Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
KREDONEWS.COM, ALASKA- Dr. Gunther Kletetschka, ilmuwan multidisiplin dari University of Alaska Fairbanks, mengusulkan sebuah teori revolusioner yang menempatkan waktu sebagai struktur dasar alam semesta, bukan ruang.

Dalam pandangannya, waktu bukan hanya satu garis linier seperti yang dipercaya fisika klasik, melainkan terdiri dari tiga dimensi waktu, sementara ruang hanyalah manifestasi turunan dari struktur waktu ini.
Tiga Dimensi Waktu Menurut Kletetschka
Berbeda dari kerangka Einstein tentang empat dimensi (1 waktu + 3 ruang) dalam konsep ruangwaktu, Kletetschka memperkenalkan kerangka 3T + 3S, yaitu tiga dimensi waktu dan tiga dimensi ruang, seperti garis demensi ruang terbentuk dari garis X, Y dan Z.
Berikut penjelasan tiga dimensi waktu tersebut:
1. Waktu Linier (Forward Time / T₁)
Ini adalah dimensi waktu yang umum kita pahami.pergerakan dari masa lalu ke masa depan. Segala sebab-akibat terjadi dalam arah ini, dan pengalaman hidup kita tersusun menurutnya.
2. Waktu Lateral (Lateral Time / T₂)
Dimensi ini memungkinkan pergerakan menyamping di antara garis waktu paralel atau realitas alternatif. Secara teoritis, ini menjelaskan kemungkinan eksistensi semesta paralel dan peralihan antar-skenario alam semesta.
3. Waktu Vertikal (Transversal Time / T₃)
Dimensi ini mengacu pada kedalaman atau tingkat eksistensi dalam satu garis waktu, memungkinkan transisi energi atau materi antar lapisan realitas. Ini bisa dikaitkan dengan fenomena kuantum atau medan gravitasi ekstrem.
Konsep Kanvas dan Cat
Dalam analoginya, tiga dimensi waktu adalah kanvas utama, sedangkan dimensi ruang (3S) adalah “cat” yang muncul dari interaksi dan struktur dalam kanvas waktu itu. Artinya, ruang hanyalah efek samping dari keberadaan waktu tiga dimensi bukan sebaliknya.
Dampak Ilmiah dan Potensi Teori
Teori ini bukan sekadar spekulasi metafisika. Kerangka matematikanya mampu:
# Mereproduksi massa partikel seperti elektron dan kuark tanpa perlu memperkenalkan konstanta baru.
# Selaras dengan Model Standar fisika partikel.
# Mempertahankan kausalitas, sesuatu yang kerap menjadi masalah dalam teori waktu alternatif.
# Menghasilkan prediksi yang dapat diuji, seperti massa neutrino dan perbedaan halus antara kecepatan cahaya dan gelombang gravitasi.
Selain itu, teori ini menjanjikan sebagai jembatan antara mekanika kuantum dan gravitasi, dua pilar besar fisika yang selama ini sulit disatukan.
Alegori Plato; Hidup Kita Saat ini Adalah Palsu, Mungkinkah Kematian Sejenak adalah Bocoran
Fenomena Spiritualis
Hal ini bisa menjelaskan Fenomena yang sering diceritakan oleh para spiritualis seperti mengalami perjalanan panjang di dunia lain selama seminggu saat meditasi, padahal di dunia nyata hanya berlangsung sekitar 30 detik—dapat dijelaskan melalui konsep tiga dimensi waktu ini.
Ketika memasuki kondisi meditasi mendalam, spiritualis berada pada garis waktu X, yaitu alur waktu linier yang biasa kita alami. Namun saat “melakukan perjalanan” ke dimensi lain, kesadarannya beralih ke garis waktu Z, yaitu dimensi waktu vertikal yang memungkinkan pergerakan naik ke tingkat realitas yang berbeda.
Selama satu minggu penuh ia mengalami perjalanan dalam dimensi waktu Z, sementara di garis waktu X tubuh fisiknya tidak mengalami perubahan waktu yang berarti. Inilah mengapa, meskipun perjalanannya terasa lama secara subjektif, waktu di dunia nyata hanya berjalan 30 detik.
Teori Waktu Tiga Dimensi dari Dr. Gunther Kletetschka mengguncang pemahaman dasar fisika dengan membalik logika ruangwaktu: bukan waktu yang muncul dari ruang, melainkan ruang yang berasal dari struktur kompleks waktu. Jika terbukti benar, teori ini dapat merevolusi cara kita memandang realitas, energi, dan eksistensi itu sendiri.****