Penulis: Arief Hendro Soesatyo | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, JOMBANG- Di tengah tantangan perubahan iklim dan degradasi lingkungan, upaya menjaga alam menjadi semakin mendesak, Jumat pagi 5 Desember 2025, di Sendang Slaji, Desa Sumberaji, Kecamatan Kabuh, Jombang, Pemerintah Kabupaten bersama Kantor Kementerian Agama (Kemenag) menyelenggarakan aksi tanam pohon dan tebar benih ikan sebagai simbol pembaruan komitmen lingkungan dan spiritual.
Acara ini bertepatan dengan peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN), serta Hari Amal Bhakti (HAB) ke-80 Kemenag. Namun, di balik pesta simbolik tersebut, tantangan nyata pelestarian lingkungan masih menghadang, terutama dalam konteks implementasi kebijakan yang berkelanjutan dan partisipasi masyarakat luas.
Bupati Jombang Warsubi menegaskan pentingnya menanam sebagai bagian dari upaya besar menuju Indonesia Emas 2045, namun realitas sosial ekonomi dan tekanan pembangunan sering kali menempatkan prioritas lingkungan pada posisi kedua.
Penanaman 500 bibit pohon di Sendang Slaji, meskipun bernilai positif, membutuhkan tindak lanjut yang serius agar tidak sekadar menjadi dokumentasi acara seremonial.
Selain pohon, pelepasan 1.200 benih ikan tawes menjadi upaya menjaga ekosistem perairan lokal. Pilihan ikan tawes yang adaptif menunjukkan perhatian pada kelangsungan rantai makanan, namun keberhasilan ekologi akan bergantung pada kondisi habitat yang lebih luas dan pengawasan berkelanjutan.
Uniknya, kegiatan ini juga mengusung konsep ekoteologi yang menautkan pelestarian lingkungan dengan tanggung jawab spiritual sebagai khalifah bumi.
Kepala Kemenag Jombang, Dr. H. Muhajir menyampaikan bahwa ibadah sejati terwujud dalam aksi konkret menjaga alam. Pendekatan ini membuka ruang dialog antara nilai agama dan isu ekologis, sebuah langkah strategis untuk menumbuhkan kesadaran kolektif di tingkat akar rumput.
Momentum diakhiri dengan penyerahan bibit pohon, penghargaan desa dan komunitas, serta apresiasi terhadap kolaborasi antara Pemkab dan Kemenag. Optimisme terpancar dari komitmen ini, tapi keberhasilan sesungguhnya terletak pada konsistensi pelaksanaan dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat.
Jombang menunjukkan bahwa melestarikan alam bukan hanya soal menanam pohon dan melepas ikan, tapi bagaimana membangun kesadaran mendalam yang mengintegrasikan aspek ekologi, sosial, dan spiritual demi masa depan yang berkelanjutan. **







