Menu

Mode Gelap

Headline

Kuartal I 2025, Pertamina PHR Memroduksi Migas 1,04 Juta Barel/ Hari

badge-check


					PT Pertaminan mengejaar target poduksi migas tahun 2025, sebesar 1,04 juta barel setiap hari. Instagram@widododjatmiko Perbesar

PT Pertaminan mengejaar target poduksi migas tahun 2025, sebesar 1,04 juta barel setiap hari. Instagram@widododjatmiko

Penulis: Tanasyafira L. Tirani   |   Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, JAKARTA-  PT Pertamina Hulu Energi (PHE), subholding upstream Pertamina, siap kmencapai target produksi minyak dan gas bumi (migas) sebesar 1.000.000 (satu juta)  barel per hari.

Pada kuartal I tahun 2025, PHE berhasil mencatat produksi migas sebesar sekitar 1,04 juta barel setara minyak per hari (boepd),  merupakan kontribusi sekitar 69% dari total produksi minyak nasional dan 37% dari gas nasional.

Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras, inovasi, dan kolaborasi seluruh perwira Pertamina serta dukungan stakeholder, meskipun di tengah tantangan fluktuasi harga minyak dan kondisi geopolitik global.

PHE juga terus melakukan akselerasi pengeboran sumur eksplorasi dan pengembangan, serta meningkatkan cadangan migas demi mendukung target swasembada energi nasional.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menegaskan bahwa Pertamina akan terus meningkatkan produksi minyak domestik untuk mengejar target nasional produksi 1 juta barel per hari pada tahun 2030 atau bahkan lebih cepat.

Hal ini sejalan dengan visi pemerintah yang optimistis mencapai target tersebut dalam beberapa tahun ke depan dengan dukungan eksplorasi dan kemitraan strategis.

Secara keseluruhan, Pertamina dan PHE menunjukkan komitmen kuat dan kinerja positif dalam menjaga ketahanan energi nasional dengan target produksi migas 1.000 juta barel per hari sebagai bagian dari upaya swasembada energi dan ketahanan energi Indonesia.

PT Pertamina (Persero) pada tahun 2024 merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar sekitar USD 6,57 miliar atau setara dengan Rp 106 triliun, meningkat 4,3 persen dibandingkan realisasi tahun 2023 yang sebesar USD 6,31 miliar (sekitar Rp 102 triliun).

Sedangkan untuk kontribusi Pertamina terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia secara langsung tidak disebutkan secara eksplisit dalam data yang tersedia.

Pertamina mencatat kontribusi besar kepada negara sepanjang 2024 sebesar Rp 401,73 triliun yang berasal dari setoran pajak, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dividen, dan penyerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar Rp 415 triliun. Kontribusi ini menunjukkan peran signifikan Pertamina dalam perekonomian nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

PT Pertamina (Persero) mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar sekitar US$ 6,8 miliar khusus untuk subholding hulu migas pada tahun 2025.

Secara keseluruhan, untuk periode 2025-2029, Pertamina menyiapkan total capex sebesar US$ 67,4 miliar, dengan sebagian besar dialokasikan untuk hulu migas (sekitar US$ 40,1 miliar), proyek hilir dan midstream (US$ 20,7 miliar), serta energi baru terbarukan (US$ 5,4 miliar).

Untuk PT Pertamina Geothermal Energy (PGEO), anak usaha Pertamina, dialokasikan capex sekitar US$ 300 juta pada 2025 untuk mendukung proyek pengembangan kapasitas panas bumi hingga 1 GW.

Anak usaha lain seperti PT Elnusa Tbk juga menganggarkan capex sekitar Rp 594 miliar untuk tahun 2025.

Kontribusi ekonomi Pertamina secara luas mencakup setoran pajak, dividen, dan penerimaan negara bukan pajak yang mencapai ratusan triliun rupiah pada tahun-tahun sebelumnya, menunjukkan peran signifikan dalam perekonomian nasional.

Singkatnya, untuk tahun 2025, Pertamina menyiapkan capex besar sekitar US$ 6,8 miliar untuk hulu migas dan total capex yang jauh lebih besar untuk lima tahun ke depan, sementara data PDB spesifik belum tersedia.

Kebutuhan migas Indonesia per hari pada tahun 2025 diperkirakan mencapai sekitar 1,61 juta barel setara minyak per hari (BOEPD), yang terdiri dari 605 ribu barel minyak per hari dan 1,005 juta BOEPD untuk gas.

Target lifting migas nasional tahun 2025 dipatok sebesar 1,61 juta BOEPD, dengan rincian tersebut di atas, untuk memenuhi kebutuhan energi nasional yang terus meningkat seiring pertumbuhan industri dan konsumsi masyarakat.

Sementara itu, produksi minyak nasional saat ini sekitar 610.000 barel per hari, dengan tambahan produksi dari Blok Cepu sebesar 30.000 barel per hari, diharapkan dapat membantu mendekati target lifting minyak nasional 605.000 barel per hari tahun 2025.

Dengan demikian, kebutuhan migas Indonesia tiap hari sekitar 1,61 juta barel setara minyak, yang mencakup minyak dan gas bumi, sesuai target produksi dan lifting pemerintah di tahun 2025.

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

KPK Sita Aset Anggota DPR Anwar Sadad Terkait Korupsi Dana Hibah Jatim

24 Juni 2025 - 18:47 WIB

Semangat Pejuang Pelajar Hadir dalam Muskerda Paguyuban MAS TRIP Jawa Timur

24 Juni 2025 - 10:44 WIB

Sego Rp2 Ribu: Cara Sederhana untuk Peduli Sesama

24 Juni 2025 - 02:01 WIB

Dokter di Blitar Gratiskan Biaya Operasi Mata Kuli Bangunan, Demi Kemanusiaan

23 Juni 2025 - 12:38 WIB

Bocah Indonesia Umur 5 Tahun Diserang Pria Bersenjata di Singapura

23 Juni 2025 - 12:20 WIB

Balon Udara Terbakar di Brasil, 21 Wisatawan Terjun Bebas 8 Orang Tewas

23 Juni 2025 - 10:31 WIB

77 Jabatan di Pemkab Jombang Masih Lowong, Bupati Warsubi: Persetujuan Kemendgari Belum Turun

23 Juni 2025 - 10:04 WIB

Bupati Warsubi Luncurkan Pantun Meriahkan Sedekah Dusun Bulak Mojokrapak

23 Juni 2025 - 09:28 WIB

Rumah Syukur HUT ke 80 RI, Warsubi: Kepedulian Luar Biasa dari Ponpes Siddhiqiyyah Jombang

23 Juni 2025 - 07:18 WIB

Trending di Headline