Penulis: Satwiko Rumekso | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, SURABAYA-Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyuarakan keprihatinan terkait kebiasaan menginjak kecoak untuk membasminya, terutama saat musim panas ketika populasi kecoa meningkat akibat suhu panas.
Menurut WHO, menginjak kecoak dapat memecahkan cangkangnya dan melepaskan partikel yang terkontaminasi bakteri berbahaya. Bakteri tersebut, termasuk stafilokokus dan streptokokus, dapat bertahan di udara dan terhirup manusia, sehingga memicu risiko kesehatan seperti asma, alergi, salmonellosis, demam tifoid, disentri, hingga diare.
WHO menjelaskan bahwa menghancurkan kecoak dengan cara menginjaknya dapat memperburuk penyebaran bakteri. Partikel yang dilepaskan saat cangkangnya hancur bisa menjadi sumber infeksi dan pencemaran udara di rumah.
Di sisi lain, kecoa merupakan serangga yang sangat tahan banting. Mereka mampu menahan beban 900 kali berat tubuhnya, hidup hingga sebulan tanpa makanan, dan bertahan selama tujuh hari tanpa kepala. Karena itu, kebiasaan tidak membunuh kecoa justru mendukung perkembangbiakan mereka.
Rekomendasi WHO
WHO menyarankan beberapa langkah pencegahan dan pengendalian infestasi kecoak:
– Identifikasi sumber masalah dan hilangkan faktor yang menarik kecoak.
– Simpan makanan dalam wadah kedap udara di tempat penyimpanan yang kering.
– Hindari makanan di kamar tidur dan ruang keluarga.
– Bersihkan peralatan dapur seperti pengering, microwave, oven, kulkas, dan pemanggang roti secara rutin.
– Buang sampah secara teratur agar tidak menjadi sumber makanan kecoa.
– Gunakan umpan atau perangkap kecoak, bukan dengan cara menginjak.
– Tutup celah atau retakan pada dinding dan lantai untuk mencegah kecoak masuk.
– Gunakan insektisida sesuai kebutuhan dengan cara yang aman.
Dengan menjaga kebersihan dan mengikuti rekomendasi WHO, risiko infestasi kecoak dapat ditekan sekaligus melindungi kesehatan keluarga.***