Penulis: Jacobus E Lato | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, JAKARTA-Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan sepakat gencatan senjata dengan Iran pada Selasa (24/6).

Pernyataan Netanyahu ini baru muncul setelah Presiden Amerika serikat Donald Trump mengeklaim kedua negara sepakat gencatan beberapa jam sebelumnya.
Melalui pernyataan yang dirilis kantor Perdana Menteri Israel, Netanyahu mengatakan telah menyepakati gencatan senjata yang digagas Trump.
“Dengan mempertimbangkan tercapainya tujuan operasi, dan dalam koordinasi penuh dengan Presiden Trump, Israel telah menyetujui usulan presiden untuk gencatan senjata bilateral,” bunyi pernyataan kantor Netanyahu seperti dikutip Al Jazeera.
“Israel akan merespons dengan keras terhadap setiap pelanggaran gencatan senjata.”
Dikutip Reuters, Netanyahu mengeklaim menyetujui gencatan senjata karena tujuan utama Israel untuk memusnahkan ancaman nuklir dan rudal balistik Iran telah berhasil.
Kantor Perdana Menteri menyatakan gencatan ini disepakati setelah Netanyahu mengadakan pertemuan dengan kabinetnya bersama Menteri Pertahanan dan Kepala Mossad pada malam sebelumnya “untuk melaporkan bahwa Israel telah mencapai seluruh tujuan Operasi Rising Lion, bahkan lebih dari itu.”
“Israel telah menghilangkan dua ancaman eksistensial langsung sekaligus – baik di bidang nuklir maupun rudal balistik,” kata kantor Netanyahu.
“Militer Israel berhasil menguasai penuh wilayah udara di atas Tehran, menghancurkan infrastruktur kepemimpinan militer, dan menghantam puluhan target utama pemerintahan Iran,” bunyi pernyataan itu menambahkan.
Sebelumnya, Trump mengeklaim berhasil membuat Israel-Iran gencatan senjata. Melalui unggahan di media sosialnya pada Senin (23/6) waktu AS, Trump mengumumkan “gencatan senjata penuh dan total” antara Israel dan Iran yang ia harap akan menjadi permanen.
Menurut Trump, gencatan senjata ini dijadwalkan akan dimulai dalam waktu sekitar enam jam.
“Telah disepakati sepenuhnya antara Israel dan Iran bahwa akan ada GENCATAN SENJATA PENUH DAN TOTAL (dalam sekitar 6 jam dari sekarang, setelah Israel dan Iran menyelesaikan misi akhir mereka yang sedang berlangsung!), selama 12 jam, dan setelah itu perang akan dianggap SELESAI,” tulis Trump di media sosial.
Namun, saat itu Iran masih membantah bahwa belum ada kesepakatan apa pun soal gencatan senjata sampai Israel menghentikan serangannya.
Sementara itu, pengumuman Israel setuju gencatan ini juga muncul kala sejumlah wilayahnya baru saja menghadapi rentetan serangan rudal balistik Iran. Terlihat sejumlah gedung hancur imbas gempuran rudal Iran.
Iran mengeklaim gempuran udara terakhir sebelum gencatan disebut berjalan itu telah menewaskan sedikitnya sembilan orang di wilayah utara Israel. Sementara itu, otoritas Israel melaporkan sejauh ini baru ada empat orang yang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya terluka imbas serangan terbaru Iran.
Menurut tim SAR Israel, jumlah korban masih kemungkinan bertambah menyusul petugas masih mencari kemungkinan korban lainnya yang terjebak reruntuhan bangunan.***