Menu

Mode Gelap

Headline

Orang Kaya yang Satu Ini Menghindari Brand Mewah tapi Norak, Kok Bisa?

badge-check


					Grace Tahir @IG Perbesar

Grace Tahir @IG

Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga

KREDONEWS.COM, JAKARTA– Grace Tahir pernah menyampaikan pernyataan menarik mengenai merek-merek mewah yang sering dijadikan sarana pamer oleh kalangan orang kaya baru. Ia menjelaskan bahwa terdapat perbedaan mencolok antara orang kaya baru dengan orang kaya lama yang cenderung tidak tertarik menggunakan produk dari merek ternama seperti Hermes atau Gucci.

Sebagai seorang yang berasal dari kalangan berada dengan kekayaan dan posisi strategis, Grace cukup memahami karakteristik orang kaya baru yang gemar memamerkan barang-barang mewah. Melalui akun TikTok pribadinya, ia mengungkapkan bahwa merek-merek mahal seperti Hermes maupun Gucci sudah tidak lagi menjadi favorit kalangan old money.

Alasannya, orang kaya lama tidak terlalu mementingkan gengsi dibandingkan orang kaya baru yang cenderung lebih mencolok dalam menampilkan kekayaannya. Saat ini banyak merek ternama yang sengaja menonjolkan logo atau nama brand pada setiap produknya, seperti yang dilakukan Balenciaga atau Louis Vuitton.

Putri dari pengusaha sukses Dato Sri Tahir ini pun secara terbuka menyampaikan pandangannya tentang perbedaan antara old money dan orang kaya baru. Menurutnya, kalangan old money lebih menyukai merek yang tidak terlalu mencolok. Mereka cenderung memilih produk dengan desain sederhana yang tidak menampilkan logo secara berlebihan.

Baca juga:Strategi Pemasaran Hermes, Pelanggan Diminta Menunggu 6 Tahun, Kok Bisa?

Baca juga: Agar Jantung Sehat Hindari 5 Jenis Makanan Ini, No 5 Gak Disangka

Grace juga membagikan beberapa rekomendasi merek yang digemari oleh kalangan old money. Secara halus, ia menyindir kebiasaan orang kaya baru yang senang menggunakan barang-barang mewah dengan logo mencolok. Menurutnya, old money lebih memilih gaya yang elegan dan tidak berlebihan dibandingkan produk dengan logo besar seperti LV atau Gucci yang terlihat di mana-mana.

Ia kemudian merinci lima merek favorit old money. Untuk pria, ada Brioni yang merupakan rumah mode asal Italia yang mengkhususkan diri pada pakaian siap pakai, aksesoris kulit, serta layanan custom order. Loro Piana juga menjadi pilihan, sebuah perusahaan tekstil Italia yang dikenal sebagai produsen kasmir terbesar di dunia.

Kiton, merek asal Italia lainnya, turut masuk dalam daftar rekomendasi Grace. Perusahaan ini memiliki filosofi unik yaitu menawarkan produk dengan kualitas terbaik. Selain itu, ada pula Brunello Cucinelli dan Ralph Lauren versi high-end yang berbeda dengan produk Polo yang beredar di Indonesia.

Semua merek yang disebutkan Grace Tahir tersebut berasal dari luar negeri dan dianggap sebagai contoh quiet luxury yang lebih disukai oleh kalangan orang kaya lama dibandingkan merek-merek yang terlalu menonjolkan logo.***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pabrik Pengolahan Kayu PT HAII di Kota Pasuruan Terbakar, Api Masih Membara

6 September 2025 - 21:17 WIB

Barang Bukti Rp 506 Miliar Lebih, Dugaan Pidana Kredit BRI Palembang kepada PT BSS dan PT SAL

6 September 2025 - 20:53 WIB

LI BAPAN Tuduh PT EJM Curi Bouksit di Lahan ANTAM, Kerugian Capai Rp 144 T

6 September 2025 - 18:56 WIB

Senen Termasuk 21 Pejabat Pemkab Jombang Ikuti Fit-Job pada Hari Senin

6 September 2025 - 15:31 WIB

Kompolnas: Bripka Rohmat tak Sengaja Lindas Affan Kurniawan, Terkendala Spion dan Blind Spot

6 September 2025 - 12:44 WIB

Bupati Kubu Raya Klarifikasi Video Viral Putranya, Setelah Paham Netizen Haru

6 September 2025 - 09:39 WIB

25 Hari Sembunyi di Hutan, Polisi Ringkus Dua Pelaku Perampok Rp 1 Miliar di Kotawaringin Barat

6 September 2025 - 09:05 WIB

Perbuatan Cabul Pengurus Pesantren, Hakim PN Jombang Vonis Hukuman 10 Tahun Penjara Denda Rp 1 Miliar

6 September 2025 - 08:26 WIB

Doa Bersama FRJ dan Lintas Agama, Bupati Jombang Beri Jaminan Pajak PBB P2 Turun

5 September 2025 - 17:59 WIB

Trending di Headline