Menu

Mode Gelap

News

20 Tahun Silam, Martunis Bocah Ajaib Korban Tsunami Aceh yang Jadi Anak Ronaldo

badge-check


					21 Hari bocah kecil ini terombang-ambing di lautan, ditewmukan selamat pasca Tsnami Aceh, 26 Desember 2004. Kini dia menjadi anak angkat pesepak bola top, Cristiano Ronaldo. Instagram@bbc.Indonesia Perbesar

21 Hari bocah kecil ini terombang-ambing di lautan, ditewmukan selamat pasca Tsnami Aceh, 26 Desember 2004. Kini dia menjadi anak angkat pesepak bola top, Cristiano Ronaldo. Instagram@bbc.Indonesia

Penulis: Hadi S. Purwanto | Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, JAKARTA- Tanggal 26 Desember 2024, merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia, karena pada saat itu terjadi gempa aceh berkekuatan antara 9,1 hingga 9,3 magnetudo. Gempa ini berlangsung selama sekitar 10 menit dan berpusat di Samudra Hindia, pada kedalaman sekitar 10 hingga 30 kilometer.

Tsunami pun menyapu Aceh Utara. Banjir setinggi 15 meter menerjang daratan, meluapi desa-desa dan kota yang penuh penduduk. Gempa tersebut menyebabkan tsunami yang menghancurkan dan menewaskan sekitar 227.898 jiwa di berbagai negara, dengan Indonesia sebagai yang paling parah terkena dampaknya. Indonesia berduka, dunia terperanggah tak percaya tetapi itu terjadi.

Kini sudah 20 tahun berlalu, membawa cerita catatan pilu, termasuk kisah bocah bernama Maretunis, Kisah Martunis, seorang bocah yang selamat dari tsunami Aceh pada tahun 2004, menjadi salah satu cerita paling menginspirasi dari bencana tersebut.

Martunis, yang saat itu berusia tujuh tahun, terpisah dari keluarganya ketika tsunami melanda pada 26 Desember 2004. Ia terjebak di dalam mobil yang terseret gelombang dan berusaha bertahan hidup dengan memanjat pohon dan mengapung di atas kasur yang hanyut selama 21 hari.

Setelah ditemukan pada 15 Januari 2005, Martunis dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Ia mengalami luka-luka akibat terjangan ombak dan reruntuhan, namun berhasil selamat meski kehilangan ibu dan dua saudaranya dalam bencana tersebut.

Kisahnya menarik perhatian dunia, terutama setelah ia ditemukan mengenakan kaos tim nasional Portugal dengan nama Cristiano Ronaldo di punggungnya.

Cristiano Ronaldo, yang saat itu bermain untuk Manchester United, mendengar tentang kisah Martunis dan tergerak untuk mengunjunginya. Pada Juni 2005, Ronaldo datang ke Aceh untuk memberikan dukungan kepada korban tsunami dan bertemu langsung dengan Martunis. Pertemuan ini terjadi di dalam bus, bukan di lapangan sepak bola seperti yang dibayangkan banyak orang.

Ronaldo kemudian membantu Martunis dan keluarganya dengan membiayai pembangunan rumah mereka yang hancur akibat tsunami serta pendidikan Martunis hingga tingkat SMA. Selain itu, Ronaldo menawarkan Martunis kesempatan untuk tinggal bersamanya di Manchester, meskipun tawaran tersebut tidak terwujud karena permintaan ayah Martunis agar ia tetap tinggal di Indonesia.

Martunis menganggap Ronaldo sebagai sosok yang sangat berpengaruh dalam hidupnya. Ia menyatakan bahwa kehadiran Ronaldo memberikan motivasi dan semangat baru setelah kehilangan keluarganya. Dalam wawancara, Martunis mengatakan bahwa Ronaldo telah menggantikan sosok ibunya dalam hidupnya dan selalu memberinya dukungan emosional.

Kisah Martunis menjadi simbol harapan dan kekuatan mental bagi banyak orang, terutama mereka yang menghadapi bencana alam. Hingga kini, ia terus dikenang sebagai “bocah ajaib” yang mampu bertahan hidup di tengah tragedi yang menimpa Aceh.

Martunis menjadi simbol harapan saat Aceh hancur diterjang gempa dan tsunami 20 tahun silam. Ada bocah Aceh berusia tujuh tahun berkaos timnas Portugal lolos dari maut setelah berhasil bertahan hidup seorang diri selama 21 hari.

Rekaman gambar Martunis menyebar ke seluruh dunia, hingga dia diundang ke Portugal. dan dikunjungi Cristiano Ronaldo. Rumah orang tuanya yang hancur akibat tsunami dibangun kembali dengan biaya dari Ronaldo, juga biaya sekolahnya hingga SMA.

Cristiano Ronaldo bahkan menawarinya tinggal bersama. Namun sang ayah tidak mengizinkannya. “Ayah tak mau kehilangan saya, karena cuma saya yang selamat [dari tsunami].”

Pada 2015 dia diundang “menimba ilmu” sepak bola di akademi sepakbola milik klub Sporting Lisbon di Portugal. **

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kasus Sambo Terulang di NTB, Birgadir M Nurhadi Dihabisi di Kolam Gili Trawangan

8 Juli 2025 - 22:32 WIB

Panen Raya Tebu di Sleman, Gagang Sabit Wapres Gibran Copot!

8 Juli 2025 - 21:49 WIB

Rapat Bersama REI Jombang-Mojokerto, Kabapenda Hartono Jelaskan Manfaat Pembebasan BPHTB bagi MBR

8 Juli 2025 - 21:16 WIB

Sidang Banding PTUN, Hakim Tegaskan Pemkab Jombang Pemilik Sah Ruko Simpang Tiga

8 Juli 2025 - 20:31 WIB

Garda Jatim Melawan Eksploitasi dan Pungli Aplikator Ojol

8 Juli 2025 - 20:08 WIB

Daging Kultur: Daging Tanpa Penyembelihan Hewan dan Sejumlah Keuntungan

8 Juli 2025 - 18:27 WIB

Aksi Pelemparan KA di Srowot-Klaten, Wanita Penumpang Alami Luka Akibat Serpihan Kaca

8 Juli 2025 - 13:11 WIB

Perang Melawan Penyakit Kresek, Berlanjut ke Sawah Petani di Kawasan Ngusikan Jombang

8 Juli 2025 - 12:19 WIB

Maju ke Tingkat Nasional ProKlim, Tim Verifikasi Kementrian LH Turun ke RW 03 Kaliwungu Jombang

8 Juli 2025 - 10:49 WIB

Trending di Headline