Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
SURABAYA, KREDONEWS.COM– Hari AIDS Sedunia 2025, yang jatuh pada 1 Desember, menjadi peringatan penting di tengah krisis pendanaan global.
Pemangkasan dana dari donor internasional melemahkan layanan pencegahan HIV dan mengancam capaian puluhan tahun.
Layanan berbasis komunitas yang vital bagi kelompok rentan mulai terpinggirkan, sementara hukum diskriminatif memperburuk akses terhadap layanan kesehatan.
“Inilah masa krisis, dan dunia harus memilih perubahan, bukan mundur,” ujar Ms. Byanyima.
Tantangan yang Dihadapi:
– Krisis pendanaan berpotensi menghapus kemajuan puluhan tahun.
– Layanan pencegahan HIV terganggu berat.
– Hambatan hukum terhadap LGBTQ+ dan pengguna narkotika memperburuk keadaan.
– Target SDG 2030 untuk mengakhiri epidemi AIDS terancam.
“Kita masih dapat mengakhiri AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada 2030—asal kita bergerak cepat, bersatu, dan berkomitmen kuat.”
Solusi Transformasional:
Menurut laporan Global AIDS Update 2025:
– Negara perlu melakukan perubahan drastis dalam program dan pendanaan HIV.
– Komunitas internasional harus menutup kesenjangan pembiayaan.
– Kepemimpinan politik diperlukan untuk mengatasi ketimpangan struktural.
– Pendekatan berbasis hak asasi manusia harus diperkuat.
“Masih ada waktu untuk mengubah krisis ini menjadi peluang,” kata Ms. Byanyima.
Capaian dan Harapan:
Hingga Desember 2024, tujuh negara Afrika (Botswana, Eswatini, Lesotho, Namibia, Rwanda, Zambia, Zimbabwe) telah mencapai target 95-95-95:
– 95% ODHA mengetahui statusnya
– 95% menjalani pengobatan
– 95% mencapai supresi viral
Selain itu, hadir inovasi baru seperti PrEP suntik kerja panjang dan obat Lenacapavir yang menunjukkan efektivitas hampir sempurna, meski tantangan harga dan akses masih besar.
Seruan untuk Solidaritas
UNAIDS menegaskan bahwa setiap dolar investasi bukan hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga memperkuat sistem kesehatan dan pembangunan.
Sejak epidemi dimulai, 26,9 juta kematian berhasil dicegah dan 4,4 juta anak terlindungi dari penularan HIV dari ibu ke anak.
“Bersama, kita masih bisa mengakhiri AIDS sebagai ancaman kesehatan pada 2030 jika kita bertindak cepat, bersatu, dan tidak goyah.”
Tentang UNAIDS
UNAIDS memimpin dunia untuk mencapai tiga target utama:
– Nol infeksi HIV baru
– Nol diskriminasi
– Nol kematian terkait AIDS
UNAIDS mengoordinasikan kerja 11 organisasi PBB dan mitra global untuk mengakhiri epidemi AIDS sesuai SDGs 2030.***











