekunder dari material erupsi. Banjir lahar sebelumnya pada November 2025 telah mengisolir ribuan KK, menunjukkan risiko berulang di musim hujan. PVMBG dan BPBD Lumajang memantau ketat untuk evakuasi dini.
Kondisi evakuasi di kawasan Gunung Semeru akibat banjir lahar pada 21 Desember 2025 masih dalam tahap peringatan dini, dengan fokus pada evakuasi mandiri warga di zona berbahaya.
Belum ada laporan korban jiwa atau evakuasi massal besar-besaran hingga pukul 15:19 WIB, meskipun BPBD Lumajang dan PVMBG mendorong warga segera menjauh dari sungai-sungai rawan.
Status Evakuasi
Tim relawan RESITA dan BPBD Lumajang telah mengaktifkan posko pengungsian sementara di desa-desa terdampak seperti Sumberwuluh dan Candipuro. Warga di Besuk Kobokan, Bang, Kembar, dan Sat diimbau evakuasi ke titik kumpul aman seperti lapangan terbuka atau gedung tinggi, dengan bantuan kendaraan dinas jika diperlukan.
-
Hindari jalur sungai dan lereng gunung; pilih rute darat menuju utara atau timur ke Pos Pantau Gn. Semeru atau desa Pronojiwo.
-
Titik aman utama: Balai Desa Sumberwuluh, lapangan Lumajang, atau masjid besar di ketinggian minimal 50 meter dari alur lahar.
-
Pantau update via radio BNPB atau WhatsApp RESITA untuk jalur real-time bebas hambatan. **






