Penulis: Satwiko Rumekso | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, SURABAYA-Kapten pesawat Air India yang jatuh di Ahmedabad dan menewaskan 260 orang mengatakan kepada kopilotnya, “Pesawat ada di tangan Anda” sebelum lepas landas, klaim beberapa sumber.
Penyelidik yang menyelidiki kecelakaan Boeing 787 tujuan Gatwick tersebut berfokus pada tindakan para pilot menjelang kecelakaan bulan lalu.
Laporan awal dari Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat (AAIB) yang dirilis minggu lalu terkait kecelakaan tersebut menunjukkan bahwa sakelar bahan bakar dimatikan tepat setelah lepas landas, sehingga mesin kekurangan bahan bakar.
Pesawat tersebut diyakini kehilangan daya dorong dan jatuh sekitar 30 detik kemudian, menewaskan 241 orang di dalamnya dan 19 orang lainnya di darat. 52 warga Inggris tewas dalam kecelakaan itu.
Menurut laporan AAIB, salah satu pilot terdengar bertanya kepada pilot lainnya mengapa “Anda memutus” pasokan bahan bakar dalam rekaman suara kokpit yang ditemukan. Pilot lainnya menjawab bahwa ia “tidak memutus”.
Laporan AAIB tidak merinci pilot mana yang mengatakan apa.
Sekarang, detail terbaru tentang interaksi antara kedua pilot telah muncul melalui dua sumber Barat yang mengetahui isi rekaman yang diambil dari kotak hitam pesawat, yang menjelaskan lebih lanjut tentang apa yang mungkin terjadi dan pilot mana yang bertanya mengapa sakelar dimatikan.
Sumber tersebut mengatakan kepada Corriere della Sera bahwa kapten Sumeet Sabharwal mempercayakan pesawat kepada kopilotnya, Clive Kunder, sebelum lepas landas.
Sumber tersebut mengatakan bahwa menyerahkan kendali kepada kopilot saat lepas landas bukanlah hal yang aneh bagi kapten pesawat.
Namun, para pilot yang mengetahui laporan awal kecelakaan tersebut menilai bahwa Kunder pasti “kewalahan” menerbangkan pesawat saat itu.
Sumber Corriere mengatakan Kunder terdengar bertanya kepada pilot senior: “Mengapa Anda mematikan mesin?” Mikrofon lain merekam penyangkalan yang “samar”: “Saya tidak melakukannya”, kata sumber tersebut.
Media tersebut melaporkan bahwa Tn. Kunder “tidak yakin” dan menanyakan pertanyaan yang sama “beberapa kali lagi” selama enam detik berikutnya.
Klaim tersebut sejalan dengan laporan yang menyebutkan bahwa pejabat AS yakin kapten pesawat Air India mungkin telah memutus pasokan bahan bakar pesawat. Laporan AAIB menyatakan masih belum jelas apakah sakelar-sakelar tersebut dipindahkan secara tidak sengaja atau disengaja.
Menurut penilaian AS terhadap data kotak hitam, kopilot, yang mengemudikan Boeing 787-9 Dreamliner, mempertanyakan mengapa kapten memindahkan sakelar ke posisi cut-off pada saat-saat kritis lepas landas.
Mengutip pilot-pilot AS yang mengetahui laporan AAIB, Wall Street Journal melaporkan minggu ini bahwa “sebagai pilot yang aktif terbang, [Kopilot] Kunder kemungkinan besar akan kewalahan menarik kembali kendali Dreamliner pada tahap penerbangan tersebut”.
“Sabharwal, sebagai pilot yang memantau, kemungkinan besar akan lebih leluasa saat ia mengawasi operasi tersebut”.
The Wall Street Journal, yang meninjau temuan tersebut, melaporkan bahwa kopilot mengungkapkan “kejutan dan kepanikan” sementara kapten tetap tenang di tengah diskusi tentang penggantian bahan bakar.
Penyelidik yang menyelidiki kecelakaan tersebut juga dilaporkan sedang memeriksa rekam medis Sabharwal di tengah klaim bahwa ia menderita masalah kesehatan mental.***
