Menu

Mode Gelap

News

Cerita Hari Ini: Pangeran Diponeoro Menikah 8 Kali, Punya 12 Putra dan 5 Putri

badge-check


					 Unik
Kisah Pangeran Diponegoro sang putra sulung Hamengkubuwono III, anak selir yang menolak naik tahta karena alasan ini

Pujiati
- Senin, 20 November 2023 | 21:10 WIB
  
Kisah Pangeran Diponegoro sang putra sulung Hamengkubuwono III, anak selir yang menolak naik tahta (YouTube  Cerita Adelisty)
Kisah Pangeran Diponegoro sang putra sulung Hamengkubuwono III, anak selir yang menolak naik tahta (YouTube Cerita Adelisty) Perbesar

Unik Kisah Pangeran Diponegoro sang putra sulung Hamengkubuwono III, anak selir yang menolak naik tahta karena alasan ini Pujiati - Senin, 20 November 2023 | 21:10 WIB Kisah Pangeran Diponegoro sang putra sulung Hamengkubuwono III, anak selir yang menolak naik tahta (YouTube Cerita Adelisty) Kisah Pangeran Diponegoro sang putra sulung Hamengkubuwono III, anak selir yang menolak naik tahta (YouTube Cerita Adelisty)

Penulis: Satwiko Rumekso | Editor: Yobie Hadiwijaya

KREDONEWS.COM, SURABAYA-Setelah ayahnya diangkat menjadi Raja bergelar Sri Sultan Hamengku Buwana III, lelaki bernama lengkap Bendara Raden Mas Mustahar memilih menjadi ahli agama.

Mustahar yang gemar membaca adalah pecinta alam dan pecinta binatang. Selain dekat dengan rakyat juga dikenal romantis dan suka guyon. Bahkan semasa di Selarong dan Selareja ia senang berkebun dengan berbagai tanaman kesukaannya.

Di tempat persemediannya di Selarejo dan Selarong, Mustahar menanam bunga, buah-buahan, sayur-sayuran, memelihara ikan, burung tekukur, kura-kura, buaya hingga harimau.

Kepribadiannya yang berbeda dari lelaki pada umumnya menaruh perhatian Raden Ayu Retno Madubrongto karena ilmu agamanya.

Madubrongto yang juga guru agama merupakan putri kedua dari Kiai Gede Dadapan. Ia kemudian dipersunting Bandara Raden Mas Mustahar.

Bandara Raden Mas Mustahar yang bernama Islam Sultan Abdul Hamid Herucakra Amirul Mukminin Sayyidin Panatagama Kalifatu Rosulillah ing Tanah Jawa sempat beberapa kali berubah nama.

Raden Mas Mustahar sempat berubah nama menjadi Bendara Raden Mas Antawirya dan kembali diubah menjadi Bendara Pangeran Harya Dipanegara setelah ayahnya bertahta.

Di usia 27 tahun untuk pertama kali sang Pangeran menikah dengan Raden Ayu Retno Madubrongto.

Dari pernikahan itu lahir dua anak laki-laki yang kemudian diberikan nama Raden Mas Ontowiryo Anem bergelar Pangeran Diponegoro II dan Raden Mas Dipoatmojo.

Dikutip dari Perpustakaan Nasional, diungkapkan Ki Roni Sodewo, pernikahan pertama Pangeran Diponegoro terjadi tahun 1803 ketika masih tinggal di Tegalrejo.

Pangeran Diponegoro menikah dengan Raden Ayu Retno Madubrongto di Tempel, Sleman, tak jauh dari perbatasan Kedu dengan Jogjakarta.

Kiai Gede Dadapan ayah Raden Ayu Retno Madubrongto adalah kepala wilayah di Pathok Nagari. Ia juga pengikut setia keluarga Raja Ngayogyakarta Hadiningrat sekaligus guru agama Pangeran Diponegoro semasa kecil di Tegalrejo.

Selama menjadi santri di Pondok Mlangi itulah segala kebutuhan Pangeran Diponegoro kecil diurusi oleh ayah Madubrongto.

Kedekatan hubungan itu kemudian mengantar puterinya menjadi wanita pilihan Pangeran Diponegoro menjadi pendamping hidup.

Hubungan pasangan itu pun begitu harmonis. Setidaknya, itu yang diungkapkan oleh Pangeran Diponegoro II dalam tulisannya ‘Babad Diponegoro Surya Ngalam’.

Pangeran Diponegoro dan Medungbrongto saling melengkapi satu sama lain. Digambarkan oleh Diponegoro II, ibunya adalah sosok setia yang selalu menemani ayahnya dalam tugas-tugas keagamaan.

Namun, prahara menghampiri bahtera rumah tangga Pangeran Diponegoro. Keputusan Ayah Diponegoro yang juga Raja Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono III-lah yang menjadi pemicu.

Pada tahun 1807, Sultan Hamengkubuwono III membujuk Pangeran Diponegoro untuk menikah dengan Raden Ajeng Supadmi. Putri dari Bupati Panolan Jipang Kesultanan Yogyakarta, Raden Tumenggung Notowijoyo III. Alasannya politis, demi meneruskan kemegahan sang ayah.

Pernikahan keduanya memang dihelat berkelas dan besar-besaran pada 27 Februari 1807. Para pejabat dari Residen Belanda pun turut diundang dalam pesta tersebut.

“Salah satu hadiah resmi dari Residen Belanda adalah perkamen. Kertas tulis dari kulit binatang sepanjang 1,5 meter. Suatu hal yang memberi petunjuk bahwa kedua pasangan mempelai itu sudah melek huruf,” kata Peter Carey dalam Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro (2014).

