Menu

Mode Gelap

Headline

Prof. Anhar Gonggong: Tayangan Trans7 Sebagai Bahan Refleksi Untuk Perbaikan

badge-check


					Prof. Dr. Anhar Gonggong Perbesar

Prof. Dr. Anhar Gonggong

Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga

KREDONEWS.COM, SURABAYA– Sejarawan sekaligus guru besar, Prof. Dr. Anhar Gonggong, menanggapi viralnya aksi protes sejumlah santri terhadap tayangan Trans7 yang dianggap menyinggung kehidupan pesantren.

Melalui video di kanal YouTube resminya pada 17 Oktober 2025, Prof. Anhar menegaskan bahwa tayangan tersebut semestinya dilihat sebagai bahan introspeksi bersama.

“Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya, sebanyak-banyaknya, terutama kepada pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam,” ujarnya.

Ia menegaskan pandangannya tidak dimaksudkan untuk menjelekkan pesantren, melainkan mengajak semua pihak merenungkan realitas yang ada demi perbaikan pendidikan Islam ke depan.

Menurut Prof. Anhar, kemarahan terhadap Trans7 yang dituding menampilkan sisi negatif pesantren perlu disikapi dengan bijak.

Ia percaya stasiun televisi itu tidak bermaksud menjelekkan lembaga pendidikan Islam, melainkan menayangkan potret yang dapat menjadi bahan perbaikan.

“Apakah itu sebuah bentuk daripada kesopanan yang diajarkan oleh Islam?” katanya menyinggung tayangan yang memperlihatkan santri jongkok dan menerima sesuatu yang dilempar.

Lebih lanjut, Prof. Anhar menyoroti pentingnya nilai adab dan sopan santun sebagai bagian dari pendidikan Islam. Ia menilai praktik yang terkesan feodal justru berpotensi menodai tujuan utama pesantren, yakni membentuk manusia berpengetahuan sekaligus berakhlak mulia.

Karena itu, ia berharap para tokoh pesantren dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut membicarakan persoalan ini secara jernih agar pesantren tetap menjadi lembaga pendidikan yang mencerminkan nilai-nilai luhur Islam.

Menutup pernyataannya, Prof. Anhar mengutip pesan Buya Hamka yang menurutnya relevan untuk menjawab tantangan zaman.

“Jika Islam ingin tetap tanda kutip, ya, eksis atau banyak yang mengikuti dan menyampaikan ajarannya, itu harus berkembang sesuai zaman dan melakukan modernisasi, tapi sewajarnya.” ujarnya

“Jadi, oke, kita modern, tapi kan ada beberapa yang kita bisa ambil dan enggak, kan? pungkasnya.***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kebakaran Dapur Keluarga M Tain di Ngoro Kerugian Mencapai Rp 100 Juta

18 Oktober 2025 - 21:00 WIB

Verifikasi Usulan Calon Pelestari LH Dilaksanakan di Ponpes Mambaul Hikam Putri Jombang

17 Oktober 2025 - 21:16 WIB

ASN Diskominfo Jombang Kumpulkan 65,1 Kg Sampah Kantor yang Dapat Daur Ulang

17 Oktober 2025 - 20:31 WIB

Apel Pagi DLH Jombang: Mendorong LifeStyle Masyarakat Minim Sampah

17 Oktober 2025 - 19:59 WIB

Warsubi Pimpin Raker Tripartit untuk Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan dan Kenyamanan Investor

17 Oktober 2025 - 19:39 WIB

MTV Tutup 5 Saluran Utamanya Akhir Tahun Ini

17 Oktober 2025 - 18:34 WIB

Mengaku Mampu Berkomunikasi dengan 4 Dewa, Arfita Dituduh Tipu Bosnya Rp 6.3 M

16 Oktober 2025 - 19:49 WIB

Kejati Tahan Empat Tersangka Korupsi Dana BSPS Rp 23.3 M di Sumenep Madura

16 Oktober 2025 - 19:16 WIB

Suhu Udara Majalengka 37,6 °C Paling Panas Tercatat 14 Oktober 2025

16 Oktober 2025 - 15:42 WIB

Trending di Headline