Menu

Mode Gelap

News

Pakar Ekowisata Nurdin Razak Melatih Warga Mampu Menarik Wisatawan Asing Datang ke Desa Karuing

badge-check


					Pakar Ekowisata Nurdin Razak Melatih Warga Mampu Menarik Wisatawan Asing Datang ke Desa Karuing Perbesar

KREDONEWS.COM, KATINGAN– Taman Nasional Sebangau Kalimantan Tengah bekerjasama dengan Borneo Nature Foundation (BNF) mendatangkan Nurdin Razak, pakar ekowisata, akademisi, praktisi sekaligus photographer alam liar.

Dia hadir untuk memberi pelatihan peningkatkan kapasitas masyarakat di kawasan penyangga Taman Nasional Sebangau.

Berikut laporan Gandhi Wasono,  pada 13 – 27 November mengikuti kegiatan pelatihan peningkatan bagi suku Dayak Katingan, Kalimantan Tengah.

Sambil duduk lesehan di ruang tamu homestay milik Neliyani. Disitu hadir 20 orang yang terdiri dari bapak dan ibu warga desa Karuing, Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan, Palangkaraya. Mereka serius mendengarkan paparan Nurdin Razak, tentang bagaimana mengelola potensi desa agar wisatawan khususnya asing datang.

“Karuing ini desa yang sangat indah, nyaris sempurna. Suasana alamnya cantik, ditambah flora dan fauna nya melimpah. Daerah lain belum tentu memiliki kekayaan alam seperti ini. Sayang kalau tidak dikelola dengan baik karena desa ini bisa mendatangkan peghasilan besar bagi penduduk desa,” kata Nurdin memberi motivasi kepada peserta dalam rangka pemberian materi peguatan kapasitas masyarakat desa penyangga Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah.

Kegiatan penguatan kapasitas tersebut merupakana kerja sama antara Taman Nasional Sebangau dengan Borneo Nature Foundation (BNF).

Pemberian materi sebelumnya juga diberikan pelatihan ecoprint untuk perempuan Desa Karuing oleh Zakiyah Handayani.

Namun lanjut Nurdin, untuk bisa mendatangkan wisatawan ke Karuing tentu ada caranya karena wisatawan tidak akan datang begitu saja.

Cara tersebut diantaranya bagaimana kesiapan warga menyediakan penginapan yang nyaman untuk turis, kemampuan guide ketika memandu turis dan sebagainya.

Yang diinginkan turis, lanjut Nurdin bukan fasilitas mewah seperti hotel di kota besar tetapi sesuatu yang natural sesuai kekhasan daerah yang disinggahi.

“Yang penting bersih. Soal kemewahan wisatawan asing sudah bosan, karena sudah dia dapat di negaranya,” tegas Nurdin pakar ekoswisata yang juga seorang akademisi tersebut.

Ia memberi contoh, “Misalnya homestay di Karuing lantainya yang terbuat dari kayu ulin tidak perlu lagi dilapisi dengan plastik supaya terlihat bagus. Justru lantai kayu ulin yang berwarna gelap mengkilap biarkan saja secara alamiah, karena itu bagian dari kekhasan daerah ini. Justru bagi orang asing lantai kayu itu jauh lebih istimewa.”

Nurdin yang juga seorang photographer alam liar menguraikan selain memiliki alam yang indah ada lagi modal besar yang sudah dimiliki oleh masyarakat Karuing yakni sifat keramahan pada pendatang baru.

Sikap itu bukan hanya pada orang dewasa saja tetapi sampai anak-anak juga demikian.

“Keramahtamahan atau hospitality dalam dunia pariwisata adalah modal utama yang dibutuhkan daerah yang ingin dikunjungi oleh wisatawan,” puji Nurdin yang juga sebagai praktisi ekowisata, pemilik Baloeran Ecolodge, di Baluran, Jawa Timur.

Hal lain yang memungkinkan Karuing bisa mendatangkan wisatawan, karena untuk menuju desa ini transportasi relatif mudah dan dengan biaya yang tidak terlalu tinggi.

Palangkaraya sebagai ibukota bandaranya sudah tersambung secara langsung dengan kota-kota besar lainnya.