Dikisahkan Peter Carey, Diponegoro bertemu untuk pertama kali dengan Supadmi hanya tiga bulan sebelum mereka menikah. Hal inilah yang kemudian membuat hubungan keduanya tidak berjalan mulus dan berumur pendek. Mereka bercerai tiga tahun setelah pernikahan.

Dari hasil pernikahannya dengan Supadmi, lahir seorang putra bernama Pangeran Diponingrat. Namun, menurut Diponegoro II, Diponingrat adalah seseorang yang arogan.

“Dalam pandangan Diponegoro II, ia juga berperilaku arogan dan tidak adil terhadap istri pertama ayahnya Madubrongto, perempuan yang berasal dari kelas sosial lebih rendah darinya,”ungkap Peter Carey.

Peter menambahkan, meski wajah Diponegoro tak setampan Arjuna, kharismanya tak dianggap sebelah mata oleh orang-orang Jawa.

Menurut sumber-sumber Belanda, Diponegoro digambarkan sebagai pria bertubuh gempal dan tingginya sedang. Namun, perawakannya tegap dan dia memiliki stamina yang luar biasa.

“Diponegoro seperti terbuat dari besi,” kata salah seorang opsir Belanda De Kock.

Sebelas tahun kemudian tahun 1814, Raden Ayu Retno Madubrongto wafat.

Pada tahun 1808 Pangeran Diponegoro kembali menikah untuk ketiga kalinya. Sang Pangeran menikah dengan R.A. Retnadewati.

R.A. Retnawati adalah puteri seorang kiai yang bermukim di Selatan Jogjakarta.

Berdasarkan keterangan sejumlah sumber R.A. Retnawati wafat beberapa tahun kemudian, setelah menjadi istri Pangeran Diponegoro tanpa meninggalkan anak.

Pada tahun 1810, Sang Pangeran kembali menikah untuk keempat kalinya dengan Raden Ayu Citrawati.

Raden Ayu Citrawati adalah puteri puteri istri dari Raden Tumenggung Rangga Parwirasentika.

Namun, pernikahannya dengan Raden Ayu Citrawati tidak berumur panjang setelah melahirkan akibat kerusuhan di Madiun.

Karena situasi yang sulit atas kesepakatan keluarga sang bayi kemudian dititipkan kepada Ki Tembi untuk diasuh.

Untuk keselamatan si jabang bayi kemudian diberi nama samaran Raden Mas Singlon.

Tanggal 28 September 1814 Pangeran Diponegoro melangsungkan pernikahan dengan Raden Ayu Maduretno.

Pernikahan dengan puteri pasangan Raden Rangga Prawiradirjo III dengan Ratu Maduretna itu untuk yang kelima kalinya.

Perlu diketahui Ratu Maduretna merupakan puteri dari Sri Sultan Hamengku Buwana II.

Sedangkan Raden Ayu Maduretno adalah saudara Sentot Prawiradirdja satu ayah lain ibu.

Pada Januari 1828, sang Pangeran kembali menikah untuk keenam kalinya dengan Raden Ayu Retnoningrum puteri Pangeran Penengah atau Dipawiyana II.

Selanjutnya untuk ketujuh kalinya Pangeran Diponegoro menikah dengan Raden Ayu Retnaningsih puteri seorang bupati Jipang Kepadhangan bernama Raden Tumenggung Sumaprawira.

Dan yang terakhir, kedelapan, Pangeran Diponegoro menikahi R.A. Retnakumala puteri Kiai Guru Kasongan.

Dari semua pernikahan tersebut, Pangeran Diponegoro dikaruniai 12 putera dan 5 puteri yang seluruh keturunannya tersebar di berbagai penjuru dunia.

Seluruh keturunan Pangeran Diponegoro juga tersebar di Jawa, Sulawesi, Madura, Maluku, Jerman, Serbia, Australia, Belanda, dan Arab Saudi. ***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Polres Jombang Beri Penghargaan 18 Anggota

6 Mei 2025 - 18:48 WIB

Jokowi: Sah, Prabowo: Ajak Persatuan, Forum Purnawirawan Malah Tuntut Gibran Dicopot

6 Mei 2025 - 17:49 WIB

Rahasia Sukses: Motivasi Bisa Merusak, Namun Disiplin Bisa Melengkapinya

6 Mei 2025 - 16:28 WIB

Saat Turunan Rem Blong Bisa Dicegah, Tapi Mesin Mendengung, Ini Kata Rifat Sungkar

6 Mei 2025 - 15:00 WIB

Ketua Umum GAM PG Gorontalo Dikeroyok 4 Orang di Jalan Umum GORR

6 Mei 2025 - 13:49 WIB

Lempar Petugas Gunakan Bondet, Tim Polda Jatim Tembak Mati Residivis Curanmor di Purwosari

6 Mei 2025 - 13:28 WIB

Truk Pengangkut Amunisi Terbakar di Tol Pasuruan, Pulang Tugas dari Papua Seorang Prajurit Tewas Satu Luka-luka

6 Mei 2025 - 12:54 WIB

Gegara Pinjam Rp 27.000 untuk Beli Hoodie, Muncul Video Viral Kasus Perundungan Antar Remaja di Jombang

5 Mei 2025 - 23:37 WIB

Dua ABK Hilang, Feri KMP Muhlisa Tenggelam di Perairan Teluk Balikpapan 47 Penumpang Selamat

5 Mei 2025 - 23:09 WIB

Trending di News