Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
KREDONEWS.COM, NEW DELHI– Tiga jet tempur Pakistan yang dilaporkan ditembak jatuh oleh India menggunakan sistem rudal S-400 Rusia terdiri dari satu unit F-16 buatan Amerika Serikat dan dua unit JF-17 Thunder buatan bersama Pakistan-China.
F-16 Fighting Falcon adalah jet tempur buatan AS yang digunakan oleh Angkatan Udara Pakistan.
JF-17 Thunder adalah pesawat tempur multi-peran bermesin tunggal yang dikembangkan bersama oleh Chengdu Aircraft Industry Group (China) dan Pakistan Aeronautical Complex.
Pesawat ini berfungsi sebagai tulang punggung Angkatan Udara Pakistan dengan jumlah operasional sekitar 120 unit dan memiliki kemampuan serang dan superioritas udara dengan harga yang relatif lebih murah dibanding F-16.
JF-17 mampu melesat hingga kecepatan Mach 1,6 dan dipersenjatai dengan berbagai rudal udara-ke-udara dan udara-ke-permukaan, serta meriam otomatis 23 mm. Pesawat ini juga dilengkapi sistem kontrol penerbangan canggih, kombinasi kontrol konvensional dan fly-by-wire, sehingga sangat lincah dalam manuver.
Singkatnya, tiga jet tempur Pakistan yang terlibat adalah satu F-16 AS dan dua JF-17 Thunder Pakistan-China, yang menunjukkan kombinasi alutsista dari AS dan China dalam armada udara Pakistan.
Sementara itu rudal S-400 Triumf adalah sistem pertahanan udara canggih buatan Rusia yang mampu menembak berbagai target udara seperti pesawat tempur, UAV, rudal jelajah, dan rudal balistik hingga jarak 400 km dan ketinggian 30 km. Sistem ini menggunakan beberapa jenis rudal berbeda, termasuk:
Rudal jarak sangat jauh 40N6 dengan jangkauan hingga 400 km, mampu mencegat target seperti pesawat AWACS dan jammer pada jarak jauh.
Rudal jarak jauh 48N6DM yang dapat menghancurkan target hingga 250 km.
Rudal jarak menengah 9M96E dan 9M96E2 dengan jangkauan sekitar 120 km, efektif untuk target bergerak cepat seperti pesawat tempur.
Sistem S-400 dapat melacak dan menyerang hingga 80 target sekaligus menggunakan 160 rudal, dengan kemampuan mengunci 36 target secara bersamaan. Sistem komando dan kontrolnya sangat canggih, mampu berintegrasi dengan sistem pertahanan lain dan mengoperasikan radar multifungsi otonom.
S-400 juga memiliki waktu siap operasional cepat, hanya sekitar 5 menit dibandingkan sistem lain seperti Patriot yang butuh 25 menit. Sistem ini dianggap dua kali lebih efektif dibanding pendahulunya S-300 dan menjadi tulang punggung pertahanan udara Rusia serta beberapa negara lain seperti China dan Turki.
Singkatnya, S-400 adalah sistem rudal pertahanan udara jarak jauh dengan kemampuan multi-target, multi-rudal, dan teknologi radar canggih untuk menghadapi berbagai ancaman udara modern.*** Sumber Wikipedia