“Andaikata saya tinggal di Karuing dalam satu atau dua tahun saya sudah pasti kaya raya,” kelakar Nurdin yang memiliki relasi kuat dengan wisatawann di Eropa tersebut.***

 

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Film Getih Ireng, Kala Pasangan Titi Kamal dan Darius Sinathrya Diteror Kakek Misterius

13 Oktober 2025 - 20:10 WIB

HomeShowBizFilm Titi Kamal dan Darius Sinathrya Reuni Usai 20 Tahun Pisah di Film Getih Ireng, Tayang 16 Oktober 2025 Titi Kamal dan Darius Sinathrya dipertemukan kembali dalam film Getih Ireng yang akan tayang pada 16 Oktober 2025. Hosana Solagracia Sifra Oleh Hosana Solagracia Sifra Diterbitkan 12 Oktober 2025, 17:00 WIB 1 Komentar Share Copy Link Batalkan Getih Ireng Perbesar Film Getih Ireng yang diperankan oleh Titi Kamal dan Darius Sinathrya akan tayang pada 16 Oktober 2025. (Foto: Dok. Hitmaker) Jadi intinya... Film "Getih Ireng" adaptasi thread @JeroPoint, rilis 16 Oktober. Titi Kamal dan Darius Sinathrya reuni setelah 20 tahun di film ini. Film ini bukan hanya horor, tapi tentang integritas keluarga dan obsesi wanita. Liputan6.com, Jakarta - Hitmaker Studios kembali dengan film terbaru Getih Ireng yang diangkat dari cerita thread terseram karya JeroPoint. Cerita ini dikemas menjadi film yang akan membuat para penonton tegang sekaligus emosional. Disutradarai Tommy Dewo dan diproduseri Rocky Soraya, Getih Ireng menceritakan pasutri bernama Pram dan Rina yang baru nikah lalu menantikan kehadiran buah hati. BACA JUGA: Gaya Rambut Poni Lempar Darius Sinathrya Saat Syuting Film Getih Ireng, Klimis dan Diminta Berkumis Getih Ireng dibintangi Titi Kamal, Darius Sinathrya, hingga Sara Wijayanto. Film ini menandai reuni Titi Kamal dan Darius Sinathrya setelah 20 tahun pisah. Pada 2005, keduanya pernah membintangi sinetron Hantu Jatuh Cinta. Titi Kamal senang akhirnya bisa adu akting lagi dengan Darius Sinathrya. “Aku senang banget bisa bekerja sama dengan Darius. Dia sangat open untuk kita diskusi supaya menemukan chemistry yang tepat sebagai pasangan suami istri,” kata Titi Kamal. 2 dari 4 halaman Bertemu Kembali Setelah 20 Tahun Getih Ireng Perbesar Titi Kamal, Darius Sinathrya, dan Sara Wijayanto, para pemain film Getih Ireng.

Mapolres Lumajang Diserang Warga, 18 Orang Diamankan

13 Oktober 2025 - 19:24 WIB

Tolak Enam Atlet Senam, Israel Gugat Indonesia ke Peradilan CAS di Swiss

13 Oktober 2025 - 19:03 WIB

Diangkut ke Puskesmas, 38 Siswa SMPN 1 Mojolangu Tulungagung Keracunan BMG

13 Oktober 2025 - 18:44 WIB

Studi Harvard: Orang Indonesia Paling Bahagia, Meski Bukan Negara Kaya

13 Oktober 2025 - 18:35 WIB

Gempa M 5.0 Kembali Guncang Sumenep, Tak Ada Korban

13 Oktober 2025 - 18:07 WIB

Hasil Evaluasi BUMD 2024 Jombang: Perumda Panglungan Kurang Sehat

13 Oktober 2025 - 18:06 WIB

Pertemuan Ilmiah ke-13 IDAI di Malang: Memanfaatkan AI untuk Kesehatan Anak

13 Oktober 2025 - 17:32 WIB

LP2K: MBG Sebenarnya Tak Gratis, Jadi Ada Sejumlah Konsekuensi

13 Oktober 2025 - 11:43 WIB

Trending di Headline