Penulis: Arief Hendro Susatyo | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, JOMBANG– Curah hujan semakin deras dan lama, menyebabkan terjadi beberap titik genangan banjir di wilayah kabupaten Jombang, saat terjadi hunajn selama 12 jam, Senin 10 November 2025.
Merespon hal itu, Kalaksa BPBD Jombang, Wiku Birawa, menyatakan bahwa terkait meluasnya banjir di wilayah Jombang pada November 2025, ia mengimbau kepada warga semakin waspadai kejadian sekecil apapun efek dari musim hujan ini.
Ia menyampaikan bahwa kondisi banjir semakin naik karena curah hujan tinggi dan volume air yang terus bertambah. BPBD Jombang telah mengerahkan seluruh sumber daya, termasuk tim relawan, untuk membantu evakuasi warga terdampak dan mendirikan posko pengungsian serta dapur umum.
Menghadapi musim penghujan kali ini ditambahkan, dengan peirngatan dari BMKG bahwa musim hujan deras dan panjang akan terjadi mulaia awal Novembwer hingga Maret 2025, maka BPBD Jombang siap menerima laporan adanya risiko ini.
“Jangan segan-segan warga melaporkan kepada kami bisa menemukan gejalan dan peristiwa efek musim penghujan saat ini, “Mengapa? Agar kami bisa segerahkan perugas ke lokasi, sehingag banyak yang bisa diatas secara cepat,” turut Wiku Birawa.
Wiku juga menyampaikan bahwa komunikasi terus dilakukan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk mengantisipasi kondisi.
Di beberapa titik seperti Dusun Beluk dan Dusun Kedondong, ribuan warga terdampak dan sebagian sudah mengungsi di gedung sekolah atau tempat pengungsian lainnya.
Ia menekankan bahwa BPBD bersama seluruh pihak terkait, termasuk TNI, Polri, dan relawan, terus berupaya mengatasi kondisi banjir agar warga mendapatkan bantuan secepatnya dan risiko dampak banjir dapat diminimalkan.
Pernyataan ini sekaligus mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan.
Titik Banjir Bertambah
Titik banjir dengan ketinggian air tertinggi di wilayah Jombang pada hari Senin, 10 November 2025, terjadi di desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung.
Ketinggian air di sana mencapai antara 100 hingga 150 cm (1 sampai 1,5 meter), merendam permukiman warga dan jalanan sekitar.
Titik tertinggi yang tercatat adalah 1,5 meter di RT 03 RW 01 Dusun Beluk, Desa Kademangan. Banjir ini terutama disebabkan oleh luapan Sungai Gunting dan Sungai Pancir yang menggenangi wilayah tersebut, serta hujan lebat yang berlangsung lebih dari 12 jam.
Wiku juga menyampaikan bahwa komunikasi terus dilakukan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk mengantisipasi kondisi.
Di beberapa titik seperti Dusun Beluk dan Dusun Kedondong, ribuan warga terdampak dan sebagian sudah mengungsi di gedung sekolah atau tempat pengungsian lainnya.
Ia menekankan bahwa BPBD bersama seluruh pihak terkait, termasuk TNI, Polri, dan relawan, terus berupaya mengatasi kondisi banjir agar warga mendapatkan bantuan secepatnya dan risiko dampak banjir dapat diminimalkan. **








