Menu

Mode Gelap

Headline

Skenario Clickfix Membobol Data dan Menguras Saldo Anda, Ada Cara Mencegahnya

badge-check


					Ilustrasi Clickfix, pembobolan akun, Perbesar

Ilustrasi Clickfix, pembobolan akun,

Penulis : Jayadi | Editor : Aditya Prayoga

KREDONEWS.COM-INDONESIA: Clickfix adalah istilah yang merujuk pada praktik penipuan digital di mana penjahat siber memanipulasi pengguna untuk mengklik tautan atau tombol tertentu yang dapat mengarahkan mereka ke situs web palsu atau mengunduh malware. Tujuan utama dari Clickfix adalah untuk mencuri informasi sensitif seperti data pribadi, detail kartu kredit, atau kredensial login.

Bahaya bagi Transaksi Digital

1. Pencurian Data: Informasi pribadi dan finansial dapat dicuri dan digunakan untuk transaksi ilegal.
2. Kerugian Finansial: Korban dapat mengalami kerugian finansial langsung akibat penipuan.
3. Malware: Mengklik tautan berbahaya dapat mengakibatkan instalasi malware yang dapat merusak sistem atau mencuri data.
4. Phishing: Situs web palsu yang dirancang untuk meniru situs asli dapat menipu pengguna untuk memasukkan informasi sensitif.

Berikut adalah contoh skenario Clickfix yang digunakan oleh penipu untuk mengecoh korban

Contoh 1: Phishing Email dengan Tautan Berbahaya

1. Skenario:
– Korban menerima email yang seolah-olah berasal dari bank atau layanan digital terpercaya (contoh: PayPal, Google, atau bank lokal).
– Email tersebut mengklaim bahwa ada masalah dengan akun korban, seperti “pembayaran gagal” atau “aktivitas mencurigakan”.
– Korban diminta untuk mengklik tautan dalam email untuk “memverifikasi akun” atau “memperbaiki masalah”.

2. Taktik Penipuan:
– Tautan dalam email mengarahkan korban ke situs web palsu yang mirip dengan situs resmi.
– Korban diminta memasukkan informasi sensitif seperti nama pengguna, kata sandi, atau detail kartu kredit.
– Informasi ini kemudian dicuri oleh penipu.

3. Contoh Pesan:
> “Dear Customer,
> We detected unusual activity on your account. To secure your account, please click the link below to verify your identity:
> [Verify Now]
> If you do not take action within 24 hours, your account will be suspended.”

Contoh 2: Pop-up Palsu di Situs Web

1. Skenario:
– Korban mengunjungi situs web yang terlihat sah (misalnya, situs berita atau toko online).
– Tiba-tiba muncul pop-up yang mengklaim bahwa perangkat korban terinfeksi virus atau ada masalah keamanan.
– Pop-up tersebut meminta korban untuk mengklik tombol “Perbaiki Sekarang” atau “Scan Now”.

2. Taktik Penipuan:
– Mengklik tombol tersebut akan mengarahkan korban ke situs web berbahaya atau mengunduh malware ke perangkat korban.
– Malware dapat mencuri data pribadi, memantau aktivitas, atau mengenkripsi file untuk meminta tebusan (ransomware).

3. Contoh Pesan:
> “Warning! Your device is infected with 3 viruses. Click ‘Fix Now’ to clean your device immediately.”

Contoh 3: Penipuan melalui Media Sosial

1. Skenario:
– Korban melihat postingan atau iklan di media sosial (contoh: Facebook, Instagram) yang menawarkan hadiah menarik, seperti “iPhone gratis” atau “voucher belanja”.
– Postingan tersebut meminta korban untuk mengklik tautan dan mengisi formulir untuk mengklaim hadiah.

2. Taktik Penipuan:
– Tautan mengarahkan korban ke situs web palsu yang meminta informasi pribadi atau pembayaran kecil untuk “biaya pengiriman”.
– Informasi yang diberikan akan disalahgunakan, dan hadiah tidak pernah diterima.

3. Contoh Pesan:
> “Congratulations! You’ve won a free iPhone 15! Click here to claim your prize: [Claim Now]”

Contoh 4: Penipuan melalui Aplikasi Palsu

1. Skenario
– Korban menemukan aplikasi yang terlihat sah di toko aplikasi (contoh: aplikasi dompet digital atau aplikasi perbankan).
– Aplikasi tersebut meminta izin berlebihan, seperti akses ke kontak, pesan, atau file.

2. Taktik Penipuan:
– Aplikasi palsu dapat mencuri data pribadi atau mengirim pesan berbayar tanpa sepengetahuan korban.
– Beberapa aplikasi bahkan meminta korban untuk memasukkan detail kartu kredit atau informasi login.

3. Contoh Aplikasi:
– Aplikasi yang mengklaim sebagai “Dompet Digital Resmi” tetapi tidak memiliki hubungan dengan penyedia layanan asli.

