Menu

Mode Gelap

News

Tumpang Pitu Gimana Bu Ipuk? Lia Winarso Guru Honorer Banyuwangi Di-BAP Diknas

badge-check


					Komentar pertanyaan Lia Winarso, guru honorere di Banyuwangi berujung ke BAP oleh Diknas setempat. Saat menympaikan pertanyaan kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Isu tambang emas kawasan Tumpang Pitu semakin peka. Foto: X@monica official Perbesar

Komentar pertanyaan Lia Winarso, guru honorere di Banyuwangi berujung ke BAP oleh Diknas setempat. Saat menympaikan pertanyaan kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Isu tambang emas kawasan Tumpang Pitu semakin peka. Foto: X@monica official

Penulis: Yoli Andi Purnomo   |    Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, BANYUWANGI- Kasus Lia Winarso mencuat setelah ia mengomentari unggahan Instagram Bupati Banyuwangi tentang tambang emas Tumpang Pitu, memicu pemeriksaan oleh Dinas Pendidikan.

Komentar singkatnya, “Tumpang Pitu gimana Bu Ipuk?”, dianggap melanggar disiplin berdasarkan PP 94/2021, meskipun statusnya sebagai guru honorer bukan ASN. Aktivis mengecam langkah ini sebagai “salah kamar” karena regulasi tersebut tidak berlaku bagi guru tidak tetap.

Lia Winarso mengajar di SDN 2 Penganjuran, Banyuwangi, dan komentarnya muncul di tengah keresahan publik pasca-banjir Sumatera yang dikaitkan dengan risiko ekologis tambang. Pemeriksaan dilakukan melalui Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh dinas setempat, memicu sorotan di media sosial. Ia menyatakan komentar itu murni kekhawatiran lingkungan, bukan serangan pribadi.

Kontroversi Hukum

PP 94/2021 mengatur disiplin PNS, sehingga aktivis seperti Raden menyebut pemeriksaan ini keliru secara regulasi karena Lia bukan pegawai negeri sipil. Kasus ini mirip penolakan tambang Tumpang Pitu sebelumnya, di mana aktivis lingkungan sering berhadapan dengan tekanan hukum. Kritik menyoroti pembungkaman ruang publik atas isu tambang emas Tujuh Bukit yang dikelola PT Bumi Suksesindo.

Tambang emas Tumpang Pitu di Banyuwangi kembali disorot usai banjir Sumatera, dengan warganet khawatir banjir bandang akibat pembukaan lahan luas.

Kawasan ini berstatus Objek Vital Nasional sejak 2016, tapi menuai protes soal dampak lingkungan seperti kerusakan pertanian dan pesisir. Sejarahnya penuh konflik, termasuk hukuman bagi aktivis penolak seperti Budi Pego pada 2018.

Lia Winarso, guru honorer di SDN 2 Penganjuran Banyuwangi, menghadapi pemeriksaan karena komentar Instagram sederhana tentang tambang Tumpang Pitu di unggahan Bupati Ipuk Fiestiandani. Kronologi kasus ini berkembang cepat dari komentar biasa menjadi isu publik pasca-banjir Sumatera, dengan kritik atas dasar hukum PP 94/2021 yang tidak berlaku bagi honorer. Berikut urutan peristiwa berdasarkan laporan media sosial dan berita terkini.

Kronologi Lengkap

  • Awal Desember 2025: Bupati Banyuwangi mengunggah konten Instagram terkait tambang Tumpang Pitu; Lia Winarso berkomentar singkat “Tumpang Pitu gimana Bu Ipuk?” sebagai keresahan lingkungan pasca-banjir Sumatera.

  • Selasa, 9 Desember 2025: Lia dipanggil Dinas Pendidikan Banyuwangi untuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP) atas instruksi terkait dugaan pelanggaran disiplin.

  • 9-12 Desember 2025: Kasus viral di Instagram, TikTok, dan Facebook melalui reel dan post dari akun seperti zonamahasiswa.id, memicu gelombang kritik aktivis.

  • 12 Desember 2025: Aktivis Raden menyebut pemeriksaan sebagai “kekeliruan” karena Lia bukan ASN, sehingga PP 94/2021 tak relevan.

  • 15-22 Desember 2025: Sorotan tambang Tumpang Pitu meningkat, dengan warganet hubungkan ke risiko banjir; Lia klarifikasi komentar murni kekhawatiran ekologis.

Hingga 22 Desember 2025, belum ada sanksi final dilaporkan terhadap Lia, tapi kasus ini menyoroti pembatasan kritik publik di kalangan pegawai honorer. Kepala sekolah SDN 2 Penganjuran terlibat konteks pemanggilan, meski detailnya terbatas pada media sosial. Isu ini terkait kontroversi lama tambang emas Tumpang Pitu.**

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dikemudikan Sopir Cadangan Bus Cahaya Trans Alami Laka Tunggal di Exit Tol Krapyak, 16 Orang Tewas 18 Luka-luka

22 Desember 2025 - 14:33 WIB

Tragis, Dr. Ir Orang Kaya Hasnanda Dosen USU Tewas di Tangan Anak Kandung

22 Desember 2025 - 13:22 WIB

Rakit Darurat Ditumpangi 8 Orang, Rombongan Wabuh Aceh Tercebur ke Sungai

22 Desember 2025 - 12:01 WIB

Detik-detik Dibukanya Ijazah Asli Jokowi, Penyulut Pecah Kongsi Eggy dengan Roy Suryo

22 Desember 2025 - 09:52 WIB

KPK Imbau Tri Taruna Fitriadi Menyerahkan Diri, Kasi Datun Kejaksaan Itu Lolos dengan Menabrak Petugas

21 Desember 2025 - 21:02 WIB

Mantan Agen John Kirakou: CIA Mampu Sadap Smart TV meskipun Kondisi Mati

21 Desember 2025 - 20:23 WIB

Pantai Rindu Bangkalan Porak Poranda Disapu Puting Beliung Puluhan Rumah Rusak

21 Desember 2025 - 18:08 WIB

Jepang Kembangkan OHISAMA Pusat Listrik Tenaga Surya di Angkasa Nirkabel ke Bumi

21 Desember 2025 - 17:19 WIB

Kemacetan Arus ke Bangkalan, Tiang Listrik di Jembatan Suramadu Roboh

21 Desember 2025 - 17:00 WIB

Trending di Headline