Baca juga

Politisi, Selebritas, Sampai Media Cabut dari X, Pilih Bluesky

Isu STNK Mati 2 Tahun: Ada Usulan dan Lainnya dari Pakar Unair

Cara Menghindari Clickfix

1. Jangan Klik Tautan Mencurigakan: Selalu verifikasi sumber email atau pesan sebelum mengklik tautan.
2. Periksa URL: Pastikan URL situs web benar dan menggunakan protokol HTTPS.
3. Gunakan Aplikasi Resmi: Unduh aplikasi hanya dari toko aplikasi resmi (Google Play Store atau Apple App Store).
4.Aktifkan 2FA: Gunakan Two-Factor Authentication untuk melindungi akun Anda.
5. Update Perangkat Lunak: Pastikan perangkat dan aplikasi Anda selalu diperbarui untuk menghindari kerentanan keamanan.

Dengan memahami taktik Clickfix, Anda dapat lebih waspada dan terhindar dari penipuan digital. Jika ragu, selalu verifikasi informasi melalui saluran resmi penyedia layanan.

Sumber
– Cybersecurity & Infrastructure Security Agency (CISA)
– Federal Trade Commission (FTC):

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

BBM Etanol 10 Persen, Harga Harus Lebih Murah, Namun Tetap Saja Rugi

14 Oktober 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lantik Pengurus Baznas: Jalankan Penuh Ikhlas dan Bertanggung Jawab

14 Oktober 2025 - 15:08 WIB

Petrokimia Perkenalkan Pemupukan Petro Spring, Gunakan Drone 8 Jam Rp 6 Juta

14 Oktober 2025 - 14:23 WIB

Kepsek Tampar Siswa Ketahuan Merokok, Orang Tua Lapor Polisi 630 Pelajar Demo

14 Oktober 2025 - 12:39 WIB

Prabowo Hapus PIK 2 dari Daftar Proyek Strategis Nasional, Saham Langsung Anjlok!

14 Oktober 2025 - 11:51 WIB

Ian Douglas Martin Penulis Buku Politik Jatah Preman: Isinya Bikin Merinding

14 Oktober 2025 - 10:58 WIB

Nvidia DGX Spark Superkomputer AI Operasi 1.000 Triliun/Detik, Harga Rp 67 Juta

14 Oktober 2025 - 10:03 WIB

Film Getih Ireng, Kala Pasangan Titi Kamal dan Darius Sinathrya Diteror Kakek Misterius

13 Oktober 2025 - 20:10 WIB

HomeShowBizFilm Titi Kamal dan Darius Sinathrya Reuni Usai 20 Tahun Pisah di Film Getih Ireng, Tayang 16 Oktober 2025 Titi Kamal dan Darius Sinathrya dipertemukan kembali dalam film Getih Ireng yang akan tayang pada 16 Oktober 2025. Hosana Solagracia Sifra Oleh Hosana Solagracia Sifra Diterbitkan 12 Oktober 2025, 17:00 WIB 1 Komentar Share Copy Link Batalkan Getih Ireng Perbesar Film Getih Ireng yang diperankan oleh Titi Kamal dan Darius Sinathrya akan tayang pada 16 Oktober 2025. (Foto: Dok. Hitmaker) Jadi intinya... Film "Getih Ireng" adaptasi thread @JeroPoint, rilis 16 Oktober. Titi Kamal dan Darius Sinathrya reuni setelah 20 tahun di film ini. Film ini bukan hanya horor, tapi tentang integritas keluarga dan obsesi wanita. Liputan6.com, Jakarta - Hitmaker Studios kembali dengan film terbaru Getih Ireng yang diangkat dari cerita thread terseram karya JeroPoint. Cerita ini dikemas menjadi film yang akan membuat para penonton tegang sekaligus emosional. Disutradarai Tommy Dewo dan diproduseri Rocky Soraya, Getih Ireng menceritakan pasutri bernama Pram dan Rina yang baru nikah lalu menantikan kehadiran buah hati. BACA JUGA: Gaya Rambut Poni Lempar Darius Sinathrya Saat Syuting Film Getih Ireng, Klimis dan Diminta Berkumis Getih Ireng dibintangi Titi Kamal, Darius Sinathrya, hingga Sara Wijayanto. Film ini menandai reuni Titi Kamal dan Darius Sinathrya setelah 20 tahun pisah. Pada 2005, keduanya pernah membintangi sinetron Hantu Jatuh Cinta. Titi Kamal senang akhirnya bisa adu akting lagi dengan Darius Sinathrya. “Aku senang banget bisa bekerja sama dengan Darius. Dia sangat open untuk kita diskusi supaya menemukan chemistry yang tepat sebagai pasangan suami istri,” kata Titi Kamal. 2 dari 4 halaman Bertemu Kembali Setelah 20 Tahun Getih Ireng Perbesar Titi Kamal, Darius Sinathrya, dan Sara Wijayanto, para pemain film Getih Ireng.

Tolak Enam Atlet Senam, Israel Gugat Indonesia ke Peradilan CAS di Swiss

13 Oktober 2025 - 19:03 WIB

Trending di Headline